5 :: panas

8.2K 982 119
                                        

Minho menatap sang adik yang sibuk mengunyah. Tangan kanan memegang sumpit sementara tangan kiri bermain ponsel

Scrool, scrool laman twitter entah mencari apa. Minho hanya bisa menghela nafas karena merasa terabai

Tapi ia tidak mau menganggu, ia masih ingin melihat wajah manis jisung sedikit lebih lama

Ibu jari bergerak naik mengusap pinggiran bibir jisung yang ternoda oleh bumbu dan sedikit remahan

Jisung yang sadar langsung menjilat ujung bibir nya hingga menyentuh ibu jari minho

"Makasii bang"

"Hm"

Minho mengangguk lalu memasukan ibu jari nya ke dalam mulut. Kedua nya melanjutkan acara makan dengan hening

Minho memilih mengikuti jejak jisung, makan sambil bermain ponsel sementara jisung kembali Sibuk juga dengan ponsel nya seperti sebelumnya..

Namun bedanya kini jisung tidak fokus pada ponsel. Melainkan pada minho, kenapa minho menjilat tangan nya sendiri setelah mengusap ujung bibir nya?

Bukankah harus nya minho geli?

"Bang?" jisung membuka suara dan di balas deheman singkat oleh minho

Lalu hening sesaat, merasa tidak ada lanjutan kalimat akhirnya minho menoleh menatap jisung

"Kenapa? Kenyang?" tanya nya

Jisung ragu untuk bertanya. Takut minho marah atau salah paham dengan kalimat nya dan membuat mereka malah gugup nanti nya

Jadi pada akhirnya jisung menggelengkan kepala dan tertawa kecil

"Kenyang. Pulang yuk, mau mandi~"

Minho mengangguk. Mengambil dompet dari saku celana lalu membayar porsi makanan nya bersama jisung

"Ayo, tumben banget minta pulang cuma karna pengen mandi" ucap minho sambil berjalan menuju parkiran yang sial nya cukup jauh

"Panas aja"

Iya panas. Panas mikirin sikap abang yang rada aneh— batin jisung

"Hm.. Mandi di kamar mandi kamu sendiri, jangan di kamar mandi abang"

"Siapa juga yang mau numpang. Kemarin tuh karena lagi hujan aja jadi gue minjem air anget nya"

"Iyain"

Jisung menggerutu di sela langkah nya yang kemudian terhenti karena ada antrian di depan nya

Minho berdecak. Salah satu pedangan yang tidak membuat toko di depan nya itu menyebab kan terjadi antrian panjang

Minho dan para pejalan kaki lain nya jadi harus berdesakan untuk mencoba keluar

"Hhhaaah. Padahal tempat lain banyak yang luas" gumam minho menahan kesal. Ia menoleh kan kepala nya ke kanan dan kiri

Lalu terdiam mengerinyit saat melihat sesuatu

Ada lelaki asing di samping tubuh adiknya dengan tangan nakal yang mencoba menyentuh bokong adiknya—

Minho menarik jisung kasar ke sisi tubuh lain nya. Memblokir si mesum yang ingin melecehkan jisung nya

"Aduh sakit bang!! Kok narik nya kenceng banget"

Minho merangkul jisung tanpa menjawab. Setelah beberapa saat minho melihat ada peluang kosong di depan mata, ia segera menarik jisung keluar dari antrian

"Ahh!! Abang lepasin ah, sakit tau tangan jisung kena tarikk!!" rengek nya sambil mengusap pergelangan tangan yang memerah

Tidak lama setelah nya ada suara jeritan perempuan di dalam kerumunan itu. Sontak jisung dan minho menoleh bersamaan

"Aaaa!!! Mesum!! Brengsek"

Minho tertawa kecil lalu menatap jisung sejenak

"Tuh. Kalo ga abang tarik, kamu bisa jadi sasaran orang mesum tadi—"

Minho mengusak surai kecoklatan sang adik dengan gemas

"-makanya abang tarik tadi. Maaf ya kalo sakit, tapi daripada ji kena? Emang mau? Enggak kan?"

Minho tertawa kecil, sambil memasukan tangan ke dalam saku celana bahan nya.

Jisung merengut dengan langkah kecil nya, sementara minho jalan lebih dulu karena jisung sangat lambat

"Lama banget? Katanya mau mandi?"

Minho menoleh kebelakang menatap jisung dengan mata yang sedikit memicing karena cahaya matahari sore. Surai kelam yang lebih tua tertiup angin hingga sebagian menutupi mata

Tangan kanan sang kaka terentang memanggil jisung. Jisung yang melihat nya tentu saja langsung berlari kecil untuk meraih tangan yang lebih tua

Yah— bagaimanapun minho, mustahil bagi jisung untuk menolak sentuhan hangat dari saudara kesayangan nya

•••

Padahal hari sebelum nya cerah, tapi saat mereka sampai di rumah. Tiba-tiba Hujan deras mengguyur, untung keduanya sudah lebih dulu sampai di dalam jadi tidak perlu repot repot mandi karena terguyur hujan

"Shhhh—" jisung bergidik karena hawa dingin di luar sana. Ia berlari kecil menuju kamar agar bisa segera mandi dan bersantai di bawah selimut

Sementara minho memilih untuk menyalakan penghangat Ruangan lebih dulu sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar untuk membilas tubuh

BLAM-

Minho melepas seragam bagian atas. Mendudukan diri di sofa kecil yang ada di dalam ruangan nya

Menatap ponsel yang sedang ramai membicarakan tentang nya dan jisung. Seperti nya tadi ada yang melihat nya pergi bersama dengan jisung

Minho hanya tersenyum singkat. Ingin rasanya menunjukan pada dunia jika jisung memang milik nya seorang

"Hhhhaah"

CKLEK

"bang!!"

Minho menoleh saat jisung tanpa permisi membuka pintu kamar nya

"Apa?"

"Pinjem sweater abang yang biru"

Minho mengangguk singkat membuat jisung langsung berlari menuju lemari dan mencari baju yang diinginkan nya

Minho melirik singkat dari ekor mata. Jisung mengenakan celana training pendek selutut menampilkan kaki jenjang nya

Minho tidak tergoda, ia hanya bingung kenapa jisung memiliki tungkai semungil  itu dibanding milik nya

Lucu.

Jisung berlari lagi ke luar kamar, tidak lupa mengucap terima kasih dengan riang.

Minho mendengus sambil mengusak surai nya ke atas. Benar-benar tingkah jisung itu sesuatu bagi minho

Ia berjalan untuk mengambil celana dalam nya yang tergantung di dekat kipas angin

Tentang mimpi basah itu. Sejujurnya minho tidak mimpi basah

Tapi minho memang 'melakukan'nya saat tidur di sebelah jisung. Tidak, minho tidak menyentuh adiknya

Minho hanya menatap jisung di sisi tubuh nya, sambil membayangkan. Dan tanpa sadar milik nya bereaksi

Dan ya— selanjutnya minho memilih untuk memeluk jisung dan mencoba tidur

Namun saat tanpa sengaja pergelangan jisung menyentuh milik nya. Minho keluar

"Anjing. Malu-maluin" rutuk minho saat kembali mengingat kejadian semalam

|| To be Continue ||

[22] Salah || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang