Highlight#3

369 92 151
                                    

#8. Obrolan saat senja (Alex ft. Jae)

Tuk!

Jae meletakkan sekaleng minuman bersoda di hadapan seorang yang kini tengah mengenakan masker juga topi hitam — dia Alex, putranya yang kini tengah digandrungi oleh para wanita dari seluruh penjuru dunia karena visual dan bakatnya. Ah, memikirkannya hal itu, membuat Jae bangga karena Alex telah berhasil meraih mimpi yang selalu ia idamkan sejak dulu.

"Daddy di Korea berapa lama? Maaf ya, Alex harus tertutup gini, takutnya ada yang mengenali." Ujar Alex yang kini membuka masker yang ia kenakan dan meminum sedikit soda yang tersedia. "Ternyata susah kalau udah terkenal."

"Sombong nih ceritanya?" Sindir Jae yang dibalas kekehan sang anak.

Kini, pasangan ayah dan anak itu tengah menikmati indahnya matahari terbenam di pinggir sungai Han. Berjalan-jalan berdua setelah sekian lama tak berjumpa karena kesibukan masing-masing. Jae dengan urusan kantor dan Alex dengan promosi comeback.

"Mommy sama Juju, sehat?" Tanya Alex. Ia menatap teduh sang ayah yang kini tengah melihat ke depan.

"Sehat. Cuman kemarin Juju uring-uringan karena katanya ketemu fans Alex yang fanatik terus ngatain dia sok cantik, padahal kan Juju adik kamu ya, Lex.." cerita Jae saat mengingat jika anak bungsunya itu dengan penuh dendam bercerita. "Lalu, bagaimana dengan kamu? Sehat?"

"Seperti yang Daddy lihat. Aku sehat, dan baik-baik saja." Jawab Alex sekenanya sembari mengangkat bahu acuh.

"Jangan terlalu memaksakan diri, Alex. Kamu manusia. Jika lelah, istirahat dan jangan pernah berpikir untuk mengakhiri semuanya."

Niat hati ingin seperti ayah bijak nan idaman pada umumnya, Jae kini malah mendapat wajah penuh kejulidan yang dilayangkan Alex. Semenjak Alex menjadi trainee, Jae memang berubah — dari yang biasanya menyebalkan menjadi perhatian dan lembut.

Dan tentu saja ini memunculkan tanda tanya bagi Alex. Bukannya tidak bersyukur ia mempunyai ayah yang perhatian, tapi ia merasa aneh saja pada Jae — karena sikapnya itu bukan ayahnya sekali.

"Ya! Berhenti menatap Daddy seperti itu, Romeo!"

"Berhenti juga menjadi sok puitis, Daddy."

Jae memutar matanya malas. Alex memang tidak bisa diajak kerjasama untuk urusan Ayah anak goals seperti Sungjin Junee. Padahal, Jae ingin merasakan mempunyai anak yang satu frekuensi dan satu tujuan.

"Entah kenapa.." Jae kembali berucap. Ia kini menatap Alex dalam dengan sebuah senyuman tipis di wajahnya yang tak lagi muda. "..Daddy ingin sekali melihat Alex menikah, dan ingin sekali menimang cucu."

"Dad.. aku baru aja debut." Ucap Alex terkejut mendengar ucapan sang ayah.

Alex masih berusia 19 tahun, baru beberapa bulan debut dan sang ayah menginginkan ia menikah? Apakah Jae tidak ingat jikalau hubungan percintaan dalam dunia industri hiburan Korea itu sangat sulit? Lagipula, Alex belum berpikir ke sana, ia ingin fokus pada karirnya dulu.

Jae menghela nafas saat mendapat jawaban yang sesuai dengan ekspektasinya itu. "Daddy tahu, tapi umur kan tidak ada yang tahu, nak. Maka dari itu, sebelum Daddy tiada, Daddy ingin melihat anak kesayangan Daddy ini menikah dengan gadis yang ia sukai."

"Daddy kayak yang besok mau mati aja!"

"HEH! ANAK SETAN DASAR!"

"Aku kan anak Daddy! Daddy setan berarti!"

[✓] Genbrok Vers.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang