Kisah malam Junam

626 119 133
                                    


Maaf belum sempet bales komen ರ╭╮ರ
•••








Junee menatap sekitar dengan mata was-was, mencoba menilik sesuatu yang tersembunyi di balik pohon beringin besar yang tampak gelap tanpa pencahayaan apapun. Di belakangnya, ada Taenam yang sedang sibuk membagikan bungkus cilok pada segerombolan hantu anak kecil yang mengerubungi pria itu.

Seperti malam-malam sebelumnya, duo pawang setan itu tengah melakukan telusur malam untuk menemukan jenis jurig baru yang mungkin bisa dijadikan konten di channel YouTube mereka yaitu 'Kisah malam Junam.' dan sebelum melakukan rekaman konten, mereka harus menelusuri dulu tempat angker dan meminta persetujuan pada yang bersangkutan untuk direkam, diangkat kisahnya dan sebagainya.

Junee dan Taenam adalah YouTuber yang berbeda dari kebanyakan YouTuber lainnya yang mengangkat tema mistis. Sebab, keduanya memiliki perjanjian kontrak dan membayar para bintang tamu yang hadir dalam acara mereka. Jangan tanyakan dengan apa mereka membayar para jurig itu, karena hanya Junee dan Taenam lah yang tahu.

"Taeee!" Panggil Junee pada Taenam yang kini malah asyik gibah dengan para bocah ghaib, membicarakan tentang Mrs. K yang katanya baru saja ditolak cintanya oleh Mr. Poci dan membuat satu komplek geger.

Taenam mendongak — menatap Junee dengan wajah polos yang ingin sekali Junee cakar. "Iya? Kenapa?"

"Gibah mulu! Dosa!" Ketus anak Sungjin itu tajam. "Katanya mau telusur malam, malah gosip sama bocah."

"Ini juga kan lagi telusur malam, Sungjin." Balas Taenam santai lalu melanjutkan acara gosip nya tanpa peduli jika Junee bisa saja kesal.

Perempatan imajiner muncul di dahi Junee saat mendengar nama sang ayah dibawa, ingin balas mengejek tapi takut dosanya bertambah, juga ia tiba-tiba ingat jika Wonpil itu peka, ia kan tidak mau ditampol oleh ayah Taenam itu hanya karena ketahuan mengejek nama orangtua. Bisa-bisa, ia juga diusir dari rumah Wonpil dan diterbangkan ke Turki lalu tidak bisa telusur malam lagi.

Karena tak mau merusak malam minggu yang cerah ini dengan marah pada Taenam, Junee berjalan menuju pohon beringin yang menjadi fokus utamanya sejak awal. Ia mendudukkan dirinya tepat di bawah pohon lalu menyalakan senter agar bisa melihat. Udara dingin yang menusuk kulit sengaja ia abaikan — dan bau yang menyengat tiba-tiba tercium disusul oleh hawa kurang mengenakkan, membuat bulu kuduk berdiri.

"Kenapa? Kayaknya sedang kesal." Sebuah suara yang besar nan berat terdengar dari balik pohon dan membuat Junee mendengus kesal.

Anak sulung Sungjin itu mengerucutkan bibirnya kesal tanpa disadari, ia bersidekap dada dan melirik sosok yang kini mengambil tempat duduk di sampingnya. Sosok hitam besar berbulu dengan mata yang merah itu kini mengubah wujudnya menjadi sosok laki-laki tampan berwajah pucat — Junee menyebutnya Gen, si penunggu pohon beringin yang katanya sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Jangan tanya mengapa Junee tahu, ia dan Taenam kan sudah terkenal diantara para penghuni astral komplek dan sekitarnya karena pernah terlihat dalam kerjasama kontrak konten dulu. Gara-gara Junee dan Taenam, para makhluk itu mempunyai pekerjaan dan penghasilan tambahan, tidak lagi gabut menakuti manusia seperti biasanya. Sebutan yang Alex sematkan pada Taenam tentang pangeran demit memang benar adanya, karena kini Taenam mempunyai anak buah yang sangat banyak namun sayangnya anak Wonpil itu tidaklah peka.

Wonpil pun terkadang kewalahan saat para anak buah anaknya itu memenuhi rumah — yang menyebabkan Jihyo semakin mengomel karena merasa terganggu, dan malah berniat menyusul Taeho ke Turki. Ya habis, dengan Junee menumpang pada rumah Wonpil malah menambah aura suram pada rumah itu. Untung saja sampai detik ini, Jihyo masih waras.

[✓] Genbrok Vers.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang