Happy Reading~
Arveno family lagi ngumpul di ruang keluarga kayak biasa sehabis makan malam. Namun, sejak tadi, Mommy dan Daddy terlihat gelisah seakan ingin mengatakan sesuatu.
Nino yang peka menatap Mommy dan Daddy bingung, "Mommy sama Daddy kenapa?"
Nana ikutan menoleh ke arah Mommy dan Daddy. Bahkan sekarang Venus dan Creya ikutan gelisah.
"Iyaa kan dek, mereka kayak nyembunyiin sesuatu tuh," ucap Alfa sambil tersenyum jahil.
"Wahh ada apaaa nihh, " tambah Arsen.
"Baby-baby nya Mommy, janji jangan ngambek dulu ya?" Tanya Mommy hati-hati.
Nino dan Nana memicingkan matanya curiga ke arah Mommy dan Daddy.
"Kenapa nih?" Tanya balik Nana.
"Janji dulu jangan ngambek ya dek, kalau nggak ngambek baru di kasi tahu," ujar Creya sambil menjulurkan dua jari kelingkingnya ke arah si kembar.
Si kembar akhirnya menyambut dengan menautkan jari kelingkingnya. "Iya, kami janji, cepetan deh ngomong, lama banget."
"Iyaa, lama banget ngomongnya." Sekarang giliran Damian menyahut.
Althan menatap si kembar dengan tatapan lembutnya. "Kami mau jalan-jalan ke Jepang baby, nanti--"
"IKUT !!!!!!" Teriak si kembar semangat memotong ucapan Althan.
Althan menatap Miranda, Creya, dan Venus meminta pertolongan.
"Adek jangan ikut dulu ya? Kalian baru sembuh dari demam. Nanti sakit lagi loh," ucap Venus.
"Nanti kami beli semua yang adek mau gimana? Kami nggak lama kok, " bujuk Creya.
"Kalau bang Alfa sih bakalan kecewa banget di tinggal liburan, " provokasi Alfa.
Mendengar itu, mata si kembar udah berkaca-kaca mau nangis. Bahkan mulutnya udah melengkung ke bawah. Pipinya juga udah tambah merah.
"Huaaa, mau ikut Mommy...hiks.."
Nana dan Nino segera memeluk Althan dan Miranda. Mereka terus ngebujuk Mommy dan Daddynya membawa mereka.
Rencana liburan itu memang udah di siapkan jauh-jauh hari sebelum si kembar kabur dan berakhir jatuh sakit. Sebenarnya Nino dan Nana juga di ajak ke Jepang. Tapi karena mereka sakit, keluarga mereka nggak mau ngambil resiko dengan mengajak mereka jalan-jalan. Apalagi, di Jepang sekarang lagi musim salju.
"Nana ikut ya Mom, Dad, Nana nggak bakal sakit kok."
"Nino janji nggak bakal nakal di sana, bawa Nino yaaa."
Sean yang melihat anaknya yang berusaha membujuk sambil mendusel duselkan kepala mereka ke tubuh Althan dan Miranda pun terkekeh kecil. Gemoy banget kayak anak kucing.
"Udah baby, salah kalian sendiri yang kabur, kan jadi sakit, sekarang hanya ucapkan selamat tinggal dengan liburan," ucap Sean kejam.
Nana dan Nino memandang Sean sengit. Yang ditatap malah tersenyum gemas karena Nana dan Nino bukannya serem tapi malah imut.
"Kalau nggak mau bantu, lebih baik ayah keluar dari ruangan ini, ayah hanya mengganggu aja, " ucap Nino sinis.
"Bener banget dek, emang ayah nggak guna banget disini, " kompor Arsen.
Sean hanya mengendikkan bahunya acuh tak acuh. Ia kembali menatap TV yang menayangkan kartun upin ipin.
"Dek, nggak mau ngebujuk Oma sama Kakek juga? Mereka mau balik tuh ke mansion utama," ucap Alvan sambil menatap jahil Oma dan Kakeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins of Protective Family
Fiksi Umum[PART LENGKAP] 1. Namanya Nino. Remaja 15 tahun yang saat ini hanya tinggal bersama saudara kembarnya. Mereka berdua tinggal selama kurang lebih 3 tahun di rumah peninggalan sang bunda. Nino ini anak nakal, tapi nakalnya nggak kejauhan. Cuma kalau u...