Hal

540 72 7
                                    


Setelah mengantar Minjoo dan Yiren, Jihyo beranjak menuju sebuah rumah. Dimana orang yg bisa ia ajak mendengarkan curahannya berada. Dan kini Jihyo telah sampai dan berdiri didepan sebuah rumah dengan Model Rumah Korea tradisional, yg asri dan juga luas.

"Kau sudah datang Jihyo," ucap si tuan rumah

"Iya, apakah Mina dirumah Jeong?"

"Yap, dia ada didapur, masuklah"

"Okay, oh ya bagaimana kabar Yujin?"

"Dia baik baik saja," jawab Jeongyeon dengan senyuman



















"Tuan Chou, ada Nona Jeon," ujar kim biseo setelah membuka pintu ruangan Tzuyu

"Ah, okay, suruh dia masuk" jawab Tzuyu


















"Hai Mina," sapa Jihyo saat melihat sahabatnya dari jaman SMA itu,

"Oh hai Juga Jihyo," balas mina seraya mengeluarkan Macaroon dari oven

"Jadi.. kau mau curhat tentang apa?" Ujar Mina setelah mendekat kearah Jihyo

Jihyo hanya tersenyum, lalu ia mulai menceritakan semuanya, semua rahasianya yg bahkan Mina--teman dekatnya tak tau.


















"Hai nona Jeon, ada apa datang kemari?" Ujar Tzuyu

"Aku ingin mengatakan suatu hal,"

"Apa itu? Dan apakah ini menyangkut Bisnis dan kerja sama kita?"

"Ini tak ada hubungannya dengan kedua hal itu,"

"Lalu?"
























"... aku mencintai Tzuyu, bahkan sebelum Sana Hadir, aku mencintainya, namun Sana adalah sahabatku.. aku tak mau persahabatan kami hancur, terutama Hubungan pertemananku dengan Tzuyu," ucap Jihyo dengan air mata mengalir

"Kemarilah, yg kau butuhkan sekarang adalah pelukan," ujar Mina

Kedua sahabat itu berpelukan, Mina menepuk pelan punggung Jihyo setidaknya tepukan lembut itu bisa memberi kesan nyaman dan tenang.

"Siapa yg tau hal ini selain aku?"

"Tak ada, hanya aku,kau,dan tuhan,"jawab Jihyo

"Lalu setelah ini apa yg akan kau lakukan?" Tanya Mina

Pelukan itu merenggang, Jihyo dengan mata sembabnya menatap sahabatnya. Mina mengulurkan selembar tisu, dan diterima Jihyo.

"A-aku tak tau, aku bingung.."

Mina menatap temannya itu yg tengah menunduk dan memainkan tisu. Sebenarnya Mina sudah menyadarinya jauh sebelum jihyo menceritakannya seperti hari ini.

"Ungkapkan saja," ucap Seseorang

"Jeong?"

Mina dan Jihyo menoleh dan ternyata Jeongyeon mendengar semua yang dikatakan Jihyo. Pria kepala tiga itu menatap Istri dan temannya seraya membawa Teh hangat di tangannya, lalu menaruh teh itu dihadapan Jihyo.

"Kau tahu, yg kau lakukan selama ini sangat menyakitkan, menyembunyikan perasaan, bahkan lebih dari belasan tahun, jika itu aku, mungkin lebih baik aku menemui ajal," ujar Jeongyeon seraya mengambil salah satu Cangkir teh yg ia bawa tadi

"Aku setuju dengan Jeongyeon, Ungkapkan saja" ujar Mina dengan senyuman

Jihyo menatap kedua temannya. Dan pikiran tentang cara mengungkapkan perasaannya itu membuat Jihyo melamun,

"Minumlah teh Bunga Camomile ini, teh ini memiliki efek menenangkan," ujar Jeongyeon

"..."

"Tenangkan pikiranmu Jihyo, kau harus menghadapi Tzuyu nanti, jadi kau harus tenang" ujar Mina

"Jika kau berfikir tentang Nona Jeon itu, kau membuang banyak waktumu, semua keputusan nanti ada ditangan Tzuyu dan Minjoo, terutama Tzuyu yg mementingkan Minjoo diatas segalanya," ujar Jeongyeon

"Hah.. dari dulu kami tak bisa menyembunyikan sesuatu di depan kalian, kalian adalah orang yg peka," ujar Jihyo dengan kekehan

"Itu sudah tau, lagipula kau terlalu mengulur waktu, Cepat ungkapkan padanya lalu kalian menikah, agak miris melihatmu belum menikah di usia ini, dasar perawan tua," ujar Jeongyeon

Jihyo melemparkan bantal Sofa kearah Jeongyeon, Mina hanya tertawa atas pertengkaran dua orang dihadapannya,

"Mereka tak pernah berubah," gumam Mina dengan gelengan kepala



















"Apakah Minjoo menerima sosok ibu?" Tanya Somi

"Tentu saja, ia akan menerimanya,"

"Lalu bisakah aku menjadi sosok Ibu Minjoo?"

Tzuyu menatap kaget kearah Somi, Wajah Somi menampakkam keseriusan. Tzuyu hanya membeku ditempatnya, entah kenapa Tiba-tiba pikirannya kosong.

"Aku mencintaimu Tuan Chou, dan aku sangat menyayangi Minjoo, aku ingin manjadi sosok diantara kalian, yg mendukungmu dari rumah, lalu menjadi teman bagi minjoo seraya mengajarkannya tentang menjadi seorang Wanita," ujar Somi kembali

Tzuyu masih terdiam, menatap Somi dalam dan menyatukan kedua tangannya. Tzuyu tentu ragu dengan semua ucapan Somi, bukan melainkan ragu dengan Hatinya. Jujur Tzuyu mengagumi Somi, namun ia tak yakin jika Peran Somi menjadi seorang Ibu Minjoo, ia takut keputusannya malah membuat minjoo tak nyaman dan malah membuat Minjoo makin sedih.

Tok

Tok

Tok

"Masuklah," ucap Tzuyu

"Yod, ber-- ow ada tamu ternyata," ujar Chaeyoung

"Pikirkan baik baik, tzu aku menunggu kabar baik darimu," ujar Somi lalu beranjak meninggalkan ruangan Tzuyu,

"Oke bro, kita akan membahas semua ucapan Somi nanti bersama dengan Jeong hyung," ujar Chaeyoung

"Kau?"

"Ya aku mendengarnya, bahkan ku rekam semua dan mengirimnya pada Jeong hyung,"

"Chaeng?!"

"Apa? Ini masalah yg cukup membuat kepala pusing, kau harus konsultasi pada orang, jangan memendamnya sendirian," ujar Chaeyoung santai

"Haahhh,"

"Okay bro, ku tunggu kehadiranmu di Resto biasa, aku tunggu disana bersama Jeongyeon,"

"Iya," angguk Tzuyu lemah

"Semangat!"



























"Pikirkan baik baik semuanya, jangan terlalu memendam semuanya sendirian!" Ujar Jeongyeon seraya melambai pada Jihyo yg berada di dalam Mobil

Jihyo mengangguk dan mengangkat jempolnya, lalu Mobil Jihyo melesat untuk menjemput Yiren di Tempat Les. Jeongyeon dan Mina masih berdiri di Teras, Tangan Jeongyeon merangkul Pinggang Mina, Mina yg terkejut menoleh menatap Suaminya.

"Mungkin ini bakal Cringe, tapi.. I Love You Mina, makasih udah memilihku untuk menjadi orang yg bertugas membahagiakan kamu," ujar Jeongyeon lalu menatap Mina teduh

"Terima kasih juga telah menjadi orang yg mau berjuang untuk kebahagiaanku," ujar Mina lalu menyandar di dada Jeongyeon

Keduanya menatap langit cerah, pasangan itu akhirnya masuk kerumah dan melanjutkan aktifitas mereka masing-masing, Mina lanjut membuat Kue dan Jeongyeon yang kini bersiap menuju resto dimana Tzuyu dan Chaeyoung berada.
































Abaikan typo ya wak ㅜㅡㅜ

Tebece

My Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang