capter 93

2.2K 386 71
                                    

" qel. Lo sahabat gue, gue ga mungkin hianatin persahabatan kita" kata sandrina. Tapi aqeela sama sekali tak mau menoleh

" Mereka butuh waktu" kata rey. Reypun mengajak sandrina ratu dan Keysa untuk keluar

" Qel. Gue tau lo cape, lo boleh istirahat. Dan gue yg akan berjuang sekarang" kata raysa. Mendengar ucapan raysa membuatnya semakin kecewa. Kenapah baru sekrang ia berjuang,  sedangkan aqeela sudah sejak awal. Aqeela menoleh ke raysa dengan mata berkaca kaca

" sya. mungkin ini akhir dari kita. Lo capekan kaya gini?dan lo bener gue juga cape.." kata aqeela. air mata mengalir dari mata aqeela tak luput dari pandangan raysa
"Jadi saling mengiklaskan adalah jalannya" kata aqeela sambil tersenyum " siapapun bisa liat lo bahagia disaat deket dia. Bukan gue " kata aqeela ia kembali memalingkan wajahnya karna tak bisa menahan tangisnya " gue ga mau tarik urat dan marah² lagi. Gue" kata aqeela lalu menatap raysa " cape sya" kata aqeela

Kecewa terbesar adalah saat amarah terganti dengan senyuman dengan hati berdarah darah.

" Kemarin gue masih berusaha supaya lo ga pergi. Masih berusaha supaya di hati lo cuma gue.. tapi sekarang, rasanya jauh lebih baik kita berenti" kata aqeela

Raysa hanya diam. Menikmati hancur dan runtuhnya perasaannya sendiri mendengar ucapan aqeela

" Apah gue masih boleh nahan lo?" Kata raysa

" Jangan ngabisin waktu lo buat ngejar apah yg ga lo mau. Selamat" kata aqeela

Ia mengulurkan tanganya ke raysa
" Gue berenti berjuang" kata aqeela

" Kenapah lo bilang selamat buat sebuah perpisahan?" Kata raysa

" Karna hidup akan selalu tentang pilihan. Dan kata selamat tinggal adalah kata yg tepat untuk kita" kata aqeela

Hancur sudah perasaan keduanya
" Lo tau ga si sya. Gue pengen nyari tempat yg bisa ngehargain gue. Yg ngeliat di sampingnya sebelum berlari ke arah lain. Atau berlari sambil menggenggam buka melepas " kata aqeela sambil terseyum ia menghapus air matanya

" Gue butuh waktu sampe seengganya nanti kita bisa bertemen baik lagi. Soal pernikahan, gue tunggu surat cerai itu dari lo" kata aqeela

Setelah semua perbincangannya dengan aqeela. Raysa keluar badanya terasa sangat rapuh. Air mata menetes dari matanya

Raysa terpaku mengingat ucapan aqeela. Ia dibuat bungkam dengan semua ucapan aqeela. Air mata tak henti jatuh dari mata raysa
Ia terjatuh.

"Apah ini akhir dari kisah kita" kata raysa

**

" gua ga mau bertemen lagi" kata aqeela

" Tapi ga semua orang kaya gitu" kata rafi yg setelaah sekian lama baru tau jika aqeela berada dirumah sakit

" Kata itu yg gua percaya dulu, tapi akhirnya semua mengecewakan" kata aqeela

Rafi memperhatikan aqeela

" Mereka ngerasa bersalah banget pasti qel" kata rafi

" Ya.. tapi gue udah ga percaya arti sebuah persahabatan atau cinta lagi" kata aqeela air mata mengalir sesak ketika harus mengingat teman²nya terutama raysa " kalo lo ada posisi gue. Di kecewain orang ² yg paling lo sayang apah yg bakal lo lakuin?" Kata aqeela

Rafi diam

" Lo tau ga si saat lo ngerasa di ancurin sama tangan² yg biasa nguatin lo! saat bahu yg biasanya jadi tempat lo bersandar pergi.? Sakit fi sakit" kata aqeela sambil menangis rafi langsung memeluk aqeela yg terduduk di berangkar rumah sakit

BINTANG DI AWAN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang