Yuhuu
Mak kambeekk!
Aldebaran kambek!
Ada yang kangen ga?
Sama mak?
Eh salah, sama ceritanya😅😆
Nah hari ini spesial puasa pertama, Aldebaran hadir kembaliii... Yeeyy..
Btw mohon maaf lahir dan batin ya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan dan selamat berbuka puasa, berbukalah dengan yang manis-manis, baca Aldebaran salah satunya😘😆Sudah siap untuk spam komen?
Ok, mari kita mulai!***
Pagi ini terasa begitu berbeda dari pagi biasanya. Tak sedikit pun cahaya matahari menghangati suasana para insan di sekitar, bekas air hujan yang begitu deras malam tadi masih setia menggenang di atas aspal. Cuaca yang begitu sendu, menemani pagi Dara yang penuh pilu.
Dengan lunglai ia melangkah di atas trotoar. Matanya yang menghitam seperti panda itu membuktikan bahwa jelas gadis itu tidak tidur semalaman.
Sejak malam tadi Dara terus saja memikirkan Bara, ingin sekali mulutnya menjelaskan bahwa apa yang pria itu saksikan hanyalah sebuah kesalah pahaman. Terniat dalam hati untuk menelepon pacarnya itu namun kembali urung untuk melakukannya. Dara berpikir bahwa tidak mungkin perihal ini dibicarakan lewat sambungan telepon. Ia berpikir bahwa ia kaan mencoba menemui Bara dan membicarakannya baik-baik.
Namun, keberaniannya belum terkumpul.
Oh ayolah! Kenapa masalah sepele seperti ini harus hadir di hubungan itu?!
"Gue juga gak tau,"
"Ya udah deh ah, bilang sama orangnya aja. Nah! Itu dia," ucap Anya sambil menunjuk seseorang yang sedang berjalan menuju arah dua gadis itu.
"Dara!"
Sahutan Anya membuat sang empu mendongak. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah kedua sahabatnya.
"Dar, ada yang mau gue kasih tau nih," ucap Sherly sambil menghampirinya.
"Udah deh, gue udah tau, lo pasti belum siap deh, atau enggak sama sek-"
"Ck, lo berdua bisa diem gak," ucap Dara memotong ucapan Anya.
"Ih, dikasih tau malah ngegas, gue bilang kak Bara ya, lo sekarang udah berani ngegas-ngegas gue," ancam Anya.
Mendengar nama laki-laki itu, Dara terdiam.
Sontak saja dahi kedua gadis itu berkerut.
"Lo kenapa tiba-tiba diem?" tanya Anya.
Dara masih tak menjawab, dalam pikiran bayangan laki-laki itu terus saja menghantuinya.
Sebuah tangan tiba-tiba menempel di bahunya, "Dar, lo kenapa? Ada masalah?"
Dara menggeleng pelan, "Nggak kok Sher, gue lagi pusing aja."
Setelah kalimat itu dilantunkan, mata Dara menangkap sosok pria yang tak lain baginya. Bersama dengan keempat laki-laki lainnya, Bara berjalan tanpa sedikit pun menoleh ke arah ketiga gadis itu. Lebih tepatnya Dara.
Dara menatap panjang laki-laki itu, namun sayangnya tatapan sendu itu tak dibalasnya. Dara sangat yakin bahwa Bara masih marah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran [END]
Teen Fiction[Dipublish pada 20-09-2020] Aldebaran Raharja. Nama itu sudah familiar terdengar bagi masyarakat kota Padang. Siapa yang tidak kenal Bara, seorang siswa yang memiliki wajah tampan bak Dewa Yunani, most wanted-nya SMA Jupiter, si tikus gagah yang sel...