Pindah

385 111 189
                                    

Karena ini hari spesial dan mood aku lagi bagus, aku up. Vote jangan lupa :)

•••
.
.
.
•••



Eunwoo menghembuskan asap rokok ke udara dengan tatapan mata yang terlihat menerawang — dadanya sesak namun entah mengapa ia memilih melarikan diri pada rokok. Matanya menatap api yang perlahan membakar batang rokok dan sebuah helaan nafas panjang terdengar dari belah bibirnya. Di hadapannya, sudah ada dua kaleng bir, satu bungkus rokok dan semangkuk ramen instan yang baru saja ia beli di minimarket.

Semoga saja Eunsang menyerah dalam mengikutinya dan pria itu tidak melihat Eunwoo merokok. Karena demi apapun, Eunsang selalu mengomel jikalau Eunwoo merokok. Katanya, cowok ganteng itu gak merokok.

Eunwoo merokok pun tetap tampan rupawan, malahan biasanya wanita lebih menyukai pria yang nakal.

Pikiran Eunwoo melayang ke kejadian tadi sore di mana Yuzima pulang dengan keadaan yang jauh dari kata baik. Sebenarnya, sudah menjadi hal biasa si bungsu Nakamoto itu pulang dalam keadaan seperti itu, namun entah mengapa Eunwoo sangat marah. Ia khawatir pada Yuzima, apalagi anak itu membawa Hyuna bersamanya. Emosinya memang sedang naik turun saat ini.

Sudut bibirnya terangkat sedikit saat mendengar suara grasak-grusuk dari arah belakang meja tempat ia duduk. Ia mematikan batang rokok miliknya dan meminum bir kaleng itu dalam beberapa tegukan.

"Gak capek apa, Sang? Ngikutin daritadi?" Tanyanya tanpa melihat ke belakang. Sudah dipastikan jika kakaknya itu ada di sana, sebab samar-samar terdengar ada suara Eunsang dan Yuri yang sedang berdebat.

"Woo, ayok pulang. Kasihan Hyuna kalau di asuh sama Ziu Zei."

"Kamu pulang aja sana. Kasihan Yuri juga."

"Tapi aku maunya pulang sama kamu! Heh inget kita ada amanah jaga adik-adik durhaka."

Mata Eunwoo terpejam sejenak, mencoba menekan rasa kesal akibat sifat keras kepala Eunsang. "Sang.."

"Kalau ada masalah, cerita dong. Kamu gak tau apa aku khawatir sama kamu?! Iya aku tau kamu butuh waktu sendiri, tapi terakhir kali kamu marah dan pergi menyendiri, KAMU MALAH TERSESAT EUNWOO BODOH! BAGAIMANA AKU TIDAK KHAWATIR?! SIAPA YANG REPOT MENCARI HAH?"

Kan, Eunsang sudah mengomel lagi. Dasar ibu-ibu.

Sebenarnya kekhawatiran Eunsang itu berdasar. Beberapa waktu lalu, Eunwoo juga bertingkah aneh seperti saat ini dan katanya ia butuh waktu sendiri. Namun saat pagi menjelang, Eunsang malah mendapat telpon jika Eunwoo tersesat dan tak tahu berada di mana. Membuat si sulung itu bolos bekerja dan mencari sang adik yang ternyata sudah ada di kantor kepolisian untuk orang hilang. Eunsang kam takut Eunwoo diculik Tante karena sungguh adiknya itu memiliki wajah-wajah sok polos yang minta diculik.

Eunwoo mencebik kesal. Bisa tidak sih, sehari saja telinganya tidak mendengar Eunsang mengomel? Bahkan saat sakit gigi pun kakaknya itu semakin cerewet. Tolong kembalikan Eunsang yang sabar dan penurut, Tuhan... Eunwoo sudah tak tahan lagi.

"Pulang saja, Sang. Pulang." Tuhan Eunwoo dengan suara yang begitu dalam. Sengaja seperti itu untuk menakuti Eunsang. Karena jika tidak begitu, Eunsang akan semakin berani.

BRAK

Sebuah botol plastik mengenai kepala Eunwoo membuat pria itu menoleh kesal ke belakang dan menatap Eunsang tajam. Kan, benar-benar Eunsang tuh super duper menyebalkan.

"Berani ngusir?" Tanya si sulung itu galak sembari mengacungkan sumpit miliknya.

Tatapan Eunwoo berubah menjadi datar dan aura yang dikeluarkan sudah cukup gelap. Oke sudah cukup kesabaran yang Eunwoo coba pertahankan, kakaknya itu malah semakin melunjak ternyata. Eunsang dan Yuri saling melirik takut dan menelan ludah gugup. Padahal Eunwoo sudah bilang secara baik-baik barusan, tapi Eunsang nya saja yang keras kepala dan sulit diberitahu.

[✓] Genbrok Vers.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang