14 - BERANTEM?

44.8K 3K 150
                                    

Happy Reading~

Nino dan Nana lagi duduk dipangkuan Daddy sama Mommy sambil menatap layar televisi yang ada didepannya. Si kembar masih hangat badannya, cuma nggak sepanas kemarin. Mereka juga masih keliatan lemes banget. Walaupun lagi lemes, Nino pengen nonton upin ipin di ruang keluarga, akhirnya Nana juga ikutan pengen nonton.

Dokter Rian juga masih nggak di bolehin pulang oleh Sean. Takut anak-anaknya kembali drop. Dokter Rian daritadi cuma bisa gigit pipi dalamnya akibat gemes banget sama si kembar. Niatnya sih pengen nyium pipi mereka, tapi si kembar malah keliatan sensitif kalau dia ngedeket. Nino dan Nana bakal ngeluarin tatapan tajamnya ke Dokter Rian sambil ngeluarin kata-kata gini, "kita musuhan."

Sambil nonton, Nino dan Nana bakalan mangap pas disodorin makanan oleh Oma. Mereka emang belum makan malam. Mereka selalu menghindar buat makan karena pasti setelah makan harus minum obat.

"Pinternya cucu Oma, habis makanannya.." ucap Oma setelah memberikan suapan terakhir kepada Nino dan Nana. Oma kembali memberikan obat sirup ke kedua kembar itu.

"Nino emang pinter, nggak kayak Nana," ucap Nino dengan nada menyindir kembarannya. Nino emang lagi kesel sama Nana karena ceroboh ngidupin hp pas kabur, kan mereka jadi ketahuan.

"Tapi penelitian membuktikan bahwa gue yang juara umum 1 sedangkan elu 2," balas Nana nggak kalah sengit.

"Elu mah hasil nyontek," tuduh Nino.

"Ini lah pentingnya ASI sejak dini, biar nggak pitnah sembarangan."

Nino menatap Nana tajam yang dibalas tak kalah tajam oleh Nana. "Kalau lu emang pinter, kenapa lu dengan gobloknya hidupin hp waktu kabur hah?!!"

"Terus mau lu apa? Lu mau gue sujud minta maaf sama lu?!!!"

Keluarga yang lain hanya bisa menghela napas lelah melihat pertengkaran anak kembar ini. Perkataan Nino dan Nana sangat tajam ketika marah. Akhirnya, karena tidak mau lebih parah dan juga mereka memang masih demam, Damian menggendong Nana untuk masuk ke kamarnya. Sedangkan Alfa menggendong Nino ke kamarnya.

Si kembar malam ini tidur terpisah, Damian tidur dengan Nana dan Alvan, sedangkan Nino tidur dengan Alfa dan Arsen.

🐯🐯🐯🐯

Tengah malam, Nino terbangun dari tidurnya. Rasa bersalah langsung menyelimuti dirinya yang sekarang menyesal karena sudah mengucapkan hal yang melukai hati kembarannya. Entah kenapa, Nino bisa menangkap raut kekecewaan Nana dan bahkan merasakan kekecewaan itu. Kata-katanya emang udah keterlaluan tadi.

Nino melepaskan pelukan kedua abangnya dan mengecek suhu tubuhnya. Bersyukur, suhu tubuh Nino udah normal lagi, 36°C. Kepalanya juga udah nggak pusing lagi.

Nino lalu berjalan pelan ke kamar bang Damian. Mansion kelihatan udah sepi karena sekarang udah jam 12.30 malam.

Setelah sampai dikamar Damian, dapat ia lihat Nana lagi tidur ditengah-tengah bang Damian dan bang Alvan yang lagi memeluknya. Melihat wajah Nana yang tertidur polos membuat Nino makin bersalah.

Nino lalu menggoyangkan pelan tubuh Nana berusaha membangunkan kembarannya itu. Tak butuh waktu lama, Nana membuka matanya dan langsung bertemu dengan mata bulat Nino. Mata bulat itu natap dirinya dengan raut wajah bersalah.

"Kenapa?" Tanya Nana dengan raut bingung. "Ada yang sakit?"

Nino menggeleng dan malah matanya sekarang berkaca-kaca. Nana yang melihat itu segera bangun dan melepaskan pelukan Damian dan Alvan. Nana turun dari tempat tidur. Sepasang anak kembar tersebut sekarang lagi berdiri berhadapan.

Twins of Protective Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang