29

1.8K 242 13
                                    

Vote sebelum membaca
.
.
.
.
.

Jennie

Kami berjalan di jalanan Tokyo dan cuacanya sangat bagus. Gelap namun belum ada tanda-tanda akan turun hujan dalam waktu dekat. 

"Jisoo! Kamu akan kedinginan, kenakan mantelmu dengan benar." Aku memarahinya saat aku memperbaiki mantelnya. 

"Tidak terlalu dingin." Dia cemberut. 

"Aku hanya memastikan kamu merasa hangat." Aku tersenyum padanya dan mencium pipinya. 

Dia memberiku senyuman hangat dan memelukku sebentar.

"Terima kasih." Dia berbisik sebelum melepaskan dirinya dariku. 

Aku hanya mengangguk dan melihatnya lari bersama Lisa. 

"Aku lapar." Aku mendengar Chaeyoung mengeluh di sampingku. 

"Sekarang baru setengah jam dari terakhir kali kita sarapan." Aku terkekeh. 

"Aku mempunyai metabolisme yang cepat." Dia berkata. 

"Oke, jika kita menemukan restoran di jalan ini, kita akan makan." Aku mengatakan membuatnya merasa senang. 

"Yes!" Dia bersorak pelan. 

Aku melihat kearah Jisoo dan Lisa dan mataku membelalak ketika mereka sudah mengganggu maskot yang malang di jalan. 

"Ayo putar lehernya!" Aku mendengar Jisoo mengatakan ke Lisa, tentu saja dia setuju dengannya. 

Maskot malang itu berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri dari cengkeraman mereka tetapi tidak ada gunanya. Jisoo memegang kepalanya dan mulai memutarnya sementara Lisa bersorak untuk Jisoo dengan keras. 

"Ayo! Ayo! Putar!" 

Aku mendesah dan berjalan dengan cepat ke arah mereka, menghentikan mereka dari apa yang mereka lakukan.

"Apa yang kamu lakukan!? Berhenti bermain-main dengan maskot itu!"  Aku memarahi menarik mereka pergi. 

"Aww, kasihan sekali. Kamu baik-baik saja?" Chaeyoung bertanya sambil membantu maskot itu memperbaiki kepalanya yang sudah berputar.

"Kami hanya mencoba memutarnya."  Jisoo cemberut seperti anak kecil. 

"Ya, itu menyenangkan!" Lisa berkata. 

"Tidak menyenangkan bermain-main dengan orang, kau dengar aku?" Aku mengatakan memelototi keduanya. 

"Ya." Mereka mengatakannya.

"Bagus! Sekarang minta maaf." Aku melihat ke maskot yang berdiri di depan Chaeyoung. 

"Sekarang!" Aku perintahkan dan mereka berdua mengerang dan berjalan dengan malas ke arah  maskot itu. 

Maskot itu tersentak dan aku harus mengatakan dia takut dengan mereka sekarang. 

"Kami belum selesai." Aku mendengar Lisa mengancam. 

"Lisa! Sudah kubilang minta maaf!"  Aku berteriak dan menyilangkan tanganku saat menonton mereka. 

"Maaf." Dia berbicara lagi, tanpa perasaan!

"Jisoo?" Aku melengkungkan alis ke arahnya ketika dia mencoba memutar kepalanya lagi. 

Dia dengan cepat meletakkan tangannya di sisi tubuhnya dan memaksakan senyum padaku sebelum mengucapkan kata 'maaf'.

..........

"Jendeuk!" Aku mendengar suara Jisoo dari kamar kami. 

"Iya?" Aku menjawab menatapnya sebentar sebelum menatap ponselku lagi. 

Unexpected One | JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang