12

2.5K 312 21
                                    

Jisoo

Bibirku langsung melengkung menjadi senyuman lebar ketika aku mendengar nama panggilan barunya untukku. 

"Jichu." Aku bergumam.  "Kedengarannya lucu." Aku cekikikan.

Aku membuka telapak tangan kananku dan mengingat perasaan tangannya saat aku memegangnya tadi. Sangat lembut seperti marshmallow dan sangat hangat.  Aku ingin memegangnya lebih banyak, pas dengan dengan tanganku. 

Aku menampar kepalaku dengan ringan, menyingkirkan pikiran aneh yang sedang aku pikirkan tentang Jennie. Mungkin aku hanya mengantuk. Aku masuk ke kamarku dengan dalgome mengikutiku. Sebelum membuka pintu, aku menatap kamar Jennie. Apakah dia sudah tidur nyenyak? Aku membentuk bibirku menjadi garis lurus dan masuk ke dalam kamarku. 

Ketukan terus menerus di pintu membangunkanku. 

"Jisoo? Kamu sudah bangun?" Aku mendengar suara Jennie.

Bahkan ketika aku masih mengantuk, aku turun dari tempat tidur sambil menggosok mataku.

"Kenapa?" Aku bertanya membuka pintu. 

"Bolehkah aku menggunakan kamar mandimu? Shower di kamarku tidak berfungsi." 

Tanganku jatuh ke sisi tubuhku saat aku menatapnya dengan bingung.  Tubuhnya hanya ditutupi handuk, cukup pendek sampai ke tengah pahanya. Rambutnya basah kuyup dengan sedikit busa sampo di dalamnya. Dan tulang belikat dan tulang punggung itu membunuhku.

"Jisoo?" Dia membuatku sadar dari pikiranku. 

"Hah?" Aku kembali ke akal sehatku. "T- tentu." Aku minggir untuk memberikannya jalan. 

"Terima kasih." Dia tersenyum terburu-buru masuk ke dalam kamar mandiku. 

Aku menghela nafas panjang karena aku menahan nafas sejak Jennie muncul. Dia benar-benar membangunkanku, aku merasa tidak lagi mengantuk karena melihatnya seperti itu di pagi ini. 

Aku kembali ke tempat tidurku dan menyelipkan diriku di bawah selimut. Mengangkat selimut ke atas kepalaku. Dari sini aku bisa mendengar suara samar air mengalir. Wajahku tiba-tiba memerah ketika aku mengigat dia tidak memakai baju saat dia masuk. Apakah itu berarti dia akan keluar lagi hanya dengan handuk?

Sial! Aku rasa aku tidak tahan melihat kulitnya yang lembut dan mulus berjalan di depanku. Sangat menggoda dan membuat pagiku gila! 

Sebelum dia bisa menyelesaikan mandi, aku segera bangun dan berlari ke dapur. Aku merasa perlu minum. Aku membuka lemari es dan menuangkan air dingin. Setelah meminum segelas air, aku mengipasi diriku saat aku bersandar di meja dapur.

Aku ingin memasak, tapi Lisa dan Chaeyoung tidak ada di sini untuk membantuku. Tanganku yang terkilir akan bertahan setidaknya kurang dari sebulan sebelum sembuh. Aku ingin makan sesuatu yang hangat atau panas, seperti sup atau bubur.  Aku menghela nafas dan membuka lemari dapur, mengeluarkan sekotak sereal sebelum menuangkan secukupnya ke mangkuk. Aku mengambil susu segar dan mencampurnya dengan sereal. 

Aku membawa mangkuk dan berjalan ke ruang tamu. Aku menyalakan TV dan duduk di sofa.  Mengunyah sereal di mulutku, lalu Jennie masuk. Mengenakan kemeja crop top Gucci, memperlihatkan perutnya yang kencang dan pinggangnya yang kecil. Sendok tergantung di mulutku saat mataku mengamatinya tanpa suara.

"Kamu mau pergi?" Aku bertanya. Dia memiringkan kepalanya ke arahku dan mengangguk. 

"Aku akan bertemu Taehyung, tapi aku akan kembali saat makan siang." 

Aku menjatuhkan sendokku ke mangkuk, menyebabkan susu tumpah. Pagi-pagi begini dia akan bertemu dengan pria jelek itu? 

"Kamu ingin atau butuh sesuatu? Aku akan membelikannya untukmu." Dia mengatakan berjalan ke arahku. 

Unexpected One | JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang