Yujin berjalan dengan santai seraya menggendong Minju di punggungnya, Minju masih terisak setelah menceritakan mimpinya yang bertemu mamanya
"Sudahlah.. jangan menangis, ingat Bundaku bisa menjadi Mamamu, aku tak masalah berbagi Bunda denganmu.." ujar Yujin
"Iya aku tau Bunda Mina juga pernah berkata seperti itu, aku hanya ingin melihat Mama.." ujar Minju yang mengeratkan gendongannya
Suara Minju mengecil diakhir kalimatnya, bahkan ia makin menempelkan dagunya pada Bahu Yujin yang memang menjadi tempat favorit minju, Yujin peka dengan nada bicara Minju, ia berhenti sebentar dan membenarkan letak gendongan minju lalu berjalan kembali memasuki hutan yang masih kawasan rumah Minju,
"Kita lihat saja nanti apa yang bisa ku perbuat.." ujar Yujin menatap kedepan
Minju hanya bisa melihat wajah Yujin dari samping Sorot mata Tajam yang terkadang membuat Minju takut namun Bisa membuat minju tenang juga, Tulang alis tinggi, dan garis rahang yang hampir terlihat namun karena Yujin memiliki Pipi seperti Mina garis rahangnya itu terkadang tak terlihat
"Minju kamu mau membantuku?"
"Membantu apa?"
"Aku ingin kamu selalu seperti ini, maksudku selalu bercerita padaku dan tak menyembunyikan apapun, aku suka saat kamu bersikap terbuka seperti ini, rasanya aku sedikit berguna walau sedikit.." ujar Yujin yang kini mendongak menatap Rumah pohon mereka
"Naah kita sampai.." lanjut Yujin
Minju turun dari punggung Yujin, dan Yujin menuntun Minju untuk duduk di sebuah bangku yang memang di pesan jeongyeon dulu saat tengah membangun rumah pohon ini,
"Haah.. disini sangat Damai dan aku suka.." ujar Yujin seraya mendongak menatap langit
Tempat duduk Yujin dan minju tempati ini masih dinaungi pohon besar, tak jarang dari celah celah dedaunan cahaya matahari menyorot kebawah, disini juga ada rumah burung hanya permintaan minju dulu saat menemukan keluarga burung yang sarangnya dirusak Rubah,
Mata Minju masih belum lepas dari wajah Yujin, Minju tau dan sadar Seseorang seperti Yujin tak bisa ia gapai, Minju hanya selalu bisa melihat punggung yujin dari kecil,
Di ingatannya Yujin adalah Tameng yang kuat, dan juga menjadi sandaran yang lembut, kadang Yujin tau cara menghibur Minju, dan kadang Yujin menjadi Guru yang baik dalam mengajari Minju beberapa materi sekolah yang susah menurut Minju,
"Yudings.."
"Ya?"
"Aku mohon tetap disisiku," ujar Minju lalu memeluk Yujin
Yujin hanya bisa menahan tangis, ia kini teringat ia akan pergi ke Jepang sesuai permintaan kakeknya, dan itu membuat Yujin sedih..
"Hiks.." isak Minju
Minju tau hal ini 2 minggu yang lalu saat ia tak sengaja mendengarnya saat menuju ke kamar mandi, Dan Minju tak suka jika Yujinnya pergi,
"Kita lihat nanti minju.. Yujin juga tak mau pergi dari sini.."
.
.
.
"Tuan Chou.. pendapatan perusahaan meningkat 30 persen dan itu adalah peningkatan signifikan dari 2 bulan terakhir.." jelas Sekertaris Tzuyu yang datang kerumah Tzuyu
Oh ya.. FYI Tzuyu bekerja dari rumah dan akan kekantor setiap 2 bulan sekali, hanya untuk evaluasi bulanan dan juga hanya hadir saat ada rapat penting, karena ia sangat mempercayai Chaeyoung sahabatnya yang lain yang ia tugaskan menjadi wakil presedir..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family [END]
FanfictionMenceritakan keadaan Chou's Family yang terdiri dari seorang ayah dan Seorang putri, dan juga tanpa kehadiran seorang Ibu ditengah-tengah keluarga. Sang ibu meninggal ditengah operasi setelah kecelakaan tragis yang terjadi, dan mengharuskan sang k...