cepter 17

3.8K 443 47
                                    

Aqeela dengan telaten mengompres raysa , ia benar² kawatir melihat raysa yg sudah menggigil kedinginan

"udah jam segini gua harus telpon siapa "kata aqeela bingung , ia terus mengganti airnnya aqeela mengusap pipi raysa "sya kita kedokter ya " kata aqeela

Raysa malah menggenggam tangan aqeela

"jangan pergi mih , temenin raysa pih " raysa mengigau , aqeela baru sadar ternyata raysa benar² kesepian aqeela memeluk raysa " lo ga akan sendiri lagi mulai sekarang sya, walaupun gua ga bisa jadi wanita yg lo cinta tapi gua bakalan nemenin lo , ada di samping lo biar lo ga akan pernah ngerasa sendiri lagi sya" kata aqeela ia benar² sedih melihat raysa seperti ini , tak terasa terlalu nyaman memeluk raysa sedangkan ia terduduk di samping ranjang hingga tertidur , jam 03.30 raysa sadar pening di kepalannya masih terasa ia melihat aqeela di sampingnnya memeluknnya ia tersenyum melihat wajah tenang aqeela saat tertidur ia pun bangun

"badan lo bisa sakit kalo lo tiduran kaya gini bocil "kata raysa , ia bangun dan menggendong aqeela ke kasur menyelimutinnya, lalu ia ikut berbaring di samping aqeela

" makasih udah rawat gua qel "kata raysa tersenyum ia tertidur menghadap aqeela memperhatikannya dan menggenggam tanganya , dan mulai kembali ke alam mimpi

Keesokanya aqeela bangun dan langsung mengecek suhu badan raysa

" masih panas gue beli obat dulu kali ya " kata aqeela bangkit ia mandi setelah itu membuatkan raysa bubur dan turun membelikan obat ke apotik , saat ingin pulang ke apartemen hujan mulai turun

" tumben banget pagi² udah ujan " aqeela bingung bagai mana cara ia pulang karna tak membawa payung " nanti gimana kalo raysa keburu bangun, yaudahlah" aqeela langsung berlari menerobos hujan karna apartemen nya tak terlalu jauh tapi tetap membuatnya basah kuyup , saat ia membuka pintunnya raysa sudah duduk di ruang tengah memeluk bantal sambil menonton tv

"ko keluar kamar emang udah ga pusing?" kata aqeela raysa langsung menengok melihat aqeela yg basah kuyup

" lo dari mana ko basah gitu kaya kecebong " kata raysa berjalan mengambilkan aqeela handuk

"lagi sakit masih ajah bisa mencela " kata aqeela membuka sepatunnya , raysa menghampirinnya dan mengusap pala aqeela yg basah

"lo rawat gue tapi ga bisa rawat diri lo sendiri gimana ceritanya " kata raysa , ia tak tau bahwa hati aqeela benar² berdetak kencang dengan perlakuan raysa senyum mengembang di bibir manis aqeela

" heh senyum² lagi otak lu kebawa aer ujan?" kata raysa mengusap kepalannya kencang

"ihhh sakit ga iklas banget si lo " kata aqeela "sini ah handuknya" aqeela mengambil handuknnya "nih obatnnya , tapi makan dulu gua mau ganti baju dulu awas lu ya gua balik kesini itu bubur sama obat belom lu abisin " kata aqeela

" bawel lu kaya nenek² " kata raysa aqeela masuk kekamarnya untuk mengganti pakain, setelah ia berganti ia kembali kelur memastikan raysa sudah menghabiskan bubur dan obat nya , saat keluar yg ia lihat malah bubur dan obatnya utuh tak tersentuh

" ko belom di abisin , nanti lama loh sembuhnnya " kata aqeela sambil duduk di samping raysa

" marah² mulu ga tau apah pala gua sakit "kata raysa malah membelakangi aqeela

"giman ga marah² kalo bubur sama obatnnya ga lu abisin gimana mau sembuh coba sya" kata aqeela memegang tangan raysa

" yaudah nanti ajah "kata raysa

"yaudah gue suapin sini , kita kan mau ke bali dua hari lagi sya masa lo sakit "kata aqeela mengambil mangkok berisi bubur

"sini liat gue "kata aqeela raysa berbalik cemberut seperti anak kecil

BINTANG DI AWAN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang