Selamat membaca, maaf baru up sekarang.
_______
Sinar matahari memancar dengan terik, membuat bulir-bulir keringat membasahi kening Gavin. Kurang lebih sudah satu jam ia menunggu, tetapi gadis itu belum juga datang. Sesekali ia melirik jam tangan yang melingkar di lengan kekarnya.
Dara mengajak Gavin bertemu, laki-laki itu tak tahu kenapa kekasih sahabatnya itu mengajaknya ketemuan di taman.
"Kak Gavin!" sahut Dara yang baru saja datang.
Gavin bangkit dari duduknya, "Kenapa lama banget Dar?"
"Sorry kak, gue telat tadi ada urusan." jelas Dara.
Gavin manggut-manggut, ia tidak mau menanyakan urusan apa yang Dara urus begitu jauh, tidak penting juga baginya.
"Ada apa, Dar?" tanya Gavin.
"Seperti yang gue bilang kemaren, ada sesuatu yang harus gue bilang," ucap Dara sembari duduk di samping Gavin.
"Soal?"
"Kak Bintang." jawab Dara.
Gavin menggerutkan keningnya, "Bintang?"
Dara mengangguk, "Kak Bintang ternyata musuh di dalam selimut."
Alis Gavin bertaut, "Maksud lo?"
"Yang bikin hubungan gue sama Bara retak karena Kak Bintang, kak." ucap Dara menderu.
"Gu-gue gak paham apa yang lo bicarain," ujar Gavin bingung.
"Lo inget gak? Waktu gue pulang bareng lo beberapa hari yang lalu?"
Gavin mengangguk, "Iya, gue nangkring bentar di indomaret tapi lo malah ngilang."
"Gue diculik." jawab Dara.
Gavin mengeryit, "Diculik?"
"Dan pelaku penculikan gue adalah Kak Bintang sama partnernya, Ratu."
Gavin benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Dara.
Dara menarik napasnya dalam-dalam, ia menceritakan semuanya tentang suatu hal yang terjadi dengannya beberapa waktu yang lalu. Tentang bagaimana kebusukan dan kelicikan Bintang yang dibutakan oleh cinta.
Setelah beberapa menit menceritakan realita yang sebenarnya, Gavin benar-benar kaget bukan kepalang. Ia tidak menyangka bahwa Bintang juga menyukai Dara, namun parahnya ia terlalu terlabuh akan cinta yang membuatnya menjadi bodoh.
"Lo percaya gue kan kak?" tanya Darw penuh harap.
"Bukan gue yang duluan, tapi kak Bintang." sambungnya dengan lirih.
Gavin masih linglung, di satu sisi ia masih ragu kalau Bintang benar-benar seperti itu, ia tidak bisa menyangka sahabatnya itu akan melakukan aksi gila dan berskongkol dengan Ratu. Namun di sisi lain, ucapan yang terlontar dari mulut Dara ia berkata dengan jujur, ia tau Dara tidak pernah berkata bohong tentang permasalahan seperti ini.
"Gue, gue bingung Dar." jawab Gavin dengan jujur.
Jawaban laki-laki itu membuat Dara membuang napas jengah.
"Kalau lo gak percaya, gue punya bukti kak."
Gavin mendongak, "Bukti?"
Dara tak menjawab. Ia mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Gadis itu melacak ponselnya, mencari rekaman suara yang telah ia dapatkan.
Sedikit info, saat kejadian di hari itu Dara sudah yakin bahwa ada yang tidak beres, ia selalu berwaspada. Ia juga yakin pasti sangat susah untuk mencari pertolongan, dan sebuah ide cemerlang muncul di otaknya. Ia mengeplay perekam suara antara dirinya dengan sdua manusia licik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran [END]
Fiksi Remaja[Dipublish pada 20-09-2020] Aldebaran Raharja. Nama itu sudah familiar terdengar bagi masyarakat kota Padang. Siapa yang tidak kenal Bara, seorang siswa yang memiliki wajah tampan bak Dewa Yunani, most wanted-nya SMA Jupiter, si tikus gagah yang sel...