Happy Reading~
"Na, ambilin kue dikulkas dong."
"Na, tangan gue nggak bisa meraih gelas, ambilin dong."
"Na, kerjain PR gue ya. Tangan kanan gue jadi ikutan sakit."
"Na, suapin dong. Sakit nih tangan gue."
"Na? Lu dimana? Tolongin gue dong sini."
"Na, sinii Na, gue dingin.. perlu pelukan !!"
Nana menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskan nya pelan-pelan.
"Sabar Na, orang sabar di sayang Tuhan," ucap Nana dalam hati.
Nana masuk ke kamar Nino dan memasang senyum semanis mungkin yang membuat Nino malah ngeri sendiri.
Nino merentangkan tangannya minta dipeluk, "Sini Naaa... Gue dingin bangett.. tapi jangan dimatiin juga AC nya.."
Nana memutar bola matanya malas, namun tetap menaiki tempat tidur dan dengan hati-hati memeluk Nino.
"Manja banget lu anying !!"
Nino terkekeh dan makin mengeratkan pelukannya, "Gue kangen manja-manja sama lu."
Nana nggak nanggapin. Dia cuma diem sambil mendengarkan Nino yang bentar lagi pasti ngebacot.
"Na, gue saaayaaangggg buanget sama lu. Lu sayang gue nggak?"
"Na, jangan pacaran dulu ya? Pokoknya kita dewasa aja dulu, udah lulus kuliah dan kerja."
"Na, jangan sering-sering ngedaki ya. Gue uring-uringan kalau lu udah ngedaki. Mana seminggu lagi."
"Na, gue nggak tertarik pacaran. Gimana nggak tertarik, gue punya kembaran yang perhatian, baik, lucu, imut, gemesin, walau cuek astagfirullah."
Nino menelusupkan wajahnya ke ceruk leher Nana, "Lu makin wangi Na. Abis mandi ya?"
Nana bergerak nggak nyaman, "No, jangan kayak gitu. Gue geli anjim. Nanti cerita ini berubah genre bukan brothership lagi tapi malah romance."
Nino nggak peduli, dia sekarang malah gigit-gigit kecil pipi Nana, "Lu gemesin banget. Nggak rela kalau ada yang giniin lu juga kecuali keluarga sama sahabat kita."
"Omongan lu kejauhan goblok. Kita masih 15 thn. Suka banget tua in umur."
"Mwehehehe, setakut itu gue kalau lu pacaran."
"Kalau lu bahas pacaran gue balik ke kamar lagi nihh."
Nino panik dan mengeratkan pelukannya, "Nggak boleh !! Lu cuma harus di deket gue."
"Maka nya !!! Itu mulu yang dibahas," balas Nana jengah.
"Ya udah, bahas aja tadi di sekolah ada kejadian apa-apa?" Usul Nino.
Nino emang diizinin nggak sekolah dulu selama seminggu. Jadi dia kesepian dan suntuk banget di rumah. Padahal mah dia masih bisa ngelakuin aktifitas. Kan dia bukan kidal, hmm.
"Kek biasa sih. Eh tapi, Gue sama yang lain kena hukuman karna ketahuan bolos ke kantin di jam pertama."
Nino mengenyitkan dahinya bingung, "Dihukum apa?"
"Bersihin toilet."
Nino malah ngakak, "Mampus !!"
Nana mengerucutkan bibirnya kesal lalu menggigit telinga Nino, "Kesel gue !!"
Clek
Sean masuk dan tersenyum ketika melihat kedua anaknya lagi ngobrol santuy.
"Seru banget obrolan nya. Ayah mau ikutan dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins of Protective Family
Fiksi Umum[PART LENGKAP] 1. Namanya Nino. Remaja 15 tahun yang saat ini hanya tinggal bersama saudara kembarnya. Mereka berdua tinggal selama kurang lebih 3 tahun di rumah peninggalan sang bunda. Nino ini anak nakal, tapi nakalnya nggak kejauhan. Cuma kalau u...