capter 71

2.4K 357 88
                                    

Lo musuh abadi gue
Tapi sekaligus sahabat
Bagi gue

Raysa siuman lebih dulu. Semua badannya terasa sakit karna terbentur begitu banyak batu

raysa merasa semua badannya sangat sakit terutama tangannya ia bangun dan melihat aqeela yg belum siuman disampingnya.

" qeela qel" kata raysa terus mencoba membangunkan aqeela tapi aqeela tak juga sadar Ia langsung berusaha mengangkat badan aqeela walaupun badannya terasa sangat sakit

"qel gue mohon bertahan" kata raysa ia berjalan perlahan karna membawa aqeela di gendongannya dan juga bebatuan yg sangat licin

Raysa tak tau harus kemana karna mereka terbawa arus cukup jauh dari tepat mereka jatuh. Tangan raysa terasa sangat nyeri karna ia memaksakan menggendong aqeela yg masih tak sadarkan diri. Ia memilih istirahat dan menurunkan aqeela dari gendongannya karna takut aqeela jatuh, ia duduk dan membawa aqeela ke bahunya

"maafin gue qel. Gue masih ga bisa jaga lo dengan baik"kata raysa ia menatap wajah aqeela yg masih belum sadar. ia melihat kesekitar. tas mereka berdua hanyut terbawa arus dan mereka tak punya alat komunikasi saat ini
"apah yg harus gua lakuin sekarang?"kata raysa

"uhukk uhuuk"batuk aqeela mengeluarkan air yg masuk ketubuhnya karna ia tenggelam

"aqeela" raysa memegang pipi aqeela memastikannya baik² saja

"sya" kata aqeela, raysa langsung memeluknya

"syukur lo baik² ajah qel. Gue bener² kawatir"kata raysa

Aqeela merasa nyaman dan aman di pelukan raysa ia pun membalas memeluk raysa

" gue akan selalu jaga lo qel" kata raysa, aqeela semakin mengeratkan pelukannya. Ia merasa ini raysanya ia merasa raysanya kembali
"lo akan baik² ajah qel" kata raysa. Aqeela mengangguk

Raysa melepaskan pelukannya
"kita cari jalan keluar"kata raysa ia bangun dan membantu aqeela berdiri. Tapi kaki aqeela terkilir

"ahh kaki gue sakit sya" kata aqeela kembali duduk

"biar gue gendong qel"kata raysa tapi saat raysa ingin kembali menggendong aqeela. tangan raysa kembali merasa nyeri dan aqeela sadar jika raysa kesakitan

" ga usah paksain diri lo" kata aqeela

" tangan lo sakit pasti karna ngelindungin gue sya"kata aqeela dalam hati

"maafin gue qel. Gue ngerasa ga berguna banget. Gua ga ngejaga lo dengan baik"kata raysa merasa sangat bersalah

"ngga sya. Lo jaga gue lebih baik dari siapapun"kata aqeela

Raysa tersenyum mendengarnya
"biar gue rangkul, kalo sakit banget bilang biar kita istirahat lagi "kata raysa

Aqeela mengangguk mengiyakan
Merekapun mulai berjalan pelan² karna kaki aqeela yg sakit

"sya kita kemana lagi?"kata aqeela

"kita ikutin sungai ajah. Kalo masuk kehutan gue lebih takut kita makin tersesat" kata raysa merekapun kembali berjalan

Cuaca yg terik membuat mereka semakin kelelahan pakain mereka sampai sudah kembali kering di badan

"lo pasti aus qel. Lo tunggu disini sebentar " kata raysa mendudukan aqeela di bebatuan sungai di sana lalu mencari sesuatu yg bisa mereka makan atau minum. Raysa melihat ada tebu di dalam hutan iapun mengambilnya mematahkan nya dengan tangannya sendiri hingga tangannya terluka tapi ia tak perduli yg ia fikirkan hanya agar aqeela dan dirinya tak dehiderasi dan cepat menemukan jalan keluar

BINTANG DI AWAN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang