💉💉💉
Senyuman bahagia itu tidak sedikitpun luntur bahkan ketika photographer menyuruh mereka untuk berganti gaya. Bagi Dr. Oh, hari ini akan menjadi hari terbaik miliknya. Melihat bagaimana perempuan yang ia cintai sedang menggendong Seoyun membuat kebahagiaan itu datang berkali lipat.
Ia bahagia.
Ya, keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens. Bagi Dr. Oh ia sudah menemukan kebahagiaan nya, Sejeong dan Seoyun adalah rumah miliknya dan selamanya.
"Sekali lagi, senyum."
Cekrek.
💉💉💉
Selamanya, sampai kita tua. Sampai jadi debu. Ku di liang yang satu.Ku disebelah mu.
💉💉💉Keluarga kecil itu memilih salah satu taman untuk menjadi pelepas lelah mereka setelah 2 jam pemotretan. Siang itu semuanya tampak begitu sempurna, kehangatan, keharmonisan serta kebahagiaan benar-benar terpancar. Bahkan, beberapa pasang mata melirik iri kepada pasangan yang sedang menikmati keindahan sungai Han dengan ditemani oleh putri kecil mereka.
"Seoyun-ah," Dr. Oh berbisik di telinga sang anak, "Mau punya adik gak?"
Anak itu mendongak keatas menatap wajah sang Ayah lalu tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang baru tumbuh beberapa biji saja, meskipun sebenarnya ia belum paham tentang apa yang diucapkan oleh ayah nya itu tapi ia tetap saja tersenyum senang.
"Seoyun-ah, bilang ke Appa, aku tidak mau punya adik sebelum 3 tahun," Sejeong ikut bersuara membuat perhatian anak itu kini teralihkan kepadanya. Seoyun menepuk-nepuk angin sembari ia tertawa kecil. Ia memang belum paham, tapi jika dilihat dari ekspresi yang diberikan oleh Sejeong dan Dr. Oh, keduanya terlihat sangat lucu dan itu membuat anak berusia satu tahun setengah itu senang.
"Apa kamu benar-benar ingin menunggu Seoyun berumur tiga tahun?" Dr. Oh bertanya, seolah memastikan jika pendengaran nya tidak salah menangkap suara.
"Ye."
"Apa tidak terlalu lama?"
"Tidak. Itu justru waktu yang pas." Sejeong menoleh kearah Dr. Oh yang terlihat tidak menyetujui keinginannya, "Tidak ada penolakan."
"Ah-jinjja."
"Oh, waeyo aegi?" Sejeong menoel pipi Dr. Oh gemas, "Ah, bayiku yang satu ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Covered • Osh ✓
Fanfiction[Meskipun udah selesai jangan pelit buat Vote sama komen ya :) ] ✓ Siapa sangka Dokter panutan yang selalu dipuji akan keramahannya itu, ternyata memiliki hati dingin yang tidak tersentuh. Oh Sehun, lebih dikenal dengan nama Dr. Oh begitulah orang m...