Jisung terus saja berdecak. Ada sedikit rasa kesal dalam hatinya karena seseorang yang sangat ia tunggu kehadiran nya justru tidak menampakan batang hidung nya di hari terakhir nya ia sekolah
Namun tak dapat di pungkiri rasa kesal nya tertutup oleh kekhawatiran karena minho tak juga memberi nya kabar, bahkan saat jisung coba menelpon pun ponsel minho tidak aktif
"Duh, ck! Abang ga kenapa-kenapa kan? Apa dia masih sibuk? Gue ga masalah kalo dia sibuk. Asal dia baik-baik aja"
Lebih dari dua jam sejak kepulangan nya dari acara perpisahan jisung tak henti berjalan mondar mandir dengan kuku yang di gigiti
Malam sudah sangat larut, gemuruh di atas langit pun sudah terdengar pertanda hujan lebat akan segera turun. Jisung yang sangat khawatir jadi ingin menangis saat membayangkan sesuatu terjadi pada lelaki tertua nya itu
"Aduhh~ perut gue sakit" saking khawatir nya, jisung jadi merasa seluruh anggota tubuh nya nyeri tanpa sebab.
Jisung mengarahkan langkah nya menuju jendela. Biasanya ia takut mendekati jendela saat langit bergemuruh namun kali ini rasa takut nya menguap begitu saja
"Gue harus gimana, masa abang belom sampe juga—"
Kalimat nya terhenti saat dirinya melihat sebuah motor kawasaki melaju memasuki pekarangan rumah. Itu minho!
Tanpa pikir panjang jisung langsung berlari membuka pintu kamar dan menuruni tangga. Melewati ruang tengah secepat kilat dan menunggu yang tertua memarkirkan kawasaki nya ke dalam garasi
Minho dengan pakaian yang basah di beberapa sisi langsung menebar senyum lebar nya saat melihat jisung, sementara jisung? Lelaki manis itu sudah menangis sejak tadi
Mama lee ikut menyambut kedatangan putra pertama nya dalam diam. Menatap minho lalu jisung bergantian
Mama lee menghela nafas, keduanya benar-benar saling menyayangi satu sama lain. Tentu saja, mereka berdua lebih banyak menghabiskan waktu bersama selama ini
Selesai memarkirkan motor nya, minho melangkah masuk ke dalam. Belum sampai ia mencapai pintu, jisung sudah lebih dulu menubruk tubuh nya dengan sangat erat. Menangis dalam pelukan minho dan mengabaikan kehadiran sang mama yang sejak tadi menatap nya
Minho jadi kaku, masalah nya di depan sana ada sang mama yang melihat nya. Tidak mungkin minho membalas pelukan jisung jika dirinya di tatap se-intens itu kan?
"U-uhm, malem ma—"
Mama lee tersenyum kecil, lalu menganggukan kepala nya mengizinkan minho untuk membalas pelukan adik nya sendiri
Minho yang melihat itu tentu saja langsung memasang senyum lebar dan membalas pelukan jisung dengan sangat erat
"De, gue kangen lo—"
Mama lee hanya menghela nafas, berjalan mendekati putra pertama nya perlahan lalu mengusak pucuk kepala minho dengan lembut. Minho jelas terkejut
"Ganti baju abis itu ke dapur ya. Kita makan malem bareng" selesai memberi perintah, mama lee berjalan masuk lebih dulu. Memberi waktu untuk jisung dan minho melepas rindu satu sama lain
"Bego lo!! Hiks— gue kira lo kenapa-kenapa!! Kenapa ga kasih gue kabar hah!! Hiks gue takut tau ga nungguin lo hiks— gue takut lo kenapa-kenapa tau!! Hiks"
Minho mengulum Senyum nya, menyembunyikan wajah pada ceruk yang lebih muda "sorry, hape gue lowbatt dan gue di perjalanan. Maaf ya gue ga sempet liat lo di acara"
"Hiks— lupain. Yang penting lo baik-baik aja, next time kasih gue kabar!!"
"Iya-iya, sayang nya abang. Jangan nangis lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[22] Salah || Minsung
FanfictionWarn ! bxb, INCEST. Silahkan di SKIP aja ya buat yang bener-bener ga bisa baca -Minsung- [🍂] jisung bilang tidak mau memiliki kakak gila. mencintai adik nya sendiri bukan lah hal baik. menjijikan, jisung benci rasa itu. melihat minho seperti meli...