#5. Menjemput (Ziu ft. Yuzima Hyuna)
Ziu menggerutu pelan saat mobil yang ia kendarai malah menabrak tembok — salah sendiri sih, Ziu kan tidak bisa mengendarai mobil dengan benar tapi Yuzima ingin sekali dijemput menggunakan mobil. Hyuna yang duduk di samping kemudi terlihat tegang dengan tangan mencengkeram erat sabuk pengaman. Lima menit berkendara bersama Ziu, Hyuna sudah akan bersilaturahmi dengan Tuhan sebanyak tiga kali."Nii-san, hati-hati." Tegur Hyuna saat Ziu malah menginjak gas dalam-dalam dan membuat mobil yang mereka tumpangi itu melaju dengan kecepatan tinggi dan membelah jalanan komplek yang lenggang.
"Ck, siapa yang naruh tembok di sana sih? Ketabrak, kan!" Tanpa mengindahkan ucapan Hyuna, Ziu memukul kemudi dan melanjutkan perjalanan ugal-ugalan itu. Ia merasa seperti pembalap mobil yang keren sekarang tanpa tahu jika aksinya itu membahayakan nyawa orang lain.
Air memang bisa ditaklukkan oleh Ziu, tapi tidak dengan jalanan di darat.
"Nii-san, mending kita bonceng tiga aja gapapa. Sumpah gapapa. Ganti naik motor yuk.."
"Ada polisi, nanti di tilang." Balas Ziu yang kini pandangannya terfokus pada jalanan di depan. "Lagipula Ayah Dowoon juga udah baik hati minjemin mobil buat jemput anak manja itu."
"Kalau begini caranya, dibandingkan kita jemput Yuzi malah jadi jemput malaikat, nii-san."
"Tenang, nii-san bisa kok." Ucap Ziu bangga juga sombong — ia kan sering bermain game mobil di handphone, jadinya ia percaya diri sekali membawa mobil.
"Bisa nabrak.." lirih Hyuna menambahkan ucapan Ziu. Dan dalam hati, Hyuna hanya bisa memanjatkan doa jikalau memang sudah waktunya ia bertemu dengan Tuhan.
Hyuna menahan nafas dalam beberapa detik saat mobil sang ayah itu berbelok dan hampir menabrak pedagang cendol yang kebetulan lewat. Bukannya melakukan rem, Ziu malah terus menekan gas dan berteriak bak koboi menunggangi kuda.
Ziu itu, jika ingin mati muda jangan ajak-ajak Hyuna dong. Hyuna belum menemukan vaksin bobrok, tolong.
"NII-SAN AWASSSSSS!!!" Jerit Hyuna panik saat melintas sebuah sepeda secara tiba-tiba namun Ziu tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
"NII-SAN INJAK REM BUKAN GAASSSSSSSSS!!"
CKITTTTTTT
BRUK
"kan.." lirih Hyuna pasrah saat kepalanya terpentok dashboard karena Ziu melakukan rem dadakan. Ia menghela nafas lega dan menyandarkan tubuhnya ke belakang saat mobil itu berhenti. "..bisa nabrak.."
"Mampus, anak orang kena lagi.."
Dengan buru-buru, Ziu membuka pintu mobil dan berlari menghampiri seseorang yang sudah terjatuh dengan sepeda yang menimpa tubuh. Diam-diam Ziu meringis, mempersiapkan diri jikalau ia dimarahi habis-habisan oleh orang ini. Salah sendiri, Ziu yang belum bisa mengendarai mobil dengan benar malah sok jagoan sekali membawa mobil. Di belakang, Hyuna berjalan mengekor dengan langkah pelan — masih terkaget juga lemas, sembari mengusap dahinya yang memerah.
Ziu berjongkok dan mengulurkan tangannya. "Kamu gapapa?"
"GAPAPA MATA LO DU—" ucapan orang itu terpotong saat ia mendongak dan mendapati wajah khawatir Ziu. Kedua netranya membola kaget dan ia terdiam sejenak. "..Kak Ziu?"
"Iya?" Balas Ziu bingung. Mengapa orang di depannya ini tahu namanya? Memang yah, susah jadi orang terkenal itu.
"Kak Ziu, kan?" Raut wajah orang di hadapannya itu kini berubah menjadi berbinar bahagia. Ia menatap Ziu dengan mata berkaca-kaca seolah menahan sesuatu membuat Ziu semakin mengernyit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Genbrok Vers.2
HumorPart 2 of Genbrok! [Dianjurkan baca Genbrok yang pertama biar ngerti.] Perjalanan dari Kim bersaudara tetap berlanjut walaupun berpisah negara, kebobrokan mereka tetap bersatu dengan kisah masing-masing. "Sesuai dengan visi dan misi kita, sebarkan k...