18

2.4K 297 14
                                    

Vote dulu sebelum membaca
.
.
.

Jisoo

"H-hei." Jennie tersenyum gugup sementara aku menjepitnya di dinding. Mencengkeram kerah bajunya, tapi tidak terlalu keras.

"Hei." Kataku, menatapnya dengan ekspresi kosong.

"Ada apa?" Dia bertanya dengan sedikit gemetar.

Pertanyaan bagus. Aku mengernyitkan bibir saat pertanyaannya menghantamku. Apa yang salah denganku? Kenapa aku bertindak seperti ini? Kenapa aku sangat kesal hanya karena aku melihatnya dan Taehyung bersikap manis dan sebelumnya. Sialan perasaan ini!

"Aku kesal-" Aku terdiam saat tidak bisa menemukan kata-kata untuk diucapkan. Genggamanku di kerahnya mengendur dan tanganku bertumpu di dada atasnya. Aku menelan ludah saat matanya yang bingung dan penasaran menemukan jawaban padaku.

"Tentang apa?" Dia berbisik dan memegang tanganku di dadanya, meletakkannya di sisi kami.

Bicaralah Jisoo!

"Tentang kamu dan Taehyung pacaran!" Aku tiba-tiba berteriak di wajahnya membuatnya kaget dan begitu juga aku.

Mulut bodoh! Dan semua kata itu!

"Maksudku -itu bukan--" Aku terputus ketika dia tertawa. "Yah, kenapa kamu tertawa?" Tanyaku sedikit kesal dan malu.

"Jennie!" Aku mengerang dan menghentakan kakiku saat dia masih tertawa. "Tidak ada yang lucu!" Aku membalas.

Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, tapi masih ada senyuman di bibir seksinya.

"Kau cemburu?" Dia menyeringai.

"Apa!?" Aku berseru dan mundur sedikit. "Aku tidak!" Kataku tegas.

"Benarkah?" Dia menggoda dan bersandar di dinding, menyilangkan tangan di dadanya.

Aku mendengus dan mengerutkan hidung.

"Sungguh! Tidak ada alasan bagiku untuk cemburu." Kataku.

"Jika kau berkata begitu." Dia mengangkat bahu tapi masih menatapku dengan mata menggoda.

"Aish! Sudah kubilang, aku tidak!" Aku bersikeras. "Aku punya Soojoo dan aku mencin--sial!" Aku mengerang kaget saat dia mencengkeram kerah bajuku, dan kali ini dialah yang menjepitku di dinding.

Matanya sangat ekspresif, dan aku tidak menyukainya karena dia terlihat sangat marah.

"Ingat ini Jisoo..." Dia mendekatiku. Aku sudah bisa merasakan nafas hangatnya menghantam wajahku.
"Kamu bukan miliknya."

Alisku terhubung tentang apa yang dia katakan dan mengepalkan tanganku.

"Kamu tidak punya hak untuk mengatakan itu! Kita saling mencintai --"

Dia memotongku dengan menciumku secara kasar dan dalam, sehingga aku bahkan tidak bisa menahan dan bernapas. Aku mendorongnya tapi dia kuat, dia menarikku membuatku sesak.

"Kamu, Kim Jisoo, milikku." Dia dengan posesif mengatakan sebelum berbalik padaku.

Membuaku tidak bisa berkata-kata. Aku bahkan belum selesai memproses ciumannya dan sekarang... kata-kata itu. Fuck Jennie Kim, kau mengacaukan pikiranku!

.........

Sudah waktunya makan malam tapi Jennie masih di kamarnya. Aku sendirian di dapur, berpikir apakah aku harus makan atau tidak. Aku menghela nafas dan menjatuhkan wajahku ke atas meja, pipiku menekannya.

Unexpected One | JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang