1 Terpuruk

671 22 0
                                    

“Udah sayang, jangan menangis,” pinta Saras orang tua Dafa
“Kamu gak sendiri, masih ada Bunda Ayah dan Dafa yang akan sayangi kamu,” lanjutnya.

Deva hanya diam menatap dua makam di depanya “Sekarang kita pulang ya,” ujar Reno Ayah Dafa.

Sedangkan Dafa hanya diam sehingga Sarah menegurnya “Dafa! Tenangin istri kamu!”

“Iya Bun,” jawab Dafa.

Dafa dengan malas mendekati Deva “Gak usah nangis! Memang kalau lo nangis orang tua lo hidup lagi!”

“DAFA!” tegur kedua orang tuanya.
Dafa menghela napas “Memang benar kan?!

“Bunda sama Ayah ke mobil dulu aja, biar Dafa yang urus,” ujar Dafa.

Saras dan Reno menatap anaknya “Tapi jangan bicara macam-macam!” Dafa hanya mengangguk.

“Deva!”

Hening

“DEVA!”

Masih tidak ada jawaban dari Deva. Deva hanya diam menatap kosong ke depan, tiba-tiba senyum terukir di wajah Deva “Mah Pah,” gumam Deva menatap ke arah depan memanggil orang tuanya membuat Devan bingung “Mah Pah, Deva ikut,” lirih nya..

Deva melihat sosok orang tuanya dengan menggunakan baju berwarna putih. Mereka hanya tersenyum menatap ke arah Deva “Mah pah Deva ikut.”

Devan menatap ke mana arah Deva lihat namun tidak ada siapa-siapa “Mah Pah Deva ikut!” Dafa menatap Deva “Sadar woy!”

“Mah Pah ikut.”

Orang tua Deva hanya menggeleng “Deva mau ikut,” lirih nya.

“MAH DEVA IKUT!” Deva berteriak ketika bayangan itu seketika menghilang dan detik itu pula Deva tak sadarkan diri.

“Merepotkan!”

Dengan terpaksa Dafa mengangkat tubuh Mungil Deva yang tak sadarkan diri. Saat di mobil Orang tua Dafa panik dengan keadaan menantunya dan menanyakan apa yang terjadi, dan Dafa menceritakan jika saat di makam Deva memanggil mama papahnya dan tiba-tiba pingsan.

“Kita bawa ke rumah sakit,” ujar Saras

“Gak usah Lebay Bun, Cuma pingsan,” ujar Defa.

“Mah Pah, Deva ikut,” rancau Deva membuat Saras dan Reno kaget.

Sedangkan Dafa hanya acuh tak perduli “Bun, Dafa mau taruh Deva di mobil berat,” bohong Dafa.

Konyol! Menanggap Deva berat, padahal beberapa hari ini Deva tidak nafsu makan ketika saat itu di rumah sakit Dokter mengatakan sangat tipis untuk keselamatan orang tuanya.

Hingga tiba kedua orang tua Deva telah tiada Deva sama sekali tidak mau makan sehingga ia menjadi kurus dan tidak ada semangat untuk menjalani hidup “Bunda tau kamu bohong! Kamu sebenarnya gak mau kan gendong Deva?”

Dafa hanya diam “Iya kan?”

“Tolong Dafa sayangi Deva, dia sudah tidak punya siapa-siapa selain kita,” ujar Saras.

“Kamu suaminya! Bikin Deva bahagia!”

“Iya,” singkat Dafa.

‘Tapi gak sudi buat bahagiakan Deva,” lanjutnya dalam hati.

Di dalam perjalanan hanya ada keheningan, dan Dafa pun sedari tadi menolak saat orang tuanya meminta ke rumah sakit untuk mengecek keadaan Deva ‘Penderitaan lo mulai hari ini,” batin Dafa.

“Mah Pah Deva ikut.”

Keheningan itu mulai memecah ketika mendengar racauan Deva “Deva sayang bangun, ini Bunda,” ujar Saras.

Marriage Hurdle(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang