Perang dimulai

482 117 328
                                    

Setelah melakukan serangkaian acara perpisahan dramatis dengan Alex yang dipelopori oleh Jae dan Ziu, kini rombongan Keluarga Kim sudah tiba di Bandara internasional Soekarno-Hatta,  Jakarta sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Bandung. Jineul, Ziu dan Zei ikut dalam rombongan cabang Bandung untuk membantu Mingyu mempersiapkan barang-barang sebelum pindah ke Jepang. Sedangkan Yuko, Hyuna dan Yuzima pulang ke Jepang langsung karena masalah pekerjaan yang tak bisa ditunda juga sekolah.

Eunwoo berjalan sembari merangkul pundak sang ibu yang masih mengantuk, bahaya jika Jineul tertinggal mengingat walaupun sudah tua, Jineul itu tetap saja bisa hilang dan tersesat. Di samping Jineul, ada Eunsang yang membawakan barang sang ibu. Sedangkan kembar Z malah berjalan paling belakang bersama Youngna dan anak-anak yang lain — merencanakan sebuah permainan yang akan mereka lakukan tengah malam nanti.

"Kalian mau langsung ke rumah Pak Jinwook?" Tanya Jineul.

Eunsang mengangguk sembari menatap layar ponselnya. "Iya, kita mau langsung ke rumah Papa aja, kaa-san."

"Yaudah, hati-hati dijalan. Titip salam buat ayah kalian itu ya." Ucap Jineul yang kembali diangguki oleh si kembar.

Eunsang dan Eunwoo berencana tinggal di rumah ayah kandung mereka itu dalam beberapa bulan ke depan selama mereka menghadapi sosok wanita yang telah melahirkan mereka. Mereka berniat melindungi Jinwook dan berada di samping sang ayah untuk membela. Eunsang dan Eunwoo tahu, siapa yang benar siapa yang salah di sini. Dan jikalau pihak ibu mereka yang benar, mengapa setelah Eunwoo terkenal ia datang? Mengapa saat usia mereka sudah dewasa dan mapan ia baru menuntut haknya?

"Tapi kaa-san, ayah jemput kita di bandara kok. Sama pacarnya." Timpal Eunwoo yang diakhiri dengusan tak suka saat mengingat jika ayahnya itu sudah mempunyai kekasih.

"Kamu belum merestui Pak Jinwook sama pacarnya?" Tanya Jineul tepat sasaran. Eunwoo selalu terlihat tak suka dan kadang mood nya berubah jikalau menyangkut dengan kekasih Jinwook yang katanya akan menjadi calon ibu baru si kembar Eun.

"Bukannya gak setuju, kaa-san." Eunsang menyambar saat Eunwoo akan menjawab. Karena Eunsang yakin, Eunwoo akan menjawab dengan nada yang jijik dan takutnya Jineul salah menanggapi. "Tapi, pacar Papa itu umurnya lebih muda dari kita. Umurnya masih 20 tahun! Jatuhnya malah kayak Sugar Daddy sama Sugar Baby! Kami lebih memilih Papa sama janda anak 3 kemarin."

"Katanya kemarin gak setuju sama yang janda, sang?" Tanya Eunwoo, namun dengan segera Eunsang menggeleng.

"Bukan janda yang itu, itu loh yang janda tetangga Papa yang anaknya 3. Yang aku jodohin sama Papa. Tapi Papa ragu gitu soalnya katanya takut gak cocok."

"Pak Jinwook aja udah gonta-ganti pacar, kamu kapan, Woo?" Pertanyaan yang Jineul ajukan disambut gelak tawa keras oleh Eunsang dan raut tak suka dari Eunwoo.

Jika saja ada si kembar Z, Yuzima atau Yuko maka Bullyan tentang Eunwoo jomblo akan  terus mengalir dalam beberapa jam.

Eunwoo mengeratkan rangkulannya pada pundak Jineul dan menatap sang ibu dengan tatapan memelas. "Kaa-san, jangan gitu dong. Nanti aku juga punya pacar!"

"Ya kapan?"

"Nanti."

"Setidaknya deketin dulu cewek, Woo."

"Kaa-san, Eunwoo itu sebenarnya lagi LDR."

"LDR apa? LDR perasaan?"

"Kayaknya sih beda keyakinan, Eunwoo nya yakin, dianya enggak hahahaha." Sambar Eunsang yang tampak puas.

"LDR kaa-san, aku nya di sini, dianya di masa depan."

"Ya jangan ngomong kalau gitu, Eunwoo jomblo."

[✓] Genbrok Vers.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang