15 : 괜찮은하

785 127 11
                                    

💉💉💉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💉💉💉

"Mau ku tambah kopi mu?" tawar Sejeong kepada Dr. Oh yang mengeratkan pelukannya pada selimut elektrik milik perempuan itu. Laki-laki yang baru saja mandi air dingin tersebut menggeleng cepat kemudian menatap sang istri dengan kesal.

Sejeong terkekeh kecil, melihat tingkah laku Dr. Oh pagi ini. Dia tidak menyangka jika laki-laki yang memiliki paras datar ini justru sangat anti mandi air dingin di pagi hari. Benar-benar diluar dugaan.

Ya, Dr. Oh memutuskan untuk ikut Sejeong tinggal di flat sederhana yang tidak menyediakan air panas seminggu kedepan karena saluran air yang terganggu.

Sebelumnya Dr. Oh dan Sejeong terlibat argumen panjang untuk menentukan siapa yang ikut siapa, tapi dikarenakan Dr. Oh tahu jika Sejeong pasti akan kukuh dengan pendiriannya jadi ia memilih untuk mengalah dan mengikuti kemauan sang istri.

Sebenarnya ia ingin sekali mengikuti egonya untuk tinggal di hotel dan meninggalkan perempuan didepannya ini—tapi Dr. Oh kembali mengingat janjinya pada Dr. Malik untuk selalu berada didekat Sejeong.

"Kapan kamu kembali ke Seoul?"

"3 bulan lagi."

Mata Dr. Oh terbelalak, "Mwo?"

Ia tidak bisa membayangkan jika Sejeong harus hidup seperti ini selama 3 bulan kedepan. Tinggal di flat yang bahkan ia kira tidak cocok untuk Sejeong.

Dr. Oh tahu, sedari kecil Sejeong sudah menikmati hidup yang serba berkecukupan bahkan lebih dari kata cukup, dan ini agak sedikit aneh membiarkannya tinggal di flat kumuh seperti ini.

"Pindah dari sini."

"Anni. Aku bisa hemat dengan tinggal disini." tegas Sejeong.

"Ya! Kita ini sudah sah sebagai suami dan istri yang berarti uangmu adalah uangku juga."

"Itu hanya status selebihnya—"

"Aku ingin benar-benar menjadi suami yang baik untuk istrinya." Dr. Oh menatap Sejeong tajam, "Persetan dengan perjanjian itu."

"Eh?"

"Memberi kehidupan layak untuk istrinya adalah tugas seorang suami." Dr. Oh mengeluarkan ponselnya lalu mengetik sesuatu disana, "Kali ini jangan melarang ku."

"Sehun-ah seharusnya kamu tahu bahwa pernikahan ini hanya permainan semata."

"Tidak untuk saat ini." Dr. Oh menghembuskan nafas nya, "Apa kata dunia jika istri seorang dokter ternama di Korea, tinggal ditempat kumuh seperti ini."

"Memangnya aku perduli?"

"Kamu itu tanggung jawabku bodoh."

"Ya—"

Covered • Osh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang