malam..

472 73 8
                                    


  Suasana didalam Mobil dominan keheningan, Tzuyu dan Jihyo yang duduk di kursi penumpang sama-sama bungkam. Sopir Tzuyu hanya bisa diam. Rasanya Sopir itu ingin keluar karena terlalu sepi dimobil ini.

"Jihyo, kau memiliki masalah?" Tanya Tzuyu setelah beberapa menit keheningan

Jihyo yang tadinya menatap jalanan luar kini menatap Tzuyu dengan tatapan bertanya, Jihyo merasa masalahnya akhir-akhir ini hanyalah Tugas Kantor dan Hal sepele lain.

"Yah.. hanya Masalah tugas kantor, layaknya pegawai kantoran lainnya, memang kenapa?"

"Tidak.. hanya saja, aku merasa hal yang tak baik saja darimu, m-maksudku.. penampilan berubah dari seorang Wanita bukankah menandakan bila wanita itu ada masalah atau hal lain?" Ujar Tzuyu

Jihyo menatap Tzuyu dengan dalam, Tzuyu yang ditatap seperti itu merasa Gugup, apa ia salah bertanya? Tapi.. sungguh. Tak lama terdengar Suara tawa Jihyo, Tzuyu merasa Heran dengan tingkah Jihyo.

"Apa aku salah bertanya?"

"Hahaha.. ani, kau pasti mendengar hal itu dari Chaeyoung kan?"

"Ya.."

"Tak semua wanita seperti itu Chou, aku mengganti model rambut dan penampilanku sesuai keinginanku, bukan karena masalah atau hal lain,"

"Lagipula jika menunggu masalah datang agar penampilan kita berubah, bukankah kita akan lebih sering mengganti penampilan?" Lanjut Jihyo

"Tapi.."

"Jika aku punya masalah, kau tau kan aku akan pergi ke Mina dan teman-teman lain untuk meminta saran?" Ujar Jihyo dengan senyuman

"Bukan begitu, aku tak kaget setiap kau mengubah penampilan atau gaya rambut, tapi kali ini sungguh membuatku kaget dan.. takut" ujar Tzuyu lirih diakhir kata

Jihyo hanya tersenyum, ia melirik kaca Mobil dekat Tzuyu. Ia telah sampai namun pria dihadapannya ini tengah menunduk, Jihyo sedikit bahagia mengetahui Tzuyu sedikit perhatian dan peka terhadapnya, yah walau tak peka pada perasaannya selama ini.

  Jihyo memeluk Tzuyu yang kini hanya terdiam. Menepuk pundak Tzuyu pelan membuat Tzuyu sedikit tenang dan nyaman. Sungguh Tzuyu tak bohong, pelukan Jihyo hangat dan menenangkan.

"Terimakasih kawan, tapi jujur kau berlebihan tentang penampilanku,"

"Yah.. aku memang tak menyukai sifatmu ini, tapi kau Chou Tzuyu sahabat SMA ku, jadi akan ku maklumi" ujar Jihyo

Jihyo bohong jika mengatakan itu tanpa merasa sakit dihatinya. Kata 'sahabat' terlalu menyakitkan diucapkan Jihyo, tapi memang benarkan mereka adalah sepasang Sahabat?

"Baik Chou, aku pamit Pulang, terima kasih telah mengantarku ne.." ujar Jihyo lalu keluar mobil setelah melepas pelukan

Tzuyu hanya terdiam, kini ia menyandan dan Mobil masih berhenti didepan Gedung Apartemen Jihyo. Mata Tzuyu masih menatap gedung itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Kenapa aku kacau begini?" Gumam Tzuyu





























Tit!

Ceklek

Jihyo memasuki unit apartemen nya, ruangan itu gelap dan dingin. Jihyo mulai menyalakan satu persatu lampu ruangan. Ia kini menuju dapur dan hendak membuat teh Camomile yang dibawakan Mina dulu saat ia pindahan. Mina benar, teh itu memberi sensasi menenangkan. Jihyo menatap keseluruh ruangan dimana hanya dirinya saja disini.

Jika beberapa minggu lalu ada Minjoo dan Yiren yang menemaninya kini ia kembali merasa sepi. Ia rindu keluarganya, namun apa daya kedua orang tuanya telah meninggal dan kini ia sendiri.

Ponsel Jihyo berdering, membuat Jihyo sedikit kelimpungan mencarinya, maklum Jihyo lupa menaruhnya dimana. Setelah beberapa saat Jihyo dapat menemukan ponselnya yang ternyata masih didalam tas nya.

"Mina? Tumben sekali menelfon malam-malam begini?" Gumam Jihyo

"Iya halo mina?"

"Jihyo!"

Bukan Suara Mina yang Jihyo dengar melainkan Sahabat nya yang super cerewet, siapa lagi kalau bukan Nayeon. Jihyo sudah yakin tak mungkin Mina menelfonnya malam-malam begini.

"Tsk, aku tau tak mungkin Mina menelfonku malam-malam begini"

"Hehehe.. jika aku menggunakan ponselku kau tak akan menjawab, jika Menggunakan Mina pasti kau jawab"

"Ya.. ya.. lalu apa yang kau mau?"

"Ayo liburan bersama Momo dan Mina" ajak Nayeon dengan suara keras

"Suaramu Nabong!"

Jihyo mendengar suara Jeongyeon dan kekehan Mina, mendengar hal itu Jihyo sedikit terkekeh. Yah.. kedua saudara itu tak akan pernah akur, pikir Jihyo.

"Kita akan liburan kemana?"

"Ke.. eh-- kemana tadi mina?"

"Ck, dasar pelupa" ujar Jihyo

"Ke Pulau jeju atau ke luar negri, jika ke luar negri kita rundingkan lagi" jawab Mina yang masjh didengar Jihyo

"Saranku kalian ke luar Negri saja, seperti ke Paris atau Inggris, ke negara tropis seperti thailand atau Indonesia juga boleh" saran Jeongyeon

"Kau yang membayarkan kami kan? Oke deal" sambar Nayeon

"Yak!"

"Ssst, Yujin sedang tidur, kita rundingkan lagi saja, bagaimana jika hari sabtu di kafe milik Momo?" Lerai Mina sebelum Jeongyeon dan Nayeon bertengkar dan membangunkan Yujin.

"Hmm.. aku setuju dengan saran Mina, dan Jeong terima kasih telah membayar perjalanan kami" ujar Jihyo dengan Smirk

"Kau mau ku bun--"

Pip!

Jihyo menutup telfonnya, sedikit tertawa setelah menutup sepihak panggilan telfon itu, bisa Jihyo bayangkan betapa murkanya Jeongyeon disana dan seberapa senangnya Nayeon akan hal itu.

"Liburan ya.." gumam Jihyo sambil menatap Figura dimana didalamnya ada Mereka bersembilan di sebuah pantai merayakan kelulusan

"Baik nona Park Jihyo, mungkin ini waktu yang tepat untuk melupakan Perasaanmu dan mulai menata lembaran baru,gunakan hal ini untuk berdamai" monolog Jihyo














































"Papa.. kenapa perasaan Minjoo tak enak ya?" Ujar gadis 12 tahun itu saat ia tengah dipeluk Tzuyu

"Minjoo memikirkan apa?"

"Minjoo nggak tau, Minjoo sekarang sedih dan takut.." ujar Minjoo yang mulai menangis

"Cup cup cup.. Papa disini Minjoo, jangan takut" Ujar Tzuyu seraya menenangkan Minjoo

Minjoo menangis, perasaan Minjoo tak enak entah kenapa juga Minjoo tiba-tiba memikirkan Jihyo. Dan setiap mengingat Jihyo, Minjoo semakin menangis.

"Pa.. hiks hiks"

"Ssstt.. iya Papa disini"





















































TBC

My Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang