Sakit

607 122 181
                                    

HAIII? LONG TIME NO SEE, GUYS. Maaf baru update, aku sekarang udah gak sesenggang dulu karena kerjaan menumpuk.

Jangan lupa vote sama komen, ya!

•••
.
.
.
•••

"OKE GUYS, ISTIRAHAT LIMA BELAS MENIT!"

Alex melangkahkan kakinya menuju pojok ruangan begitu pelatih memberikan titah untuk beristirahat. Ia duduk dan menyandarkan tubuhnya ke tembok - lelah rasanya namun entah mengapa ia menikmati semua itu. Latihan, kelas bahasa, olah vokal dan evaluasi mingguan rasanya sudah menjadi makanan sehari-hari baginya yang kini menjadi salah satu trainee di agensi terkenal Korea untuk mencapai mimpi - sebagai salah satu anggota boygrup.

Ia menoleh ke kiri di mana ada kaca besar yang tertempel dan memperlihatkan wajahnya yang basah akan keringat. Dengan sebuah senyuman, ia menyisir rambut panjang coklat miliknya ke belakang menggunakan jari-jari dan berpose sok tampan. "Ya ampun, visual ini tampan sekali. Alexandre, kamu pasti jadi idaman para wanita."

"Makin hari makin ganteng aja yah kamu Alex, memang ketampanan paripurna ini jangan disia-siakan." Gumamnya bangga dan terkekeh sendiri saat melihat pantulan wajahnya di cermin, membuat dua orang yang memperhatikan gerak-geriknya dari jauh agak bergidik melihat kelakuan jamet Bandung satu itu.

Sudah tertawa sendiri melihat cermin, berbicara sendiri pula. Lagipula slogan Alex yang diturunkan dari sang ayah masih ia pakai sampai hari ini - love yourself, and say no to insecure!

"Foto dulu ah.."

Alex mengeluarkan handphone miliknya dan mengambil beberapa foto dirinya untuk ia pamerkan pada para sepupunya, siapa tahu jika ia debut, fotonya ini berharga bagi para fans.

Setelah puas dengan foto selfie yang ia ambil, anak pasangan Jae dan Jimin itu mulai mencari posisi nyaman untuk memejamkan mata, mencoba menikmati semilir angin dari AC di atasnya untuk mendinginkan badan setelah dua jam terakhir terus bergerak mengikuti alunan musik.

"Lelah?" Seseorang mendudukkan tubuhnya di samping Alex yang sedang terpejam mengatur nafas. Pria berambut coklat itu menempelkan satu kaleng minuman dingin ke pipi Alex dengan jahil. "minum.. kasihan sekali bayi kami yang satu ini.."

"Aku bukan bayi!" Alex membuka matanya dan mendelik tajam, paling sebal jika ia diejek bayi padahal masih ada yang jauh lebih muda darinya. Dan dengan sedikit kurang ajar, ia merebut kaleng minuman di tangan orang itu dan langsung meneguk isinya tanpa bilang terimakasih.

Hendery - pria asal Makau itu terkekeh kecil melihat tingkah teman sekamarnya itu. Di matanya, Alex adalah bayi yang sangat menggemaskan, walaupun kelakuannya kurang ajar sekali dan kurang sopan santun.

"Aku itu pria dewasa yang tampan, bukan bayi." Sanggah Alex sekali lagi saat Hendery malah menatapnya geli.

"Kau terlihat lebih kurus dari pertama kali aku melihat mu, diet lagi? Pipi bakpao mu hilang." Hendery memegang rahang Alex dan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri, raut wajahnya berubah tak suka saat menyadari jika Alex sudah tak segendut dulu. "Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk diet, kau kurus sekali.."

"Berat badan ku lebih dari yang ditentukan, dan aku harus diet." Jawab Alex dengan senyuman yang dipaksakan. "Dan karena terbiasa makan nasi, makan roti dua pun tidak terasa."

Ya itulah resiko yang harus ia tanggung demi meraih cita-citanya. Alex tahu jika menjadi idol memang sulit, tapi ia tidak menyangka jika memang sesulit itu. Ia yang biasanya rebahan dan bergibah atau mengganggu Taenam kini harus berkerja keras untuk berlatih vokal, tari bahkan menjalani diet ketat. Jika Jimin tahu keadaan anak sulungnya itu, bisa-bisa ibu dua anak yang terkenal galak dan bar-bar itu pasti langsung terbang ke Korea dan menyeret Alex pulang - setelah memarahi habis-habisan agensi tentunya.

[✓] Genbrok Vers.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang