Jangan jadi spider ya :)
Readers : Sider atuh teh.
Wes, enjoy ya:*
💉💉💉
"Semalam Sehun mencarimu.""Eung."
"Sudahlah, ada pasien yang harus ku urus. Jaga kesehatanmu."
"Eung."
"Hari ini Irene operasi, kurasa Sehun akan menemaninya."
"Eung."
"Gwaencanha?"
"Eung."
"Jinjja?"
"Eung. Bye."
Sejeong memutuskan sambungan telepon secara sepihak, kemudian ia menuangkan teh hangat yang telah dibuatnya kedalam cangkir kecil berwarna Salem itu.
Pikirannya masih terus dipenuhi kejadian kemarin yang sangatlah menyesakkan dada. Tapi ia tahu, jika dirinya tidak memiliki hak atas hati dingin laki-laki bernama Oh Sehun itu.
"Argh!" pekik Sejeong ketika ia tanpa sadar menuangkan teh hangat itu ke tangannya, "Ah, Appo!"
"Jangan melamun," oceh Doyoung yang tiba-tiba berada disampingnya dan langsung mengambil alih teko teh tersebut kemudian menaruhnya diatas meja pantry. Ia menarik perempuan itu untuk langsung mencuci tangannya dengan air dingin, "Dinginkan dulu."
Ia kemudian membaluri tangan Sejeong menggunakan sapu tangan miliknya. Doyoung membawa Sejeong menuju kearah UGD untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Na Gwaencanha." lirih Sejeong.
"Setidaknya harus diberi salep agar tidak melepuh."
"Jangan ke UGD," Sejeong tersenyum simpul, "Aku tidak separah itu."
Doyoung menggeleng cepat, "Anni."
💉💉💉
Mungkin kamu tidak sadar. Saat memikirkan orang yang tidak memikirkan mu, ada orang lain yang memikirkan mu dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Covered • Osh ✓
Fanfiction[Meskipun udah selesai jangan pelit buat Vote sama komen ya :) ] ✓ Siapa sangka Dokter panutan yang selalu dipuji akan keramahannya itu, ternyata memiliki hati dingin yang tidak tersentuh. Oh Sehun, lebih dikenal dengan nama Dr. Oh begitulah orang m...