Arvel mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ini sudah malam, ia hanya menjaga keselamatannya
Setelah memarkirkan mobilnya ia langsung menghampiri rumah Acel untuk menjemput anaknya.
Tok tok tok
"Permisi, mbak Acel"
"Mb-" ucapannya terpotong kata tiba pintu terbuka
"Iya mas?"
"Maaf menggangu malam-malam.. ini saya mau jemput Rafa. Tadi ada keperluan mendadak mangkanya malam baru pulang" jelas Arvel
"Iya mas gak papa kok. Tapi ini Rafa udah tidur, gimana kalau Rafa nginep aja? Kasihan, gak tega saya buat bangunin"
"Ya udah mbak gak papa. Kalau gitu saya pulang dulu ya? Makasih mbak"
"Iya mas sama-sama" setelah dirasa Arvel menjauh dari rumahnya, Acel kembali menutup pintunya.
Perempuan itu kembali berjalan ke kamarnya, tadi sebelum Arvel datang perempuan itu sudah ingin mengabari Arvel tapi tak sempat keburu dia datang
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilakan anak laki-laki tidur dengan tengkurap
Acel pelan-pelan mengangkat tubuh Rafa agar tak mengganggu tidurnya. Ia membalikan tubuh Rafa agar tidur anak itu lebih nyaman, Rafa menggeliat sedikit dalam tidurnya untuk mencari posisi nyamannya. Setelah mendapat tempat yang nyaman, bocah itu melanjutkan mimpinya.
Setelah membenarkan posisi tidur Rafa, Acel segera ke kamar mandi untuk sikat gigi dan membersihkan wajahnya.
Rafa meraba sampingnya. Ia tak menemukan Acel di sampingnya. Bocah itu duduk perlahan dan menyandarkan tubuh kecilnya di kepala ranjang, ia mengucek matanya sambil mengumpulkan nyawanya.
Acel yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut karena anak itu bangun, padahal tadi sudah nyenyak
"Lho Rafa kok bangun lagi?"
"Iya tadi Afa raba ke samping eh mama gak ada"
"Hahaha iya-iya ini mama mau tidur. Yuk tidur, dah malem"
"Iya ma, puyuk" minta Rafa manja. Tanpa menjawab permintaan Rafa, Acel langsung menarik Rafa ke dalam pelukannya. Rafa mencari posisi ternyaman di pelukan Acel. Bocah itu menyembunyikan mukanya di dada Acel.
"Puk,puk yok bobok yokk. Rafa bobok, Rafa bobok kalau tidak bobok mama gigit" nyanyi Acel. Rafa tertawa kecil di balik tempat sembunyinya
"Dah, Rafa bobok ya? Dah malem" kata Acel pelan sambil mengelus rambut coklat Rafa. Karena terlalu nyaman, tak lama anak itu tidur di pelukan Acel. Setelah mengetahui Rafa sudah tidur, Acel pun ikut tidur pula
___
Pagi harinya Acel bangun terlebih dahulu. Perempuan itu melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Selesai mandi Acel turun ke bawah membantu ibunya
"Pagi mah"
"Pagi Cel"
"Papa mana ma?" Tanya Acel sambil mengambil alih pekerjaan ibunya. Dan Feli mengaduk sayur di panci
"Kecapek an papa tadi malem" mendengar jawaban ibunya membuat Acel memicingkan matanya
Karena merasa di perhatikan, Feli mengalihkan atensinya dari sayurnya
"Jangan mikir yang aneh-aneh. Tadi malem papa ada urusan mendadak terus pulang tadi pagi" jelas Feli yang mengetahui pikiran anaknnya
"Ohh gue kirain" gumam Acel yang masih di dengar Feli. Feli hanya menggelengkan kepalanya saja
"Rafa mana?"
"Masih tidur ma"
"Ya udah kamu bangunin dia aja, mama bangunin papa. Bentar lagi makanannya siap "
Tanpa menjawab ibunya, Acel segera ke kamarnya. Ia membuka pintu perlahan takut mengganggu anaknya
Ceklek
Acel berjalan pelan sekali menuju kasurnya. Perempuan itu mengelus rambut rafa dengan penuh kasih sayang. Karena merasa ada yang mengelus kepalanya, Rafa membuka matanya perlahan. Ia melihat senyum ibunya itu
"Morning boy"
"Too mom"
"Yuk bangun, udah pagi, itu oma udah nunggu di bawah"
"Afa mandi ulu ya ma?"
"Oke! Mama tunggu sini ya"
"Oke" Rafapun berjalan ke kamar mandi untuk mandi sebentar
Acel merapikan tempat tidur, selesai merapikan tempat tidur ia membuka korden kamarnya membiarkan cahaya matahari masuk. Ia juga tak lupa menyiapkan baju untuk Rafa
Rafa keluar dengan handuk yang melilit di tubuh kecilnya itu, setelah melihat pakaian di atas kasur ia langsung mengambil bajunya dan masuk lagi ke kamar mandi. Setelah mengenakan baju Acel dan Rafa turun ke bawah untuk sarapan bersama. Di bawah sudah ada orang tua Acel dan yang paling mengejutkan sudah ada Arvel
"Lho mas Arvel? Kapan dateng? Kok aku gak tau" tanya Acel sambil berjalan bergandengan bersama Rafa
"Tadi waktu kamu di atas Arvel dateng" jelas Fatur sambil melirik anaknya, dan Arvel hanya membalas dengan senyuman saja
Acel mulai mengambilkan makanan untuk Rafa "Cel, Arvelnya di ambilin juga donk" celetuk Feli tiba-tiba
"Gak usah tan" tolak Arvel karena merasa tidak enak
"Gak papa mas, mau makan apa?" Tanya Acel sambil melihat Arvel
"Terserah kamu aja mbak"
Setelah Acel mengambilkan Arvel dan untuk dirinya sendiri mereka semua memulai sarapannya.
Ini dokter Arvel 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Neighbor [END]
ChickLitBook 1 Genre : chicklit "Itu anaknya mas Arvel apa gimana sih? Kalo emang iya memang di mana istrinya? kok cuma ada anaknya tapi gak ada istrinya" ~Acel "Dia mau nggak ya jadi istri gue? Dia mau nggak nerima anak gue?" ~Arvel [Cerita lengkap] Hanya...