Mendadak kemarin pada gak bisa hitung, Astaghfirullah kalian ckckck
.
.
.
.#1. Cinta pertama (Youngmin ft. Hyunjin)
Youngmin menatap sebal orang-orang yang kini berkumpul di ruang tamu rumahnya. Ia merasa jika keberadaannya tak dianggap oleh ayah, ibu, kakak dan ekhem calon kakak iparnya. Mereka berempat malah sibuk mendiskusikan bagaimana konsep pernikahan Youngna yang akan digelar bulan depan. Dan jikalau begini, Youngmin mau tak mau memberi restu pada kakaknya untuk menikah.
Daripada ia dimasukkan ke pesantren, lebih baik memberikan restu saja pada Lucas. Yah, walaupun nanti terselip niat jahat untuk mengerjai Lucas di malam pertama hahahaha.
Ia bangkit dari kursi dan berjalan menuju luar tanpa sepengetahuan keluarganya. Walaupun masih mengenakan piyama mengingat ini masihlah pukul 7 pagi di hari Minggu yang cerah, jadinya Youngmin percaya diri keluar. Harusnya ia masih tidur namun semenjak kakaknya berpacaran dengan Lucas, ia semacam memiliki radar yang akan menyala jikalau Lucas datang berkunjung.
Langkah Youngmin membawanya menuju sebuah taman dan di sana sepi. Tentu saja, siapa yang akan repot-repot bangun hanya untuk berjalan-jalan sepagi ini? Ya kecuali itu orang rajin, Youngmin kan bukan orang rajin. Dan mata Youngmin yang mengantuk seketika terbuka saat ia melihat sosok yang tak asing di matanya.
"Hyunjin?" Tanya Youngmin memastikan dan ia mengerjap pelan. "Eh iya itu Hyunjin!"
Dengan langkah cepat disertai perasaan yang bahagia, Youngmin menghampiri Hyunjin yang sedang mengeringkan rambut sembari memberi makan kucing yang ada di sana. Ah, jika begini kan enak, Youngmin ada teman dan tak usah repot-repot mendumel tak jelas karena diabaikan.
"Hai Hyunjin!" Sapa Youngmin pada bungsu triplets itu.
Hyunjin agak tersentak dan ia mendongak, mendapati wajah ceria nan bahagia milik Youngmin. Dengan canggung, Hyunjin mengangguk dan membalas sapaan itu secara singkat. Hyunjin itu, tipe orang yang tidak bisa memulai percakapan. Selama ini, ia hanya menjadi penikmat keributan para sepupunya dan jarang sekali bergabung — yang lantas ia tak mempunyai partner. Jika Hyuna ada Yuzima, Hyunmin ada Youngmin maka Hyunjin hanya diri sendiri karena saking canggungnya ia dengan para sepupu. Ah, hanya sepupu yang laki-laki, pada sepupu perempuan ia malah dekat.
"Hyunjin lagi ngapain?" Tanya Youngmin berbasa-basi. Ia ikut berjongkok di samping Hyunjin dan mengelus tubuh kucing berbadan bulat itu.
"Aku lagi kasih makan kucing, Youngmin." Balas Hyunjin seadanya. Ini adalah situasi yang belum pernah Hyunjin hadapi. Biasanya, jika ada Youngmin, selalu Hyunmin yang berbicara dan Hyunjin akan diam dan sesekali menanggapi.
Berduaan dengan Youngmin terkadang membuat Hyunjin canggung sendiri, apalagi tatapan mata intens dan berbinar itu, tak sanggup Hyunjin menatapnya lama-lama.
"Oh, kirain lagi ajak main kucing." Jawab Youngmin garing. Diam-diam ia merutuki diri yang bisa-bisanya bersikap seperti itu di depan Hyunjin.
"Youngmin sendiri sedang apa? Ini masih pagi loh." Tanya Hyunjin heran. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum jikalau Young bersaudara itu hobi tidur dan mustahil bangun pagi. Kaget saja Hyunjin mendapati Youngmin bangun pagi terlebih jalan-jalan, Youngmin kan mageran.
"Iya nih, di rumah gak ada siapa-siapa." Ketus anak bungsu dari YoungK itu. Tiba-tiba ia kembali kesal saat kehadirannya diabaikan oleh empat orang dewasa itu. "Jadinya aku jalan-jalan aja, mumpung masih pagi, eh ketemu Hyunjin di sini."
"Oh gitu." Balas si bungsu triplets itu kikuk.
Hyunjin agak menggeser tubuhnya saat Youngmin malah merapatkan tubuhnya, namun setelah itu Youngmin malah ikut bergeser dan membuat tubuh mereka bersentuhan. Tolong, ini Youngmin kenapa, ya? Hyunjin ingin pulang namun tak enak juga ia bingung harus bicara apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Genbrok Vers.2
HumorPart 2 of Genbrok! [Dianjurkan baca Genbrok yang pertama biar ngerti.] Perjalanan dari Kim bersaudara tetap berlanjut walaupun berpisah negara, kebobrokan mereka tetap bersatu dengan kisah masing-masing. "Sesuai dengan visi dan misi kita, sebarkan k...