[F] Nii-san yang baik

571 107 81
                                    

"Ziu.. Nakamoto Ziu.. ASTAGHFIRULLAH ZAYDAN MADYAPADHA AKSARAAAAAAA KAMU NGAPAIN?!" Jineul yang mulanya mencari keberadaan si anak tengah pun terkejut saat melihat Ziu tengah duduk di aliran air depan rumah bersama ikan-ikan. Sebenarnya itu bukan hal yang aneh, namun kali ini Ziu bertingkah layaknya pertapa yang duduk bersila di dalam air sebatas dada sembari memejamkan mata.

"Ziu.. sedang merasakan kekuatan alam." Jawab Ziu tenang, ia menarik dan membuang nafas panjang lalu membuka matanya untuk melihat sang ibu yang tengah menatapnya aneh. "Kaa-san, ada keperluan apa engkau sampai mengganggu Ziu yang sedang bersatu dengan alam ini?"

Jineul menepuk keningnya, ya ampun ada lagi tingkah aneh Ziu. "Ziu, untuk apa kolam ikan di bangun jika kamu masih suka main di comberan kayak gini?"

"Ini bukan comberan! Ini wilayah kekuasaannya Ziu!" Seru Ziu tak terima jika aliran air di depan rumahnya yang dipenuhi ikan-ikan itu disebut comberan. Comberan tak memiliki air bersih dan ikan-ikan lucu seperti ini ya! Enak saja.

"Dasar anak Yuko." Gumam Jineul pelan, namun Ziu bisa mendengar hal itu.

"ANAK JINEUL JUGA YAH KAA-SAN."

Memilih mengalah, Jineul berjongkok dan mengangkat tubuh besar Ziu untuk menapak di daratan — walaupun anak tengahnya itu sempat protes karena tak ingin. "Ziu, mau ikan yang di kolam kaa-san goreng?"

Ziu diam dan menekuk wajahnya — merasa sebal pada sang ibu yang selalu saja mengancam keselamatan hidup anak-anaknya alias ikan. Sedangkan Jineul tersenyum dan merapihkan rambut lepek sang anak, padahal ia merawat sebaik-baiknya Nakamoto Ziu, anak sulung yang kini menjadi anak ketiganya namun anak itu malah hobi sekali ngebolang dan bermain air. Jineul kan ingin memiliki anak yang menurut dan bisa ia dandani, tidak berkeliaran tidak jelas dan menjadi anakan ikan-ikan.

"Ziu," panggil Jineul lembut, sedang membujuk Ziu yang merajuk. "Kaa-san harus ke supermarket karena bahan bulanan habis."

"Ziu tak ingin ikut." Ketus Ziu sembari bersidekap dada dan membuang muka.

"Yaaa siapa juga yang mau ajak Ziu." Balas Jineul heran, anaknya ini percaya diri sekali. "Kaa-san ingin Ziu menjaga rumah yah bersama Zei. Yuzima sedang tidur dan Eunsang nii-san sedang sakit... kaa-san hanya sebentar kok perginya. Ziu mau kan bantu kaa-san?"

Mendengar Eunsang yang sedang sakit, bocah berumur 8 tahun itu otomatis menoleh dengan mata berbinar. "nii-chan sakit apa? Kok Ziu tidak tahu?"

"Ya bagaimana mau tahu jika Ziu tak pernah betah di rumah dan selalu tinggal di air?" Tanya Jineul yang membuat Ziu menatap ibunya itu dengan senyuman yang memamerkan satu gigi ompong nya — kemarin baru saja lepas ini omong-omong.

"Ya sudah, hati-hati dijalan yah kaa-san. Serahkan saja urusan nii-chan pada Ziu!" Ujar Ziu yang entah mengapa tiba-tiba semangat.

"Kaa-san hanya titip rumah, bukan nii-san. Biarkan nii-san kamu tidur, Ziu, jangan ganggu. Sebentar lagi Eunwoo pulang dan bakalan rawat Eunsang kalau kaa-san masih belum pulang. Ingat tugasmu hanya jaga rumah, bukan menjaga Eunsang." Jelas Jineul. Ia hanya takut Ziu berinisiatif menjaga Eunsang yang sedang sakit, karena takutnya sakit Eunsang malah bertambah parah.

"Ohiya, Zei ada di rumah kan?"

"Ada di perpustakaan, jangan ganggu Zei juga jika kamu gak mau Zei mengamuk." Peringatan satu sudah Jineul layangkan. Sebab, Zei yang sedang membaca buku paling tidak bisa diganggu gugat atau mood anak itu akan buruk seharian.

[✓] Genbrok Vers.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang