13 :: senang

5.4K 864 218
                                    

Malam itu juga, minho pergi bersama jisung dengan kawasaki nya. Menyisir komplek Azure sehabis hujan dengan pelukan sang adi di punggung

Pikiran nya berkecamuk, pada akhirnya minho menyatakan semua nya tanpa berfikir dua kali

Dan ia mulai takut sekarang. Takut jika jisung nya berfikir yang tidak-tidak, takut jika ternyata jisung tidak ingin lagi bersama nya

"Abang!!" jisung memukul kecil bahu nya membuat minho tersentak kecil dari lamunan

"Eh!? Iya ji kenapa? Sorry ngelamun"

"Jangan ngelamun! Nanti kecelakaan" ucap sang adik dari belakang dengan suara yang samar-samar ia dengar

"Iya sorry. Ga lagi" balas minho

Keduanya kembali bungkam selama perjalanan hingga akhir nya minho sampai di salah satu tempat makanan fast food 24 jam

Keduanya berjalan masuk beriringan. Memesan menu lalu mencari tempat, jisung memutuskan untuk memilih tempat terujung

Bagaimana pun mereka akan membicarakan hal yang serius antara kakak dan adik. Jisung takut ada keributan jadi ia memilih meja terujung

Setelah kedua nya berhasil mendudukan diri, jisung melihat minho. Baru sadar jika ternyata lelaki itu menggunakan jaket pemberian nya beberapa tahun lalu

Dan juga surai minho yang biasa mengembang kini terlihat lebih turun membuat poni

Sial nya penampilan seperti itu membuat minho terlihat dua kali lipat lebih tampan dari biasanya

Jisung menggelengkan kepala mengusir pikiran tersebut. Tidak boleh!

"J-jadi... Berapa lama" jisung membuka percakapan membuat minho terdiam sejenak dengan pandangan yang tidak pernah jisung lihat sebelum nya

"Lama ji. Gue ga yakin pasti kapan itu, tapi-lama"

"Kenapa?"

"Gue ga bisa lihat yang lain selain lo. Gue juga ga ngerti kenapa harus lo. Seandai nya bisa milih, gue ga akan milih lo"

Jelas minho dengan sangat yakin membuat jisung menganggukan kepala nya paham

Benar. Ini memang bukan salah minho, tapi seharusnya minho melupakan rasa itu untuk jisung kan?

"Tapi harus nya lo ga gini bang. Lo harus buang rasa itu"

"Hm. Gue tau, gue paham ji. Gue selalu coba itu tapi sampe detik ini gue ga bisa juga buang perasaan ini"

Minho menghela nafas, menyandarkan tubuh nya pada kursi di belakang tubuh. Jisung yang melihat itu jadi terdiam sejenak

Minho terlihat frustasi sekarang, dengan wajah kuyu yang tidak seperti biasanya. Jisung mengerti, membuang perasaan yang sudah lama kita pendam itu tidak semudah membalik telapak tangan

"Lo jangan kebanyakan nonton bokep makanya bang"

"Ga ada hubungan nya ade. Eh ada sih-"

"Apa?"

"Iya kan gue pernah bayangin lo jadi pemain brazzer-"

"Gue jadi top nya? Emang abang bisa bayangin"

"Emang siapa yang bilang top deh? Lo jadi bot nya lah-Aduh!! Sakit ji"

Minho mengusap punggung tangan nya yang baru saja jisung cubit dengan penuh kasih sayang

"Makanya. Mesum sih"

"Kalo ga mesum hidup kita datar tau. Emang lo mau punya abang yang ngebosenin. Ga bisa bagi-bagi vid lagi?"

Jisung menjulurkan lidah nya kesal. Padahal topik mereka sedang serius awal nya, tapi memang ada dasar nya minho suka bercanda. Topik serius kali ini malah terasa lebih ringan

[22] Salah || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang