21: I wish, I was special :)

773 122 14
                                    

💉💉💉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💉💉💉

Sejeong melangkah masuk kedalam ruangan Dr. Oh, meletakkan sekotak makanan yang sudah ia siapkan untuk sang suami. Ia melirik jam tangannya, dua jam lagi operasi akan selesai. Matanya terarah kesebuah potret kecil yang sedikit tertutup oleh berkas, tangannya terulur mengambil benda yang ber-lukiskan perempuan cantik disana.

Perempuan itu memejamkan matanya, hingga akhirnya satu tetes air mata jatuh dari pelupuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan itu memejamkan matanya, hingga akhirnya satu tetes air mata jatuh dari pelupuk. Ia melepaskan potret itu kembali ketempat semula, lalu melangkah mendekat kearah jendela. Hatinya meringis saat sebuah ingatan memaksa muncul kedalam benaknya.

Bagaimanapun, sampai kapanpun pemeran pengganti hanya tetaplah sebagai pemeran pengganti. Ia tidak bisa dan tidak akan pernah bisa meraih posisi pemeran utama.

Ketika ia membuka mata, tanpa sadar netra perempuan itu menangkap sebuah pemandangan yang benar-benar menyayat hatinya. Disana, ia melihat laki-laki yang mengatakan jika malam ini ia sedang melakukan operasi itu justru memeluk erat seorang perempuan yang mana sama persis dengan potret diatas meja kerja Dr. Oh.

Tangis Sejeong pecah, ia hanya bisa menutup mulutnya dengan kaki yang bergetar. Nafas perempuan itu mulai sesak menahan Isak.

"Tetaplah jadi wanitaku Sejeong-ah."

Kata-kata itu terngiang jelas dikepala Sejeong, pikirannya seolah menantang untuk mengingat semua hal dan kata-kata manis yang sempat Dr. Oh ucapkan untuknya.

Perlakuan, perkataan dan perbuatan dari laki-laki itu—semuanya hanyalah sebuah muslihat bagi Sejeong. Perempuan itu memejamkan matanya, menahan Isak seraya menghitung. Jika di hitungan ke lima ia masih tetap disana, ia memang bukan untukku—tapi jika dia datang kesini—dia memang untukku?

Hanya itulah yang bisa Sejeong yakini, ini hanyalah harapan terakhir nya untuk pernikahan mereka. Tapi bukankah melupakan adalah hal tersulit bagi manusia?

"Sa...tu..."

Suara Sejeong terdengar gemetar, ia menutupi wajahnya dengan tangan. Masih dengan isakan yang kuat. Tubuh perempuan itu mulai melemah.

Covered • Osh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang