Meskipun ceritanya udah selesai. Jangan lupa vote ya, buat menghargai penulis. Terima kasih udah memilih cerita ini untuk jadi salah satu buku di perpustakaan kalian.
-All the love, P.
💉💉💉
"Tetaplah menjadi bintang di langit.
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinar mu tetap menyinari alam ini
Agar menjadi saksi cinta kita berdua."💉💉💉
Tiga bulan setelah kepergian Sejeong, Dr. Oh memutuskan untuk kembali ke rumahnya bersama Seoyun sang anak. Mama Oh kadang sekedar mampir ataupun menginap di rumah untuk membantu anak sulungnya itu merawat cucu nya. Seperti sekarang, wanita paruh baya itu sedang mengajak Seoyun duduk di ayunan dengan menyanyikan nada-nada lembut yang membuat cucu pertamanya itu terlelap.
Sementara Dr. Oh, laki-laki itu masih berada di rumah sakit karena ada panggilan dadakan tentang pasien IGD yang harus di operasi secara cepat. Beberapa keluarga dari pasien itu sempat kesal karena kedatangan Dr. Oh yang cukup terlambat, karena ini menyangkut hidup dan mati anggota keluarga mereka.
"Kamu itu Dokter! Pasien mu yang di nomor satukan!"
"Jika istriku tidak selamat, kamu akan membayarnya."
Ia menoleh kearah sumber suara yang meneruskan kalimat itu, tersenyum hangat lalu masuk ke dalam ruang operasi tanpa suara. Beberapa menit kemudian, lampu di depan ruang operasi menyala, menunjukkan jika operasi sudah berjalan.
Sama seperti orang pada umumnya, gugup, takut, cemas, dan rasa sedih menyatu saat mengetahui saudara ataupun kerabat dekat kita mengalami sakit sampai harus di operasi seperti ini. Sementara di dalam sana, kedua dokter terbaik rumah sakit itu sedang berjuang untuk melakukan transplantasi sumsum tulang pasien mereka.
Siang berganti sore, tapi operasi belum terlihat tanda-tanda akan selesai, suasana rumah sakit pun mulai sedikit sepi karena jam kunjungan sudah habis. Keluarga itu masih setia menunggu di depan ruang operasi tanpa berniat pergi sedikitpun. Mereka berada di sana hampir 3 jam setengah, dengan wajah harap cemas dan mata yang tidak berpaling dari ruang operasi.
Nafas mereka seakan terhenti saat lampu ruang operasi yang di perhatikan sejak tadi tiba-tiba mati, yang mana menandakan jika operasi yang di jalani oleh anggota keluarga mereka telah selesai. Ke empat orang itu berjalan mendekati pintu ruang operasi, menunggu hasil dari perjuangan selama hampir tiga jam setengah itu dilakukan.
"Bagaimana Dok?"
Itulah pertanyaan yang pertama di lakukan oleh wanita paruh baya yang mungkin bisa di sebut ibu dari pasien operasi itu. Ia langsung bersuara saat melihat Dr. Jung keluar dari sana di ikuti dengan Dr. Oh di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Covered • Osh ✓
Fanfiction[Meskipun udah selesai jangan pelit buat Vote sama komen ya :) ] ✓ Siapa sangka Dokter panutan yang selalu dipuji akan keramahannya itu, ternyata memiliki hati dingin yang tidak tersentuh. Oh Sehun, lebih dikenal dengan nama Dr. Oh begitulah orang m...