23. firasat

56 30 10
                                    

  Vote dulu eyy vote:v

Happy reading gaes~

*****

-sekolah.

Kini acca sudah berada di kelasnya, lalu dia menghampiri bangku nya dan duduk.

"Tumben dita belum datang"gumam nya.

Acca terduduk sendiri, riski? Dia pergi entah kemana dulu mungkin boker?Hehe.

Acca menelungkup kan kepalanya ke meja. Entah kenapa hari ini acca begitu tidak enak, seakan ada sesuatu yang akan terjadi saja. Dan entah kenapa ia jadi teringat ke guru favorit nya itu, namanya bu saskia.

"Woiii, bengong aja lo"ucap seseorang tiba-tiba mengagetkan acca yang sedang melamun.

"Ck! Minggat sana!! Minggat!!"balas acca kesal.

"Lo kenapa?"tanya nya.

"Enggak kenapa-kenapa, cuma gak enak hati aja"jawab acca.

"Gak enak begimana?"tanya nya lagi.

"Ahk! Auk ah"kata acca menggeleng-geleng kepala.

"Jehh dungu"ucapnya duduk di sebelah acca.

"Pergi sana ki, ganggu tau"balas acca yang sedikit mendorong bahu riski.

"Lahh ini kan kelas gue, kenapa lu ngusir gue si? Aneh lu"ujar riski semakin mendekat.

"Lo kenapa si? Pms?"tanya riski, acca menengok ke arah riski.

"Kagak, dibilang gue agak gak enak prasaan, dada gue kek sesek gitu tau"ucap acca menjelaskan.

"Sesek? Dada? Mau dada lo gue pijitin?"tanya riski polos. Membuat acca melototkan matanya ke arah riski.

"Plakkk"

Acca menggeplak bahu riski sedikit keras, membuat sang empu meringis.

"Gue tawarin baik-baik juga, kenapa lo malah mukul gue si? Gajebo lu ca!!"

"Lo pikir dada gue murahan apa?"tanya acca ngawur. Riski heran.

"Apaan si lo, ngawur, pikiran lo ngeres mulu"jawab riski.

"Enggak!!"balas acca tak terima. Lalu acca kembali menelungkup kan kepalanya ke meja. Membuat riski heran, tidak biasanya acca begini.

"Lo kenapa sih sebenernya? Sakit!"ucap riski sambil mengecek suhu tubuhnya melalui dahi nya.

tangan kanan nya memegang dahi acca, dan tangan kirinya memegang ketek nya, ia membandingkan tingkat panas dahi dan keteknya. Apakah sama? Atau lebih panas yang mana.

"Tapi gue cek lo sehat-sehat aja sih"ucap riski lagi.

"Gue emang sehat anjir"ucap acca menepis tangan nya riski.

"Terus lo kenapa?"tanya riski lagi.

"Gak tau ki, prasaan gue gak enak"jawab acca.

"Makanya gak usah pakek prasaan, jadi gak bakalan gak enak"balas riski ngasal.

"Apaan si lo"ucap acca memutar matanya malas.

"Canda kali ah, sensian mulu lo.., tapi gue heran deh" ujar riski, kini acca menghadap ke arah riski begitupun riski.

"Heran kenapa?"tanya acca kepo.

"Kok gue liat muka lu yang lagi bingung, kesannya bukan gemes jatuhnya malah kek nahan laper sebulan anjir, hahaha"jawab riski tertawa. Apa yang lucu coba? Pikir acca.

Myris [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang