5. Satu Piring.

808 117 30
                                    

HAPPY READING!😇
SEMOGA SUKA👀💙
IG: gitagusti.r
💎💎

Dara mengerjap, menyipit matanya menyesuaikan dengan cahaya lampu. Dara terbangun, ia terduduk, kepalanya pusing, mungkin karena dari kemarin malam belum makan.

Dara mengedarkan pandangannya, menelisik tiap-tiap sudut yang berubah seketika. Dara tak tahu ia di mana, sekarang dirinya berada di dalam sebuah kamar, tetapi tak tahu kamar siapa.

"Lo udah bangun?" ucap seseorang datang tiba-tiba.

Dara melotot kaget, ternyata sekarang dirinya berada di dalam kamar Bara.

Tersadar Dara sekarang ada di mana, ia meraba seluruh tubuhnya, "Lo gak ngapa-ngapain gue kan?"

Bara membelalak, pikirannya sama sekali tak terbesit oleh ucapan Dara barusan, "Sembarangan! emang gue om pedofil apa?" ucap Bara ngegas.

"Asal lo tau, masih untung gue punya hati yang baik, kalo gak gue bawa lo ke sini, ke rumah mewah gue mungkin lo udah skarat tuh di gudang." lanjutnya sombong.

"Terus?" Dara menatap Bara jengah.

"Lo gak ada niatan gitu buat ngucapin terima kasih ke gue?" tanya Bara terheran-heran.

Dara menggerutkan keningnya, "Makasih udah bikin gue menderita maksud lo?"

Bara menatap Dara geram, "Dasar cewek gak tau terima kasih, kalo bukan gue yang ngeluarin lo dari gudang itu mungkin sampe sekarang lo masih gentahyangan di sana, reunian sama hantu-hantu yang lain." sambung Bara ketus.

"Dara membelalak, "Sembarangan lo kalo ngomong! Emang gue setan apa? Btw ngapain juga gue ngucapin makasih sama lo, kan lo sendiri yang ngurung gue di dalem." celetuk Dara.

"Masih untung gue masih punya hati nurani, kalo gak, mungkin lo udah mati tanpa tobat di dalam gudang itu, dasar cewek gak tau terima kasih ya lo!" ucap Bara.

Dara mendecak sebal, "Iya-iya makasih, terus kenapa gue bisa ada di sini?"

"Bego kok dipelihara, kan gue yang bopong lo ke sini, lo mau gue tinggalin sendirian di jembatan terus gue lempar ke sungai, terus mati, terus disiksa sama malaikat di kubur?" celoteh Bara.

"Kenapa gak lo anter gue ke rumah gue aja? Kenapa lo bawa gue ke sini, terus kalo orang liat lo bawa anak cewek ke rumah lo, lo mau bilang apa?" tanya Dara cemas. Ia sangat takut jika orang-orang beranggapan aneh tentang mereka berdua, karena di rumah ini hanya ada seorang Bara.

"Kan gue gak tau rumah lo, lo seharusnya beruntung bisa nginep di rumah mewah gue, bisa tidur di king size gue yang harganya melebihi harga diri lo." ucap Bara sombong.

Dara melotot kaget, "Jadi semalem gue tidur di sini?" ucap Dara sambil menepuk-nepul kasur Bara.

Bara mengangguk sembari memainkan ponselnya, "Hm."

"Ini kamar lo, berarti kita satu kamar?" desak Dara tak percaya.

Bara bergidik, "Ya jelas."

Dara melotot tak percaya, ini pertama kalinya gadis itu satu kamar dengan cowok, dan cowok itu adalah Bara.

"Kemaren sih gue pengen bangunin lo, tapi lo nya udah tidur, mungkin karena enak banget rasanya tidur di kasur empuk gue, secara kasur ini kan mahal." jelas Bara dengan nada sombong.

Aldebaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang