Mbak Dyan dan Abiem sudah bersiap didepan rumah. Ada beberapa koper besar pakaian tergeletak disamping mereka. Belum lagi beberapa kardus besar mainan Abiem dan perabotan-perabotan rumah yang lain.
Dan sosok itu juga telah ada disana. Duduk dengan manis didalam mobil.
"Sudah kubilang kan. Untuk ikut naik mobilku. Sekarang cuman gara-gara kelamaan nungguin kamu kita jadi kemalaman kan??" Marahnya.
Aku melongo mendengar perkataannya. Tampak 3 orang laki-laki bertubuh tinggi besar membantu memasukkan semua barang-barang kami kesebuah mobil box terbuka.
"Sebenarnya kita mau pindah kemana, Shin??" Tanya mbak Dyan kebingungan. Aku juga tak kalah bingungnya.
"Aku juga belum menemukan tempat tinggal yang baru, mbak." Jawabku.
"Ayo masuk kenapa kalian malah asyik bergosip disana!!!" Teriak Juna dari dalam mobil dan terlihat Si Abiem sudah duduk manis disamping papanya. Sambil menyeruput susu kotak berukuran besar.
"Mau kemana kita, Pak?? Tanyaku saat sudah duduk di mobilnya.
"BALIK KE... JAKARTA..!!" Jawabnya.
Auto mataku melotot."Kok ke Jakarta siih, Pak??" Protesku
"Saya kan gak pernah bilang kalau mau balik ke Jakarta." Aku sungguh sangat kesal.
"Aku juga gak pernah kasih pilihan ke kamu. ini perintah." Katanya dengan tegas
"Lagian apa yang membuatmu berat meninggalkan Semarang??" Tanyanya tajam
'Bukannya berat meninggalkan Semarang. Tapi aku ingin pergi menjauhimu, Juna!!' Teriakku dalam hati.
Aku pergi dari Jakarta karena ingin melupakanmu. Ingin melupakan semua hal tentangmu. Termasuk rasa cintaku padamu.' batinku. Kuhanya bisa menatapnya tajam tanpa bosa berucap.
'Sungguh sulitkah untuk pergi menghilang dari kehidupan mu Junaaa...???' pasrahku pada akhirnya.
"Apakah Rendy???" Tanya Juna yang auto bikin aku melongo.
"Apakah Rendy adalah alasan kamu gak mau balik ke Jakarta.." Tanyanya lagi penuh selidik.
"Iyaaaa!!! Jawabku pasti.
Dan diluar dugaan Arjuna tertawa terbahak-bahak.
____
Flashback on
Juna mengajak Rendy ke suatu restoran untuk makan siang bersama.
Hari ini mereka terlihat bahagia karena sudah memenangkan sebuah tender yang besar."Aku dengar kau dan Shinta, staff bagian keuangan, sedang dekat yaa??" Tanya Juna saat mereka sedang menikmati makan siang bersama.
"Yaaa... Mohon do'anya, Pak. Moga Shinta bersedia membuka hatinya untuk saya." Jawab Rendy malu-malu.
"Looohhh... Jadi kalian belum jadian?? Apa kau belum nembak dia..??" Tanya Juna pingin tahu.
"Udah sering Pak. Tapi juga sering ditolak." Jawab Rendy
"Kenapa...?? Kenapa dia menolakmu?? Kau tak punya kekurangan sedikitpun. Dan kurasa banyak wanita lajang yang ngejar-ngejar kamu kan??" Tanya Juna menyelidik.
Tatapan Rendy berubah sendu,
"Saya belum bisa menggantikan posisi mantan suaminya dihatinya Shinta, Pak. Dia masih sangat mencintai mantan suaminya."Juna terkejut... Sangat terkejut. Tak pernah mengira kalau Shinta yang selalu jutek didepannya ternyata memendam perasaan cinta yang sangat besar padanya. Hati Juna terasa pedih dan menghangat dalam waktu bersamaan.
"Apakah bapak tahu, siapa mantan suami Shinta??" Tanya Rendy
"Kenapa kau tiba-tiba ingin tahu tentang mantan suaminya Shinta??." Tanya Juna
"Dengar-dengar dia salah satu karyawan bapak. Ooohhh... Mungkin Pak Juna tidak kenal. Kata Shinta dia hanya karyawan kantor biasa." Jawab Rendy lagi
'Dasar Shinta tukang bohong' gerutu Juna.
"Saya tak habis pikir. Kenapa suaminya bisa tega-teganya meninggalkan Shinta hanya demi wanita lain. Meskipun pernikahan mereka bukan karena cinta. Tapi menyia-nyiakan wanita seperti Shinta, saya rasa dia adalah pria yang paling bodoh!!" Geram Rendy
"Jika saya bertemu pria itu, saya akan meminta izinnya untuk menikahkan saya dengan Shinta. Saya berjanji akan membahagiakan Shinta dan putranya. Dan akan menganggap Abiem bagai putra kandung saya sendiri. " Kata Rendy penuh semangat.
Juna hanya bisa memandang kesal ke arah Rendy.
"Aku mengenal pria bodoh itu." Kata Juna sambil menyuapkan nasi ke mulutnya
"Benarkah??" Tanya Rendy bahagia
"Tentu saja... Kenal dekat malah.." jawab Juna dengan nada tajam.
"Apakah bapak bisa mempertemukannya dengan saya??" Tanya Rendy antusias.
"Tentu saja... Tentu saja bisa..!!" Jawab Juna sambil matanya fokus menatap ke arah laki-laki didepannya itu.
"Kapan Bapak bisa mempertemukan kami??" Tanya Rendy lagi penuh semangat.
"SEKARANG!! SEKARANG JUGA DI TEMPAT INI." JAWAB JUNA TEGAS.
Rendy kebingungan"Maksud Pak Juna??" Rendy belum paham dengan perkataan Juna.
"AKULAH MANTAN SUAMI SHINTA......!!!" Jawab Juna tegas sambil menatap tajam ke arah Rendy.
Rendy sangat terkejut
"DAN IJINMU UNTUK MENIKAHI SHINTA... AKU TOLAK MENTAH-MENTAH..!!!" Kata Juna dengan raut menakutkan.
Auto Rendy langsung lemas. Dia kini harus langsung balik kanan. Harapannya untuk memiliki Shinta langsung sirna.
_____
"Kelihatannya kau sangat mencintai Rendy." Ejek Juna
"Tentu saja... Dia baik... Dia perhatian dan tentunya dia lebih dewasa...." Kataku.
Tapi perkataanku malah membuat tawa Juna makin kencang.
"Ada apa sih??" Tanyaku sewot
"Gak... Gak da apa-apa. Hanya lucu saja." Kata Juna sambil menyeka air mata disudut matanya.
"Dasar pembohong!! " Katanya lagi masih dalam tawa..
'Kesambet apa nih.... Orang!!' Pikirku kebingungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/252800365-288-k681187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSKU MANTAN SUAMIKU
RomanceKukira takdir kami telah terputus sejak 5 tahun lalu. Saat dia menceraikan aku dan mengusir aku dari rumahnya. Namun aku salah.... Kami dipertemukan kembali dengan takdir yang baru, sebagai atasan dan bawahan. Sifat arogan dan kasarnya padaku semak...