29. END.

250 17 8
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote komen dan rekomendasikan cerita ini ke teman-temanmu.
.
.
.

Seluruh siswa di sekolah dikejutkan dengan kedatangan sepasang cewek dan cowok yang berjalan berbarengan. Sebenarnya ini bukan untuk pertama kalinya mereka melihat cewek dan cowok seperti ini, tetapi yang membuat mereka kaget ialah seorang Dara yang statusnya adalah pacar dari seorang Aldebaran Raharja tengah berjalan berdampingan sembari tertawa bersama Gavin.

Ada beberapa dari mereka yang menduga kalau dua remaja itu memiliki hubungan dan memikirkan bagaimana jika Bara melihat ini. Namun nyatanya mereka bukanlah sepasang kekasih melainkan adik kakak yang berangkat sekolah bersama.

"Kok gue jadi ngakak ya liat tanggapan mereka." ucap Dara sambil tertawa.

Gavin terkekeh, "Mereka nganggap kita pacaran, padahal kita kakak adek an."

Lantas keduanya terbahak. Keduanya berjalan menyusuri koridor, melewati lorong-lorong sekolah yang dimana ditepinya ada sekumpulan siswa yang melongo seperti kambing conge. Namun Dara hanya santai saja, gadis itu berhenti di depan kelasnya.

"Kak, serius Bara mau dengerin gue?" ucap Dara masih ragu.

"Bara itu cinta sama lo, sesalah apa pun elo dia pasti bakan dengerin, gue yakin." jawab Gavin.

"Lo serius? Gue masih ragu."

"Tenang aja, kita udah punya bukti, dan kalo Bara masih gak mau dengerin lo gue janji bakal sleding palanya biar gak kabur dan nyalain rekamannya keras-keras, kalo perlu pake speaker sekolah biar satu sekolah kedengeran." ucap Gavin yang langsung mendapat tawa dari Dara.

"Nah gitung dong, senyum. Perkara gitu doang lo hancur banget, sesayang itu ya lo sama Bara yang minus otak." ucap Gavin langsung mendapat toyoran dari gadis itu.

"Ngomong sekali lagi gue mutilasi lo sekarang juga!"

Gavin tetbahak-bahak.

"Belajar yang rajin lo," ujar Gavin.

Dara mendecak, "Tau!"

Gavin mengulurkan punggng tangannya kepada Dara dan membuat gadis itu bingung.

"Ngapain lo?"

"Salim dulu sama abang lo yang ganteng ini." ujar Gavin.

Dara langsung menepis tangan cowok itu sehingga membuat sang empu kebingungan.

"Dih! Boro-boro mau salim, liat muka lo aja gue muak, pengen gue lempar ke antariksa tau gak!" ucap Dara.

"Lo sebagai adek yang baik seharusnya salim dulu ke abang lo biar dapet berkah pas belajar. Jarang-jarang loh cewek-cewek megang tangan gue yang selalu menghasilkan keberkahan ini." ucap Gavin penuh bangga.

"Pret! Keberkahan datang dari Tuhan bukan elo, boro-boro ngasih berkah solat aja lo cuman dua kali setahun, idul fitri sama idul adha."

"Udah ah gue ke kelas dulu."

Saat gadis itu hendak meninggalian Gavin, pria itu justru menarik tangan cewek itu kembali.

"Apa lagi sih?"

"Salim! Atau enggak gue aduin mama ya ntar mampus lo gak dikasih duit jajan." ancam Gavin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aldebaran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang