20 :: Tanding

5.8K 830 207
                                    

Satu hari berlalu seperti biasa. Setelah pertengkaran kecil malam itu antara jisung dan minho, keduanya kembali saling terdiam seribu bahasa

Bahkan kini lebih parah. Tidak ada sapaan atau kalimat lain nya

Jisung terlalu takut untuk menyapa sementara minho enggan memulai topik karena tak dapat di pungkiri mood nya masih buruk jika melihat wajah jisung yang hanya akan mengingatkan nya pada kalimat-kalimat jisung di malam itu

Pagi ini setelah ia memarkirkan motor nya, jisung berlari lebih dulu meninggalkan nya sementara dirinya mematut diri di cermin toilet

Lomba akan di mulai beberapa jam lagi. Kursi-kursi penonton sudah mulai terisi penuh

Banyak sekali siswi di kursi utama hingga ke empat sementara lain nya hanya siswa yang menghabiskan waktu dengan bermain ponsel atau mengobrol di deret belakang

Minho tidak perduli tapi ia tetap menyapu pandangan nya untuk mencari keberadaan satu orang. Jisung

Berharap adik nya sudi melihat nya bertanding di atas matras dengan siswa dari sekolah lain

Namun sayang nya minho tidak melihat jisung dimana pun itu. Entah jisung datang atau hanya hahalan nya saja

"Bro? Udah mau mulai tuh, jangan ngelamun"

Juyeon menepuk pundak nya membuat minho tersadar dari lamunan. Benar, dirinya harus fokus pada pertandingan

Sementara itu di deret terujung jisung menatap minho dengan senyum nya yang merekah lebar

Sayang nya minho tidak melihat nya membuat jisung khawatir minho akan berfikir yang tidak-tidak lagi

"Eh?? Kak juyeon?!! Kak juyeon!!" jisung melambai saat sadar jika juyeon berhasil menatap nya di tribun atas

Juyeon tersenyum kecil namun kemudian kembali fokus menatap jalan bersama minho di sisi nya

Jisung berharap juyeon memberi tau minho jika dirinya hadir hari ini.

•••

Pertandingan selesai setelah dua setengah jam berlangsung. Minho memiliki banyak luka di wajah akibat pukulan yang melesat

Bahkan ujung bibir nya sedikit mengeluarkan darah, namun minho tak mengambil pusing itu semua karena yang saat ini mengisi pikiran nya adalah jisung

Lelaki itu benar-benar tidak hadir melihat nya??

"Lo liat jisung nonton ga? Gue cuma nanya" tanya minho dengan wajah datar nya pada juyeon yang berdiri kacau di samping nya

"Jisung?" tiba-tiba ingatan nya tertuju pada jisung yang melambai padanya sebelum pertandingan di mulai.

"Enggak. Gue ga liat, kayanya emang ga dateng sih"

Minho berdecak. Menggelengkan kepala tanpa melanjutkan percakapan, tapi juyeon tau minho sangat kesal sekarang karena adik tercinta nya tidak datang

"abang!!!"

Baru di bicarakan, sosok nya hadir di depan wajah. Bertepuk tangan seolah jisung melihat pertandingan nya

"Ngapain ke sini" ucap minho dengan sangat ketus

Jelas saja jisung terperangah mendengar nya. Padahal ia menyempatkan waktu nya untuk melihat minho bertanding

"B-bang lo kenapa sih? Gue kan cuma liat pertandingan lo—" ucap jisung dengan tatapan panik nya karena lagi-lagi minho salah paham dan tidak melihat nya

Juyeon yang sebelumnya ada di sama memilih untuk kabur dari keduanya membuat jisung tidak memiliki teman untuk membela

"K-kak juyeon tadi liat gue kok ngelambai ke lo tapi lo nya ga liat-"

"Bodo amat. Gue ga perduli juga, minggir—"

"Abang lo kenapa sih!!! Masih marah sama gue gara-gara masalah itu?!"

Minho menghentikan langkah nya dan berbalik menatap jisung dengan raut marah nya. Kenapa jisung marah? Seharusnya kan dirinya yang marah

"....."

"Gue liat lo ya!! Kenapa lo masih—"

"Kalo gue bilang gue ga percaya gimana? Gue tau lo bilang gini cuma biar gue ga marah dan seneng sedikit kan? Gue tau lo kaya gimana, kalo lo ga suka ya lo ga bakal mau repot repot dateng—"

Jisung menghela nafas, bagaimanapun minho masih sangat sangat marah padanya. Salah nya sih, jisung sadar jika malam itu kalimat nya memang kurang aja

"abang udah bang gue ga gitu! Gue suka liat lo tanding. bahkan gue liat lo dari awal sampe akhir"

Minho memutar mata nya tak perduli. Karena ia tidak mau membuat keributan lebih jauh, minho memilih untuk pergi melenggang begitu saja

"Bang minho!!"

"apa sih ji?!! Diem bisa ga, lo pulang sendiri malem ini"

Jisung membolakan mata nya. Tidak menyangka minho benar-benar memperlakukan nya sejauh ini

Semua bayangan-bayangan yang jisung takuti benar terjadi dan jika tidak jisung perbaiki mungkin akan lebih parah

"Hiks—"

Jisung menangis, berlari mengejar minho dan menarik seragam putih itu dengan telapak kecil nya

"Abang maafin gue hiks maafin kata-kata kasar ji!! Maafin hiks— gue ga bakal ulangin janji!! Gue ga bakal bilang gitu lagi jadi maafin gue dan berhenti cuekin gue hiks"

Jisung menangis keras dengan telapak nya yang mencengkram seragam nya cukup kuat

Ini adalah kali pertama jisung menangis sehebat ini karena pertengkaran nya. Jadi minho cukup terkejut

"Berhenti nangis. Lo bisa jadi bahan gosip lagi di base-"

"Gue ga perduli hiks- gue ga perduli jadi bahan omongan di aleo selama itu sama lo bang hiks- maafin gue. Lo ga menjijikan kok, fakta nya gue butuh lo bang ~ maafin guee"

Jisung tarik seragam putih minho kasar-kasar. Ia peluk tubuh yang lebih tua itu ke dalam pelukan erat nya

"Hiks abang maafin ji!! Peluk ji sekarang jangan diem aja!!"

Sadar jika minho tak juga membalas pelukan nya, jisung segera menarik pergelangan minho ke atas pinggul nya untuk di rengkuh paksa

"Maafin maafin maafin gue maafinn"

Minho menghela nafas. Sebelumnya jisung benar-benar ingin dirinya menjauh hingga menyebut nya menjijikan dan memanggil nya dengan nama tanpa embel

Giliran minho menjauh, jisung malah menangis keras dan memeluk nya. Meminta maaf dan memeluk nya paksa agar dimaafkan

Jadi minho harus bagaimana?

"Hiks abang ayo pulang sama gue, jangan cuekin gue. Jangan kaya gini gue ga suka! Gue benci di cuekin lo!! Ayo kaya dulu lagi bang hiks!!"

Hhhaaahh.... Jika itu memang kemauan jisung. Mari kita lihat bagaimana sikap jisung jika minho kembali pada sikap lama nya

Tapi haruskah ia percaya jisung sekali lagi? Bagaimana jika ia kembali merasa sakit oleh kalimat jisung?

Dan juga bagaimana dengan permintaan sang mama agar dirinya bisa kembali akur dengan jisung? Minho harus bagaimana

|| To be Continue.

[22] Salah || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang