25 : Another Promise

763 111 21
                                    

💉💉💉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💉💉💉

Suasana sore harusnya menyenangkan, dengan sunset yang indah, harusnya ia membawa kabar bahagia.

Tapi kita tidak tahu dengan rahasia pemilik kehidupan kan?

Koridor rumah sakit terasa sepi, sangat sepi. Hanya terlihat beberapa suster yang berlalu lalang di sana.

Ada satu keluarga terlihat menunggu kepastian tentang keadaan salah satu dari bagian mereka yang sedang menjalani operasi. Butuh waktu 2 jam, sampai akhirnya salah satu Dokter keluar dengan senyuman yang hangat, "Operasi berhasil, ia perlu pemulihan selama dua bulan, jadi kami menganjurkan untuk dia dirawat dulu sampai benar-benar baik."

"Terimakasih, Dok."

"Pasien baru boleh dijenguk setelah dipindahkan ke ruang pemulihan. Tolong jangan khawatir, ia tidak apa-apa. Saya permisi dulu."

Senyuman hangat itu masih tetap terpasang, bahkan ketika sesosok wajah sendu itu datang kepadanya. Sungjae melangkah tergesa, dengan tatapan rapuh yang tersirat.

"Ada apa?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Dr. Oh yang masih berupaya membebaskan otot-otot nya yang cukup kejang karena melakukan operasi hari ini, sedangkan Sungjae berusaha menahan mata yang memerah itu untuk tidak menghancurkan bendungan cairan yang sudah berkumpul di pelupuk, "Hyung," lirihnya pelan.

"Ye?"

💉💉💉

Mata Dr. Oh terpaku pada sesosok perempuan yang terbaring lemah di atas hospital bed dengan banyak selang yang membalut tubuhnya, tangan laki-laki itu bergetar hebat saat melihat rekam jantung yang tertera jelas di Elektrokardiograf.

"Ya." Ia mencoba bersuara, namun hanya lirihan yang terdengar.

"A-aku tidak tahu apakah ini waktu yang tepat mengatakannya. T-tapi jika aku tidak mengatakan ini, Hyung pasti marah padaku. Sejeong-noona kecelakaan."

Harusnya, Sejeong menyambutnya dengan senyuman saat di rumah. Bukan seperti ini, hati laki-laki itu berdenyut perih saat melihat luka-luka lebam di sekujur tubuh perempuan yang terlihat sangat damai dalam tidurnya.
Mungkin Dr. Oh memang menyukai untuk mengamati wajah damai istrinya saat tertidur, tapi kali ini, ia benci wajah damai itu.

""Tubuhnya sempat terjepit cukup lama dalam badan taksi, dan itu menyebabkan Hemothraks karena salah satu tulang rusuk Sejeong menjepit paru-paru nya. Juga, jika dari segi trauma, Sejeong mengalami gegar otak. Kita akan melakukan operasi saat kondisinya stabil."

Laki-laki itu meraih tangan pucat yang ditemani dengan infus di sana. Tangan yang biasanya memberi kehangatan itu berubah menjadi dingin, lagi-lagi Dr. Oh terisak, ketakutan dalam dirinya menjadi-jadi saat tidak sedikitpun ia merasakan gerak balas dari genggaman tangan mereka. Biasanya Sejeong akan membalas lebih erat, biasanya perempuan itu akan memeluk pinggang Dr. Oh dengan manja, biasanya—

Covered • Osh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang