Who?

829 89 1
                                    


Pagi itu di kediaman keluarga Chou sangat ramai, setelah kedatangan Nenek Minju dan juga Sepupunya--Yiren

"Cece nanti ikut nganter minju ke sekolah kan?"

"Iya dong, Minju kan adik kesayangan cece,"

"Yess, nanti aku bakal pamer ke Wony bukan cuman dia aja yang punya Eonni, Minju juga," ujar Minju semangat,

"Iya iya, sekarang kamu makan dulu ya.."

"Iya.."

Wang Yiren adalah anak dari kakak perempuan Tzuyu, usia Yiren sama seperti Yujin, Yiren ke Korea hanya menemani neneknya dan juga berlibur lagi pula Yiren adalah anak yang cerdas tak apa jika tertinggal satu atau dua materi

"Oh ya! Nanti sama Yujin ya Ce.." ujar Minju

"Yujin?"

"Temenku.."

"Oohh... oke,"

Minju makin bersemangat, Minju pikir kini paginya akan cerah karena ia diantar Cece kesayangannya dan juga bisa mengenalkan Yujin pada sepupunya itu

.

.

"Kami berangkaaat!" Ujar Minju seraya menggandeng Yiren

"Ayo Minju!"

"Ayo!"

Saat berjalan digerbang Minju tak henti-hentinya tersenyum dan mengajak Yiren berbicara, hingga tatapan Yiren menangkap sosok anak laki-laki seusianya tengah menunggu dengan menendang-nendang tanah

"YUJIN!"

Minju berlari kearah Yujin yang melambai dan tersenyum manis,

Brukk

"Hehe.." cengir Minju

"Aduh.. jangan nabrak aku gini dong," keluh Yujin

"Habisnya kamu 2 hari kemarin nggak ngajak main, aku bosen dirumah sendiri.." ujar Minju seraya mengerucutkan bibirnya

"Ya.. aku kan sudah bilang aku ada kunjungan bersama kakek ke pabrik Roti milik kakek di daerah daejon minju.."

"Ck.. iya iya, sebagai gantinya gendong aku!"

Yujin tersenyum, lalu ia berjongkok dihadapan Minju dan bersiap menggendong Minju

"Hiyak!"

"Kebiasaan banget lompat dulu," gumam Yujin

"Hehe.. oh ya kenalin nih Cece aku, Wang Yiren,"

"Oh hai, namaku Yoo Yujin," ujar Yujin

"H-hai aku cecenya Minju,"

"Kalian cocok!" Ujar Minju













"Oh ya bagaimana perkembangan pasar saham kita?" Tanya Tzuyu

"Meningkat 4 persen, setidaknya kita menguasai 27,76% dari jumlah keseluruhan saham, kita hanya selisih 5,6%  dengan Perusahaan YooMyoui Corp,"

"Baik, terima kasih atas kerja keras kalian, meeting hari ini kita sudahi dulu, untuk meeting perkembangan pasar saham bisa kita lakukan sekitar 2 sampai 3 bulan lagi,"

"Baik Tuan Chou," ujar seluruh staff

Tzuyu berjalan keluar ruangan diikuti Jihyo, di tengah perjalanan menuju kantor Tzuyu-- Jihyo mendapat panggilan dari asistennya

"Baik, terimakasih Kim," ujar Jihyo mengakhiri panggilang telponnnya

"Ada apa Park biseo?"

"Ada seseorang yang menunggu anda, mungkin CEO J-Unity Corp."

"Hmm.. okay kita harus bergegas ke kantorku"

"Baik Tuan Chou,"























"Jadi.. gadis pemberontak itu kembali chaeng?" Tanya Jeongyeon saat keduanya tengah menikmati Kopi di ruangan Jeongyeon

"Yaahh.. anggap saja sebagai tanda Tzuyu melepas masa sendirinya, berdoa saja minju menerima Gadis itu"

"Kau yakin sekali Minju akan menerima"

"Yah menurut Kim Dahyun Gadis itu tipe Tzuyu,"

"Tipe tzuyu atau tipemu?"

Jeongyeon memutar tubuhnya menghadap sahabatnya itu seraya menyesap kopi di cangkirnya, sebelah tanggannya ia masukkan  dalam saku celananya


































"Dimana dia?" Tanya Tzuyu

"Dia didalam Tuan Chou,"

"Kau sudah menjamunya dengan minuman?"

"Tentu saja sudah,"

"Bagus kim,"



























"Kenapa kau berfikir begitu jeong?"

"Kau tak ingat? Gadis itu pernah membuat hubunganmu dengan sepupu berisikku itu merenggang?"

"I-itu.."

"Dan jangan lupakan fitnah dari mulut bejatnya yang.. argghh lupakan, jika yang nampak dimata orang lain berbeda dengan kita,"

"Haahh.."






















"Maaf aku lama menemuimu.."

" ah tak apa, lagi pula aku jadi bisa menikmati kopi enak ini,"








































"Kau masih yakin gadis itu menjadi the last Woman Tzuyu?"

"Aku tak yakin.."
















































"Lama tak jumpa...














































"Memangnya kenapa kau nampak tak menyukai gadis itu?"

"Karena dia.."










































Jeon Somi.."




































"Haahh.. aku takut Jeon Somi itu berulah lagi," gumam Jeongyeon

Pria 39 tahun itu kembali menghadap kaca jendela ruangannya seraya menyesap kembali kopi di cangkirnya, menatap lurus kedepan dengan tatapan sulit diartikan

Sedangkan Chaeyoung duduk dengan tenang seraya menautkan kedua tangannya sebagai cirikhas nya dalam berfikir, memikirkan kembali hipotesa dan kekhawatiran yang diutarakan sahabatnya




































"Hmm..lama tak berjumpa Chou tzuyu," ujar Somi dengan senyumannya










































































😭😭😭

Mon maap buat yang nge-stan Somi gue jadiin somi si antagonis😭

Nggak tega juga sih tapi emang Vibe wajah Somi paling cocok,

Btw cerita ini bakal pendek deh, maap juga kalo ceritanya makin geje, padahal udah hiat lama masih aja jelek penulisannya
















See you next time

また  あした^^
















Tebece

My Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang