capter 52

2.3K 331 19
                                    

Mereka semua masih diam dimeja makan, sedangkan keluarga akbar sudah pergi semua

" kamu benar "kata opahnya raysa pada aqeela
Aqeela yg menunduk langsung melihat ke arah opah

" semua yg kamu bilang benar, semua harta kekayaan ini. Terasa kosong karna hanya ada persaingan tanpa cinta keluarga" kata opahnya

" maaf opah, aqeela ga bermaksud" kata aqeela takut apah yg ia perbuat salah

"maaf untuk apah? Kamu menyajikan saya tontonan yg menarik, jarang sekali saya melihat akbar dan anak² nya dibuat bungkam " kata opahnya
Ke aqeela "rassya jaga istrimu, dia wanita yg istimewa " kata opahnya ke raysa

Lalu raysa melirik aqeela. Mereka berbincang cukup lama karna raysa opah papihnya dan rey sibuk membahas bisnis

Aqeela juga banyak mendengar tentang keluarga raysa dari mamihnya. Tentang semua kejadian yg terjadi, aqeela tak menyangka sebuah kebaikin yg omah raysa lakukan berakhir dengan petaka, omahnya meninggal di tangan anak angkatnya sendiri. Aqeela sesekali melirik ke raysa yg serius berbicara mengenai bisnis

Malam semakin larut merekapun memutuskan untuk pulang. Di perjalanan semua bungkam sibuk dengan fikiran masing², raysa dengan masalahnya, aqeela dengan masalahnya dan rey yg memikirkan omongan levin padannya

" ray gue rasa lo harus bertindak "kata rey

Raysa mengehela nafas panjang, membuat aqeela melihat ke arahnya. Terlihat raysa sangat terbebani dengan semua masalah ini

" ya gua juga lagi mikirin itu rey, opah mulai ga bisa berkutik"kata raysa mengingat opahnya

" gua udah naro beberapa orang kepercayaan kita buat jaga²"kata rey

" bagus kalo gitu, keselamatan opah terancam gua rasa. Mereka belum melakulan apah² karna tau opah bakal ngalihin semua hartanya ke gua" kata raysa

"lo lebih dalam bahaya, iyakan?" kata aqeela

Raysa dan rey diam

" dunia gue gelap qel. Keliatan kaya permata yg terang tapi cuma dari luar. Kalo ada yg mau bertukar posisi mungkin akan gua lakuin dari dulu. Keluarga hangat yg lo bilang dengernya ajah cukup buat gua iri "kata raysa sambil tersenyum miris

" sya " kata aqeela menggenggam tangannya raysa

" kalo gitu kalian buatlah keluarga yg bahagia, jangan kaya keluarga lo ray . Bikin orang naek darah doang " kata rey. Membuat aqeela ingat betapa jengkelnya ia tadi pada keluarga raysa

" iy bener banget ka rey. sumpah ya tadi gua udah nahan sekuat tenaga tau ga, buat ga jungkir balikin meja makan dirumah opah lo. Keluarga lo bikin darah gua naek sampe ubun² tau ga" kata aqeela meluapkan semua kekesalannya

Raysa dan rey tertawa melihat aqeela yg melupakan emosinya tiba²

" lah padahl tadi ada yg so bijak banget tuh, ngomong panjang kali lebar" kata rey

"heh ka rey asal lo tau ya, itu tadi kalo di samping gua ada tombak udah gua tombak tuh manusia manusi laknat, lah ini cuma garpu ! lecet dikit doang paling. Besok² kalo lo ajak gue kesitu lagi bilang² ! Biar gue bawa geranat sekalian " kata aqeela kesal

" lo yakin ? Ntar lo masuk penjara gimana, siapa yg nguruin keperluan gue ?"kata raysa

" ohhh jadi gua cuma buat ngurus keperluan lo doang?! Kalo gitu mening lo nyari pembantu ajah sana. terus lo nikahin, lo buat judulnya tuh pembantuku adalah istriku, istriku adalah pembantu ku " kata aqeela kesal, raysa dan rey yg medengarnya tertawa

" eh ray kita mau mengkol samping ga ? ada masjid tuh " kata rey

" mau ngapain kita kan udah solat isya dirumah opah "kata aqeela

BINTANG DI AWAN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang