Someday

1.7K 152 4
                                    


4 tahun kemudian...

Disebuah Sekolah Dasar terlihat seorang gadis berusia 12 tahun tengah mengulurkan tangannya kedepan menikmati hujan yang turun, dengan tangan satunya ia gunakan untuk memegang tas tambahan yang berisi Bekal dan juga alat menggambarnya,

"Nanti kamu sakit, ayo!" Ujar seorang anak laki-laki seraya berjongkok dihadapan anak Gadis tadi

"Hehe.. hujannya begitu indah," ujar Gadis tadi

"Iya aku tahu Minju, tapi Jika kamu bermain Hujan nanti kamu sakit dan membuat paman Tzu sedih.." jelas Anak laki-laki tersebut seraya membenarkan gendongannya

Keduanya kini berjalan menuju gerbang depan, setelah tadi mereka sedikit berhenti dikoridor depan ruang guru,

"Kamu tau Yujin, aku suka saat kamu menggendongku seperti ini, tetaplah seperti ini ya sampai kita dewasa.." ujar gadis itu seraya mengeratkan gendongan

  anak Laki-laki itu tersenyum lalu mengangguk sebagai jawaban, keduanya terus berbincang sampai mereka kini berada didepan gerbang sekolah dan bertepatan dengan itu Hujan berhenti,

.

.

Ditempat lain 

Seorang Pria sedang cemas didepan pintu rumahnya, ia tengah menunggu kedatangan putri kecilnya, ia sungguh khawatir apalagi tepat 2 menit lalu Hujan Lebat turun, yah walaupun kini langit mulai menunjukkan kata cerah..

"Chou Minju.. papa Khawatir nak.." gumam Tzuyu

Puk

"Tenanglah, Yujin bersama Minju, lagipula Chaeyeon,Chaeryoung,Yena,dan Hyewon berada didekat minju, jangan khawatir Tzu.." ujar seorang Pria dibelakangnya setelah menepuk pundak Temannya itu

  Pria itu adalah Tzuyu dan temannya yakni Jeongyeon, keduanya terjebak meeting dengan Clien yang menyebabkan mereka tak bisa menjemput anak mereka, namun Jeongyeon sangat mempercayai Yujin putranya untuk menjaga putri sahabatnya..

"Tenanglah, Yujin selalu didekat Minju.." tenang Jeongyeon

"Aku takut Minju malah menjadi beban Yujin, dan aku takut suatu hari Yujin akan berat meninggalkan Minju saat ia akan Ke jepang.." ujar Tzuyu menatap sahabatnya..

Jeongyeon menghela nafas, ia hampir lupa Yujin merupakan kesayangan kakeknya yaitu ayah Mina, dan Yujin diminta untuk pindah ke Jepang untuk mempelajari perusahaan ayah Mina,

Tzuyu pun terdiam, ia tahu suatu hari nanti Yujin harus meninggalkan Minju demi tugasnya, namun jujur ia tak tega melihat Yujin yang selalu nampak lesu jika disuruh ke jepang selain berlibur musim panas ia tak mau disana mengurus perusahaan,

Usia Yujin memang masih 13 tahun, namun tak dapat dipungkiri ia adalah anak Jenius yang masuk kategori anak ajaib didunia, dan itulah yang membuat kakeknya berambisi mewariskan perusahaannya pada Yujin..

"Terkadang aku takut yujin tak bisa menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan bebas," ujar Jeongyeon yang Khawatir pada Putranya

"Aku tahu Hyung.. kita bisa meluangkan waktu dan bermain dengan mereka saja kita sangat bersyukur, nampaknya Yujin terlalu cepat menanggung harapan kakeknya.." ujar Tzuyu

"Kita lihat apa aku bisa mengubah pikiran ayah mertuaku lagi, kau tahu.. dia adalah orang yang keras kepala.."

"Haha.. dan aku masih ingat kisah cintamu dengan Mina.. terlalu banyak perjuangan.."

Keduanya terkekeh, sampai sebuah suara terdengar

"Kami pulaaaang!"ujar Minju dengan riang

"Kami pulang.." berbanding terbalik dengan Minju--Yujin terkesan datar dalam mengucapkannya

Tzuyu nampak tersenyum melihat putrinya datang, dan ia sedikit terkikik dengan keadaan anaknya yang sedang digendong Yujin, imut menurut Tzuyu

Tzuyu tak kaget dengan keadaan itu karena memang dari kecil Yujin selalu menjaga Minju dan sangat perhatian dengan Gadis yang lebih muda setahun darinya itu,

Jeongyeon dan Tzuyu masih ingat saat Minju dan Yujin masih berusia 3 dan 4 tahun Yujin akan terus menggandeng Minju kemanapun mereka pergi bahkan Yujin selalu mengiyakan ucapan Minju, seperti setuju akan menginap dan bermain seharian dengan minju ataupun saling bercerita..

Setelah melewati gerbang masuk Minju turun dengan sedikit tergesa, sedangkan Yujin mencoba menurunkan Minju dengan hati-hati

"Nanti kamu jatuh minju.." ujar Yujin

Minju hanya menyengir dan kemudian turun dengan perlahan, Jeongyeon hanya menggeleng kecil melihat tingkah Minju, Jeongyeon Pikir Minju adalah Sana kedua,

"Maaf paman Tzu, kami harus pulang agak terlambat karena tadi Hujan dan Minju minta dibelikan Sosis di Minimarket.." jelas Yujin seraya melepas tas Minju di lehernya,

"Tak apa.. yang penting kalian selamat saja Paman bersyukur.." ujar Tzuyu

Yujin mengangguk lalu menyodorkan tas Minju ke Minju, dan Minju hanya menerima dengan senyuman manisnya,

"Makasih Yudings" ujar Minju

"Hmm.." jawab Yujin dengan Deheman

Jeongyeon dan Tzuyu melihat interaksi antara Yujin dan Minju dari meja makan, keduanya masih dalam perbincangan walau kenyataannya hanya Minju yang mengoceh soal harinya di ekstra melukis, sedangkan Yujin lebih banyak diam mendengarkan dan memperhatikan Minju yang bercerita sambil memakan Sosis dan juga Corndog, dan sesekali Yujin membersihkan saus yang menempel di Bibir minju dengan minju tetap mengoceh

"Kamu tahu yujin, aku senang sekali semalam bertemu Mama dalam Mimpi!" Ujar Minju antusias

"Ceritakan padaku.." ujar Yujin seraya tersenyum

"Aku seperti melihat seseorang yang kukenal tzu.." ujar Jeongyeon

"Hmm.. kau melihat Sana bukan?"

"Maaf.. hanya saja kau tahu.. Minju sangat mirip Sana namun dengan wajah milikmu.."

"Iya aku tahu, dan aku bersyukur setidaknya Minju menuruni sifat Sana dan aku bahagia dengan itu,"

"Hei.. sudah cukup kau dalam kesedihan 3 tahun lalu, kini fokuslah mengurus Minju.."

  Jeongyeon kembali menepuk pundak sahabatnya itu, ia tahu menjadi Single parent itu tak mudah, dan jelas ia tahu karena ibunya juga seperti itu, ya.. Jeongyeon tak memiliki Ayah.. dan itu hal paling menyedihkan dalam hidupnya

"Tzu.. aku rasa kita akan berbesan.." ujar Jeongyeon tiba-tiba..

"Hah?"

  Jeongyeon menunjuk kearah Yujin dan Minju, dimana Yujin mencium pipi Minju dan sedetik kemudian Minju memeluk Yujin, namun Jeongyeon tahu jika Minju dari tadi bercerita tentang mimpinya yang bertemu Sana dan Minju menangis,

Tzuyu juga sadar, namun ia memberikan waktu untuk keduanya tetap bersama,

"Aku rasa aku harus mulai mencicil untuk merelakan anakku dari sekarang, aku takut ia akan menjadi perawan tua nanti jika mengikuti permintaanku untuk selalu disisiku.." ujar Tzuyu

"Apa maksudmu, itu masih lama..kau ini!" Ujar Jeongyeon

Dan Jeongyeon semakin tertawa mengejek melihat Tzuyu yang menangis, mungkin Tzuyu membayangkan waktu berlalu dan sampai dimana Minju tengah berdiri di altar bersama Seorang pria..

"Kau berfikir terlalu jauh Tzu.. nikmatilah kebersamaan dengan anakmu.. hanya itu yang bisa kita lakukan.."

"Iya Hyung.."

Tzuyu kembali melihat ke Yujin dan Minju yang kini Yujin kembali berjongkok dihadapan Minju, dan juga keadaan Minju yang masih sesenggukan..

"Paman.. Ayah aku akan ke halaman belakang dengan Minju.." ujar Yujin

Jeongyeon dan Tzuyu hanya mengangguk, mereka tentu tau yang yujin maksud mereka akan ke Rumah pohon yang Jeongyeon Buat,

































































Tebece..

My Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang