kawin lari

555 120 70
                                    

"AAAAAA PUSINGGGG BANGETTTTTTT, MAU NIKAH AJAAA." Seru Youngna frustasi dengan tangan yang mengacak-acak rambut sampai berantakan seperti singa. Ia meletakkan pensil yang ia pegang di atas meja lalu menidurkan kepalanya yang terasa berat setelah berkutat dengan latihan soal matematika yang jumlahnya melebihi mantan pacarnya dulu.

Anak gadis YoungK itu menghela nafas lalu menatap jam kecil yang terpajang di hadapannya — pukul 19.05, yang artinya sudah hampir dua jam ia belajar dan memakai otaknya. Jikalau otak Youngna itu mesin, pastilah kini sudah berasap dan tak dapat digunakan lagi karena saking kerasnya Youngna berpikir.

Menjadi siswa tingkat akhir yang dalam persiapan menghadapi ujian memang melelahkan juga memusingkan. Rasanya Youngna ingin langsung lulus saja lalu menikah dan hidup bahagia. Dan seharusnya, di Sabtu malam yang cerah ini, Youngna sedang rebahan sembari menonton tv ditemani Lucas, bukan matematika.

Youngna menegakkan badannya lalu mengambil handphone yang terus saja bergetar karena notifikasi yang masuk namun ia abaikan — sengaja agar ia fokus belajar dan tidak tergoda. Karena jikalau Youngna bermain handphone, maka ia lupa belajar dan TO yang akan diadakan lusa akan membuatnya repot.

Jari gadis itu mengetuk sebuah aplikasi pesan yang menampilkan banyak sekali notifikasi — bukan dari para pria, tenang saja, kan ia sudah bertaubat. Dan mata Youngna langsung tertuju pada pesan teratas, dari Lucas.

Dan tanpa sadar, wajah suram Youngna perlahan ceria dengan semburat merah yang menghiasi kedua pipinya.

Dan tanpa sadar, wajah suram Youngna perlahan ceria dengan semburat merah yang menghiasi kedua pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa berniat membalas, Youngna mematikan handphone miliknya. Ia berjalan gontai keluar kamar untuk berkumpul bersama orangtua dan adiknya yang mungkin sedang asyik mengobrol di ruang tamu. Ia menjadi berpikir, mengapa harus ada matematika di dunia? Tiga materi lain yang menjadi mata pelajaran yang diujikan masih bisa ia kuasai, namun matematika? Ia menyerah.

"Nah, anaknya datang tuh, mana kayak gembel perempatan." Celetuk YoungK saat Youngna memasuki ruang tamu. Ayah dua anak itu terkikik kemudian tanpa menyadari jika ia bisa saja membangunkan sisi maung Youngna.

Tawa terdengar dari Tzuyu dan Lucas yang tampaknya geli membenarkan ucapan sang kepala keluarga, karena penampilan Youngna sangat berantakan dengan rambut singa dan wajah yang tertekuk. — tunggu, Lucas? Youngna tersentak saat baru menyadari jika ada Lucas di sana, tengah duduk di samping YoungK dan tampak tampan dengan kaos putih juga jaket denim. Pria itu melemparkan senyuman lebar yang konyol namun sayangnya tampan.

"LUKAASSSSS!" Tanpa mempedulikan ejekan sang ayah sebelumnya, Youngna langsung menerjang Lucas dan memeluk tubuh bongsor itu sampai-sampai Lucas hampir terbentur sandaran sofa. Ia mendusel dan mencari posisi nyaman sembari memejamkan mata — salah satu cara Youngna jikalau ia merasa lelah dan butuh hiburan dan kini rasanya semua beban beratnya terangkat.

"Astaghfirullah anak muda." YoungK menggeleng melihat tingkah sang anak, ditatapnya Youngna dengan tangan yang sibuk mencomot martabak yang di bawa Lucas.

[✓] Genbrok Vers.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang