Mama lee merasa lega dan bisa bekerja sedikit lebih tenang sekarang karena dua putra nya— minho dan jisung, sudah berbaikan dan berinteraksi seperti semula
Tidak ada lagi perang dingin dan saling bungkam. Sekarang keduanya bisa kembali bercanda dan bertengkar kecil
"Bang yang bener aja? Itu ayam gue jangan di masukin sayur dong!!"
"Lo ga pernah makan sayur bego, kalo ga gini mana mau makan"
"Tapi rasanya nanti jadi ga enak jing!!"
"Enak kalo gue yang suapin. Sini mulut lo cepet buka!!"
Oke— seperti nya lebih baik mereka bertengkar saja dan saling diam karena nyatanya mama lee jadi pusing mendengar kebisingan ini
Melihat minho yang menarik pipi jisung dan teriakan jisung yang seperti nya hampir merusak gendang telinga nya itu benar-benar hal buruk di pagi hari
"Makan jangan sambil bercanda abang ade!"
Namun keduanya tidak mendengar. Sibuk dengan kegiatan masing-masing
Minho yang mencekoki jisung sayur serta jisung yang menjambak minho sambil menjerit
Hhhh—mama lee harus dibuat jengah melihat nya
"Abang. Mama mau tanya soal nilai ujian kamu, gimana hasil nya?"
Barulah keduanya berhenti bercanda. Mama nya sedang serius dan minho takut kena pukul jika mengabaikan atau menjawab nya dengan main-main
"Lancar ma. Nilai di atas kkm kok tinggal nunggu ujian akhir sama tes masuk ke universitas byeong-gu yang—"
"KOK ABANG MASUK BYEONG-GU!!!"
Jisung menatap minho tak percaya. Ada raut khawatir dan ketakutan di wajah jisung saat minho mengatakan ingin masuk ke salah satu universitas khusus pria itu
"Ya emang kenapa? Gue pengen masuk situ karena jurusan yang gue incer ada di situ"
"T-terus kalo abang masuk situ.. Gue s-sama siapa di sini"
Jisung meletakan sendok nya di atas piring. Nafsu makan nya jadi menghilang mendengar minho akan masuk universitas ber-asrama yang jauh dari kota nya
"Biar lo mandiri tanpa gue. Biar lo lebih bebas dan lebih bertanggung jawab tanpa bantuan gue"
Jisung hanya diam. Mengabaikan tepukan-tepukan kecil telapak minho di pundak nya
Sementara mama lee yang melihat itu hanya tersenyum kecil. Sejak dulu keduanya memang sangat dekat dan menempel. Mereka melakukan banyak hal bersama dan tak pernah terpisah jauh sekali pun
Wajar jika sekarang jisung merasa sangat sedih.
"Jangan sedih. Itu pilihan abang yang bisa bikin abang bahagia, kamu harus nya dukung de"
Jisung mencebikan bibir nya. Malas berucap apapun karena terlalu kaget
"Sekarang habisin sarapan nya dan berangkat"
Minho mengangguk dan lanjut melahap sarapan nya yang terjeda sementara jisung memilih diam membolak-balik sendok. Nafsu nya sudah hilang
"Ji? Makan" minho melirik jisung yang masih murung. Minho berfikir nafsu makan adik nya hilang karena ayam nya sudah basah masuk ke dalam kuah sup
Jadi minho memberikan ayam nya yang masih utuh ke atas piring jisung
"Itu ayam nya buat lo. Masih marah?"
Jisung tidak membalas. Terlalu sedih mengingat minho akan pergi jauh dari nya, membuat segala pikiran buruk masuk ke dalam kepala jisung
"Mama udah hampir telat. Habisin sarapan nya dan jangan lupa kunci rumah ya. Mama berangkat dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[22] Salah || Minsung
FanficWarn ! bxb, INCEST. Silahkan di SKIP aja ya buat yang bener-bener ga bisa baca -Minsung- [🍂] jisung bilang tidak mau memiliki kakak gila. mencintai adik nya sendiri bukan lah hal baik. menjijikan, jisung benci rasa itu. melihat minho seperti meli...