capter 99

3K 431 118
                                    

Raysa berdiri didepan rumah aqeela setelah mengetahui tempatnya. Ia seorang diri menghampiri rumah yg aqeela tempati saat ini. Ia memang langsung berlari keluar saat mendapat kirimin lokasi dimana rumah aqeela. tanpa memakai jaket atau baju penghangat sedangkan cuaca sedang sangat dingin hari ini

Ia memencet bel beberapa kali. Dan ia tau jika aqeela sudah melihatnya tapi ia pasti tak ingin membukannya
Raysa duduk ditangga depan rumah yg aqeela tempati sambil memeluk dirinya sendiri karna kedinginan

" Kenapah lo berubah jadi idiot banget si sya. Udah tau musim dingin pake baju kaya kaos doang lagi! Lo kira ini indo apah!" Kata aqeela marah melihat raysa yg kedingin diluar

Sejam dua jam tiga jam raysa masih diam disana. Begitu juga aqeela yg memperhatikannya dari jendela. Raysa menyembunyikan wajahnya ketangannya karna ia sudah sangat kedinginan

" Ka saskia kapan pulangnya lagi" kata aqeela ia terus menghubungi saskia, ia berharap saskia pulang dan mengusir raysa, tapi telponnya tak juga di angkat

Aqeela ingin menelpon suheil tapi ia lupa, ia tak mempunyai nomor telpon suheil
" Aduhh aqeelaaa, terus gimana dong" kata aqeela panik sendiri
" Ok sejam lagi dia ga pergi gue keluar" kata aqeela
Waktu terus berjalan, waktu sudah terlewat satu jam

Tiba² telpon aqeela berbunyi, aqeela melihatnya
Dan itu dari saskia. Aqeela langsung mengangkatnya

" Hallo ka. kk kapan pulang?" Kata aqeela

" Hah kk ga bakal pulang hari ini? Oh, yaudah iya ka
Iya gpp ko.. iya ka dahh" kata aqeela.
" Masa iya si gua harus bukain pintu buat raysa" kata aqeela  ia mondar mandir kebingungan

Aqeela kembali melihat kejedela dan ternyata raysa sudah tak ada di depan rumahnya ,Aqeela menarik nafasnya lega

" Syukurlah. Dia udah pulang" kata aqeela karna tak melihat raysa lagi di depan rumahnya. Aqeela membuka pintunya sambil menggosokan kedua tangannya karna memang sangat dingin diluar. Ia melihat kaki seseorang di depan semak² depan rumah, saat aqeela hampiri ternyata itu raysa ia sudah pingsan dengan wajah sangat pucat

" Raysa" panik aqeela langsung mengangkat kepala raysa kepahanya" sya bangun sya" kata aqeela semakin panik
Raysa masih membuka matanya meski sedikit

" Jang...ngan.. ting..gal..lin gu..e" kata raysa sangat lemas dan juga menggigil

Aqeela langsung membantu raysa berdiri dan mengajaknya masuk
Aqeela membawa raysa ke sofa panjang di ruang tamu dan membaringkannya

" Syaaa" kata aqeela sambil menepuk nepuk wajah raysa pelan.
Aqeela langsung menyiapkan kompresan karna badan raysa sangat panas dan mengigil

Aqeela berlari kerumah suheil dan meminjam bajunya untuk raysa. Bahkan suheil membantunya menggantikan baju raysa

" Qel, gua ga bisa disini lama² karna ada urusan. aph lo akan baik² ajah bedua disini?" Kata suheil

" Gpp ko makasih ya" kata aqeela

" Sama². Kalo nih orang macem² lo lari kerumah gue ada nyokap dirumah" kata suheil dan aqeela hanya mengangguk mengiyakan, suheilpun pergi dari rumah aqeela.

Lalu aqeela duduk disamping raysa. Ia memperhatikan wajah pucat raysa ia sedih melihat kondisi raysa saat ini. Aqeelapun mengecek suhu badannya menggunakan termometer suhu badan raysa menunjukan 39 derajat. Aqeela langsung ingin mengambil aqeela langsung ingin mengambil selimut untuk raysa Tapi tangan raysa menggengam tangan aqeela ke dadanya. Matanya masih terpejam dan ia mengigau
" Qel gue sakit " kata raysa pelan. Aqeela ingin menangis mendengarnya,  ini membuat aqeela kembali mengingat raysa yg akan manja jika sakit"gue tersiksa qel.. saat mata lo ga lagi ngeliat ke arah gue" kata raysa air mata mulai menetes dari matanya meski matanya terpejam
" Saat lo tersenyum, gue sangat tersiksa qel karna tau itu semua bukan lgi untuk gue,  gue.. gue pengen jadi seseorang yg lo mau. Tapi gue, malah ga pernah bisa jadi apa yang lo mau" kata raysa ia menangsi dan aqeelapun ikut menangis " dan itu ngebuat gue tersiksa qel" kata raysa ia masih terpejam aqeela langsung memeluk raysa dan menangis

BINTANG DI AWAN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang