18 :: donat

5.9K 824 318
                                    

Minho mendudukan diri nya di pojok ruangan dengan nafas yang terengah-engah. Keringat berjatuhan hingga wajah nya memerah karena lelah

Juyeon datang menghampiri, menyerahkan botol minum yang baru ia beli.

Keduanya sama-sama berkeringat namun juyeon tidak se-berantakan minho

"Tumben lo semangat banget latihan. Ada apaan ?" tanya juyeon

Minho tidak membalas, ia memilih meneguk air nya dan mengatur nafas. Pagi ini mereka memulai hari dengan berlatih untuk pertandingan

Bahkan minho mempersingkat waktu sarapan nya agar jam latihan nya semakin banyak. Bukannya apa-apa, jika minho tidak memperbanyak waktu latihan ia takut jika di hari pertandingan dirinya cedera

Maka dari itu minho harus banyak berlatih dan berlatih.

"Tadi gue liat adek lo di luar"

Minho menoleh kan kepala pada lelaki di sisi tubuh nya. Juyeon hanya tersenyum kecil, giliran tadi juyeon mengajak nya bicara tapi minho tidak merespon, giliran topik nya jisung baru minho merespon dengan cepat

"Dia di luar. Ngintip jendela kayanya nyariin lo"

"Ngapain?"

"Mana gue tau. Ada yang mau diomongin kali? Tapi dia dateng sama hyunjin sih"

"Oh"

Juyeon tidak lagi bisa menahan tawa nya. Lucu sekali, mood minho jadi turun setelah ia membawa nama lain dalam percakapan nya.

"Emang lo yakin kalo hyunjin ini beneran pacaran sama adek lo? Gue rasa mereka cuma pura-pura"

Ya. Minho tau itu jika adik nya memang pura-pura berpacaran dengan hyunjin, justru itu yang sedikit membuat minho sedih

Jisung berpura-pura memiliki kekasih dengan memacari hyunjin untuk menjauhi nya.

"Hm"

"Lupain hyunjin, adek lo tetep nyari lo walau dia tau kalo lo suka dia"

Minho berdecak, mendorong kecil tubuh juyeon agar memberikan space untuk nya. Semakin lama lelaki di samping nya ini cukup banyak bicara membuat minho jadi kesal sendiri

"Sok tau lo. Udah sana deh gerah gue"

Minho bangkit dari duduk nya meninggalkan juyeon yang tersenyum sendiri di tempat nya.

"Gila, susah banget gue temenan sama tuh bocah" gumam juyeon dengan sorot lekat memandang bagaimana punggung minho menghilang di balik pintu keluar

Sementara itu minho berjalan keluar. Mencari udara dan juga adik nya yang katanya sempat datang ke ruangan nya

Tapi di mana jisung?

"Kak minho, boleh minta tolong tanda tangan nya? Tugas dari kakak osis—"

"Kak minho lee ya? Kak tolong yang aku juga di tanda tanganin kak—"

"Kak minho—"

Minho mendecak. Menyesal rasanya ia keluar, niat nya ingin bertemu dengan jisung tapi yang di temui adalah bocah-bocah angkatan lain

Mana bocah itu cukup liar dengan memepet-mepet kan tubuh nya pada minho. Sialan

"Tolong mundur dikit de, gue tanda tanganin kok tenang aja."

Ucapan minho tidak di dengar, justru mereka malah semakin mepet mendekati minho hingga minho sesak sendiri. Mau tak mau minho mengambil salah satu buku untuk ia beri tanda tangan

Sebenarnya ia cukup merasa sesak, tapi jika ia tidak menandatangani nya sekarang maka pulang sekolah nanti ia tetap di tahan

Astaga, siapa sebenarnya yang menyuruh pada adik kelas meminta tanda tangan anak anggota club di sekolah nya. Menyebalkan 

[22] Salah || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang