Aldebaran [END]

18. Surprise?

Happy reading!
Semoga suka

Ig: gitagusti.r😇
💎💎

"Bara!" teriak Dara.

"Kenapa?" tanya Bara cemas.

"Gue lupa kalo Risa masih belum tidur," ujar Dara cemas.

Bara yang tadinya khawatir takut ada apa-apa pun mengerucutkan bibirnya, "Kirain ada apa-apa."

"Emang ada apa-apa Bara, pasti Risa nyariin gue dari tadi," ujar Dara sambil berdiri.

Bara menatap Dara yang bangkit dari duduknya.

"Ke mana?"

"Turun," jawab Dara.

Bara mengangkat alisnya sebelah, "Sekarang?"

"Tahun depan!" umpat Dara geram.

"Oh, masih lama ternyata," ucap Bara pura-pura polos.

Dara mendelik kesal, "Ya sekarang dong Bara, cepetan kita turun, Risa udah nungguin gue," desaknya sambil menarik-narik baju Bara.

"Iya iya sayang, bentar,"

"Cepetan elah, lama banget," protes Dara.

"Panggil sayang dulu baru kita turun," pinta Bara menggoda.

"Sayang sayang pala lo peang! Cepetan Bara! Risa pasti nyariin gue!" desak Dara.

Bara mendengus kecewa, "Atau gini aja, bilang aku sayang kamu, mau diturunin gak nih, kalo enggak mau bilang ya udah gak jadi turun." ancam Bara sambil tersenyum meledek.

Dara mendelik geram, "Ya udah, aku sayang kamu." ucapnya pasrah.

"Aku cinta kamu," suruh Bara lagi.

"Aku cinta kamu." Dara dengan malas mengikutinya.

"Aku mau jadi istri kamu yang pertama dan terakhir, dan akan selalu berada disamping kamu, akan jadi ibu dari an-"

"Bodo! Cepetan Bara, lama-lama gue congkel mata lo pake obeng, mau?"

Bara menatap ngeri, "Punya pacar jiwanya psikopat." gumamnya.

"Yuk!" Dara menarik tangan Bara.

Dara benar-benar khawatir jika Risa mencarinya. Dara juga khawatir akan Risa yang takut sendirian.

Sekarang keduanya berdiri di tempat di mana mereka naik tadi. Sesuatu yang mengganjal terasa oleh Dara.

Dara melotot, "Bara!" jeritnya.

"Astaghfirullahalladzim, apa lagi Dara?"

"Tangganya," pekik Dara membuat telinga Bara lagi-lagi ngilu.

"Kenapa tangganya? Dangdutan?" tanya Bara.

Dara langsung menepis mulut pria itu, "Bukan itu, tangganya ilang!"