💉💉💉
Suara alas kaki yang beradu dengan lantai menggema di koridor restauran mewah itu. Sejeong, perempuan pertama yang datang ke tempat makan malam tersebut terlihat sangat cantik dengan gaun cantik berwarna putih, tak jauh berbeda dengan dress yang ia pakai siang tadi. Hanya saja bentuk nya lebih nyaman di pandang, dan rambutnya lebih tertata serta make-up yang sangat menyatu dengan dirinya.
Ia melangkah menghampiri meja yang akan dipakai oleh pertemuan dua keluarga itu, memastikan jika semua hal yang berada di atas meja tersebut terlihat indah.
"Malam ini, ingin dimainkan musik apa nyonya?"
"Yang menjadi pilihan orang-orang ketika makan malam disini, dan aku ingin kalian memainkan All I ask, namun diubah menjadi instrumen."
Perempuan itu melangkah mendekati vas bunga mawar yang berada diujung sudut, "Bisakah aku minta ini digantikan dengan Lily putih?"
"Baik, Nyonya."
Ia kembali melangkah ke dekat jendela, mengamati cahaya lampu taman yang berada diluar, terlihat sangat indah dan menenangkan. Sejeong memejamkan matanya membayangkan jika suatu saat nanti ia memiliki seorang anak yang akan bermain disana, menemani kesepiannya.
"Nyonya, ada lagi yang perlu kamu ganti?"
"Tidak," perempuan itu menyunggingkan senyum terbaiknya, "Selebihnya uruslah sebagus dan semampu kalian."
"Baik, Nyonya."
Tidak cukup lama dari itu, Dr. Oh datang ke restoran dengan setelan jas yang sangat pas ditubuh proposional nya. Langkah menawan dari sesosok laki-laki aries itu memikat orang-orang yang menatapnya, sedikit ia ulas senyum tipis sebelum akhirnya senyuman lebar itu tertuju pada seorang perempuan yang membelakangi nya.
"Sudah lama?" Ia bertanya seraya melingkar kan lengannya mengelilingi tubuh perempuan cantik itu, "You're so beautiful."
Ada ketenangan yang belum pernah Sejeong temui sebelumnya, pelukan ini sama seperti pelukan lainnya hanya saja rasanya berbeda. Ia bergidik geli saat Dr. Oh berbisik lembut ditelinga, "And remember You're just mine."
Hari sudah semakin gelap saat mereka menyambut kedua orang tua Dr. Oh, wanita paruh baya yang dikenal dengan nama Sera itu tersenyum senang sembari memeluk sang menantu dan menggosok perutnya, "Apa sudah ada?"
"Akan kamu usahakan." Sejeong menyunggingkan senyumannya, "Tapi akhir-akhir ini sangat sibuk."
Dr. Oh sendiri yang berada disebelah Sejeong justru kewalahan menjawab pertanyaan sang eomma, "Aku ada banyak operasi."
Papa Oh tertawa mendengar penuturan sang putera, ia menarik istrinya agar sedikit menjauh dari Sejeong, "Jangan terlalu memaksakan mereka."
"Eomma dan Appa juga dulunya perlu 5 tahun untuk mendapatkan Sehun," Papa Oh kembali bersuara, "Dan 4 tahun setelahnya kami memiliki Seri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Covered • Osh ✓
Fanfiction[Meskipun udah selesai jangan pelit buat Vote sama komen ya :) ] ✓ Siapa sangka Dokter panutan yang selalu dipuji akan keramahannya itu, ternyata memiliki hati dingin yang tidak tersentuh. Oh Sehun, lebih dikenal dengan nama Dr. Oh begitulah orang m...