HAPPY READING!
SEMOGA SUKA😇💙
IG: gitagusti.r
💎💎Senin pagi mengawali hari, waktu kian berjalan melewati tahun, bulan, dan hari yang namanya itu-itu saja. Warna biru cerah menjulang lebar di langit kota Padang. Pancaran sinar mentari pagi dari ufuk timur menerobos kaca-kaca bangunan. Membangunkan mereka dari ilusi mimpi yang enggan untuk ditinggalkan.
Terlihat seorang gadis dengan gaya rambut dikucir satu berjalan dengan lesu melewati koridor. Wajahnya yang pucat, pelipis dan lututnya yang diplester membuatnya semakin jelas bahwa dirinya mengalami trauma yang hebat tadi malam.
Dara memasuki kelasnya yang ada di lantai dua. Terlihat di sana kedua temannya tengah asyik mengobrol, membicarakan sesuatu yang tak ingin Dara tahu. Palingan menggossip.
"Oh my got Dara! Lutut sama pelipis lo kenapa?" kaget Anya saat menangkap lutut dan pelipis Dada penuh dengan plester luka.
Dara tersenyum nanar, "Bukan apa-apa." jawabnya, kemudian gadis itu menangkupkan kepalanya di atas meja.
"Dar, lo sakit?" ucap Sherly.
Dara menggeleng pelan, "Lo jangan bohong ke kita Dar, kita tahu lo sakit." ucap Sherly.
"Kita ke dokter aja ya Dar," tawar Anya saat merasakan kening Dara yang begitu panas.
Dara menggeleng, "Gak usah, gue gak papa kok, paling juga masuk angin."
Sherly dan Anya sama-sama menghela napas, mereka berdua saling tatap.
"Ya udah kalo gitu, kalo lo sakit nanti bilang ke kita ya." ucap Anya.
Dara hanya diam, kepalanya masing melayang dengan pikiran tak tenang. Ia masih terngiang-ngiang ucapan Bara kemarin,
"Oh, jadi bener dia pacar lo?" ucap Gerald sambil tersenyum miring.
"Kalo iya emang kenapa?"
Dara masih mengingat kalimat itu, ia sangat jelas mendengar begitu Bara mengucapkannya kemarin. Perasaan Dara ke Bara sekarang lebih berbeda. Jujur, gadis itu sekarang mulai menyukai Bara. Tetapi entah dengan Bara, apakah pria itu juga menyukainya? Atau ucapannya kemarin hanya untuk melindungi Dara dari genggaman Gerald.
Entahlah, pikirannya saat ini benar-benar kalut. Tentang kerinduan, pekerjaan, cinta dan suka semuanya bercampur dalam benak Dara.
Terlihat seorang pria tengah berjalan menelusuri lorong-lorong kelas 11 sambil mengunyah permen karetnya. Anak perempuan tak henti-hentinya berteriak heboh ketika sang ketua geng Antariksa itu berjalan di lorong kelas 11. Pemandangan jarang yang bisa dihitung pake jari kapan terakhir kali Bara berjalan di sana. Sangat jarang.
Bara berjalan menuju kelas 11 Mipa 2, semua orang yang ada di kelas itu seketika hening melihat kedatangan Bara ke kelas itu.
Bara mengedarkan pandangannya, matanya menyelusup ke meja paling pojok, terlihat seorang Dara menelungkupkan kepalanya di atas meja dan menjadikan tangannya sebagai bantal.
Tanpa babibu Bara berjalan menghampiri gadis itu, Sherly dan Anya yang mengerti dengan kode Bara pun beranjak dari sana. Semua yang ada di sana menatap keduanya bingung, tetapi tak ada satu pun di antara mereka yang berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran [END]
Genç Kurgu[Dipublish pada 20-09-2020] Aldebaran Raharja. Nama itu sudah familiar terdengar bagi masyarakat kota Padang. Siapa yang tidak kenal Bara, seorang siswa yang memiliki wajah tampan bak Dewa Yunani, most wanted-nya SMA Jupiter, si tikus gagah yang sel...