Happy reading!
Semoga suka
Ig: gitagustir_
💎💎Kurang lebih dua jam mereka menunggu. Dara semakin khawatir jika terjadi apa-apa dengan Bara. Dalam hati Dara terus saja berdo'a agar Bara sembuh.
"Gimana Bin?" tanya Gavin ketika mendapati Bintang yang baru saja datang.
"Gak ada siapa-siapa di sana, kayaknya mereka kabur. Tapi lo tenang aja, kita udah hancurin markasnya Lion." jawab Bintang.
"Elaah, paling juga takut, dasar cupu! LION CUPU, LION CUPU, LION CUPU!" teriak Eza meremehkan, walaupun tak ada geng Lion di sana.
Gavin menghela napas kasar, ia berjanji tidak akan melepaskan Gerald begitu saja, "Yang lain mana?"
"Gue suruh balik aja jagain markas, kalo ke sini semua gak mungkin," ucap Bintang yang dibalas anggukan oleh Gavin.
Selang beberapa detik kemudian seorang pria berpakaian putih keluar dari ruangan Bara.
Spontan Dara bangkit dari duduknya, "Dok, gimana keadaan Bara?" tanya Dara mendesak.
"Pasien sudah sadar, tapi sebaiknya adik-adik semua jangan masuk bebarengan, karena kondisi pasien masih belum pulih." ucap dokter itu, "Saya permisi dulu." pamitnya lalu pergi begitu saja.
Seketika semuanya saling tatap, "Gue, Galen, sama Bintang masuk duluan, lo berdua nanti." ucap Gavin membuat Eza membelalak.
"Yah, masak gue sama Dara muda sih, nanggung elah Gav, nambahin satu m." ucap Eza dengab wajah melasnya.
"Kalo lo masuk bareng kita, yang ada kondisi si Bara makin ambyar," umpat Galen.
Eza menggerutkan keningnya, "Kok gitu?"
"Iya lah, liat muka lo kayak pocong jaman now! Putih bener kek syaitonnirojim!" ledek Galen ketika melihat wajah Eza yang begitu putih karena bedak.
"Centil banget sih lo, kayak jamet mau kondangan, lo dapet bedak bayi dari mana?" ucap Galen sambil tertawa.
"Kok muka gue gini? Gue gak pake bedak apa-apa Galon Atisa!" celetuk Eza sambil meembersihkan serbuk putih yang bertengger di wajahnya.
"Gimana gak putih, dua jam lo nempelin muka lo ke tembok, catnya udah luntur gitu," semprot Gavin.
"Tembok biadab lo! Bener-bener nih tembok mau gue kasih jurus gue hah?" sergah Eza sambil memukul tembok.
"Jurus apaan?" tanya Galen.
"Jurus taratakdung, hahaha!"
"Kayak pernah denger gue, tapi di mana ya?" ucap Gavin.
"Elah itu doang masa gak tau, di mana lagi kalo bukan di tok tok, " ucap Galen.
"Lo anak tik tok?" tanya Gavin kepada Eza.
"Oh iya dong, gue mah artis tok tok terganteng sejagat raya, followers gue udah banyak, udah jadi seleb, iri kan lo semua?" ucap Eza dengan nada songong.
"Dih seleb apaan, alay banget, gue yang pengikut banyak di Instagram aja biasa aja, gak kayak lo, pengikut sepuluh orang aja bangga." ledek Galen.
"Tidak ada kata alay selagi menghasilkan duit," ucap Eza dengan bangga.
"Miskin banget idup lo, jual muka di sosial media yahaaa!" ejek Galen sambil tertawa renyah.
Eza langsung menjitaknya, "Sakit woi! Lo kira gendang apa kepala gue main pukul-pukul aja," ucap Galen sambil meringis kesakitan.
"Gak papa, biar encer tuh otak lo yang tersumbat barusan." ketus Eza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldebaran [END]
Teen Fiction[Dipublish pada 20-09-2020] Aldebaran Raharja. Nama itu sudah familiar terdengar bagi masyarakat kota Padang. Siapa yang tidak kenal Bara, seorang siswa yang memiliki wajah tampan bak Dewa Yunani, most wanted-nya SMA Jupiter, si tikus gagah yang sel...