Part 15

1.2K 76 0
                                    

Sarapan telah selesai. Arvel pamit pulang bersama Rafa dan yang lain melakukan kegiatannya masing-masing

Rencananya hari ini Arvel akan mengajak Rafa ke rumah neneknya, karena kemarin tak sempat ikut dan hari ini kebetulan juga jadwalnya kosong ntah kalau nanti akhirnya ia memilih mengajak Rafa ke neneknya

"Fa, Rafa udah mandi belum?"

"Udah pa tadi"

"Oke kamu ganti baju terus kalau udah ke bawah ya papa tunggu"

"Au ke mana pa?" Tanya Rafa semangat

"Mau ke rumah opa Ferdi, kemarin mereka nanyain kamu kangen katanya pengen ketemu, kebetulan hari ini papa gak ada jadwal jadi ajak kamu ke sana" jelas Arvel

"okay wait for me a moment" katanya dengan cepat lalu berlari ke kamarnya. Arvel yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum

Tak lama berselang anak itu sudah kembali dengan sweater Merah maroon bergambar bintang, celana panjang abu-abu dan sepatu hitam yang sangat cocok dengannya

Tak lama berselang anak itu sudah kembali dengan sweater Merah maroon bergambar bintang, celana panjang abu-abu dan sepatu hitam yang sangat cocok dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah Nak?"

"Udahh ayoo pa blangkatt!" Katanya semangat sambil menarik tangan ayahnya

"Iya pelan-pelan jangan lari" peringat Arvel

Mereka menuju ke rumah Agnes dengan gembira atau mungkin lebih aktif Rafa. Di dalam mobil ia menyanyi dan menari. Mungkin anak itu sudah terlalu bahagia karena sudah lama tak bertemu kakek neneknya

Arvel dan Rafa sudah sampai di pekarangan rumah Agnes. Rafa buru-buru turun dari mobil dan Arvel hanya mengikuti langakah anaknya itu

Tok tok tok

"Oma... opa.." teriak Rafa dengan semangat

Tok tok tok

Ceklek

"RAFAA" teriak Agnes sambil memeluk lalu menggendong anak itu

Cup cup cup cup

Kecupan berulang-ulang di berikan Agnes pada wajah Rafa. Agnes terlalu senang untuk bertemu cucunya kembali. Rindu yang akhirnya terobati

"Ma? Aku ada di sini lho ma"

"Ya mama liat juga Vel kalau kamu ada di sini. Ya kali mama gak liat"

"Gak kangen gitu sama anaknya?"

"Lhah kemaren kan kamu udah ke sini"

'Senyumin ae sist' batinnya

"Ayok Fa masuk main sama oma aja. Biar aja papa kamu terserah mau ngapain" kata Agnes sambil menggandeng tangan Rafa. Arvel hanya mendengus pelan saja.

Dan lagi-lagi Arvel menuju tempat kunjungan terakhir, yaitu kamarnya. Katanya itu adalah tempat ter favoritenya jika di rumah orang tuanya

___

"Papa ayok main ujan" rengek Rafa. Karena sore ini mendung dan berakhir hujan yang luamyan lebat dan disertai angin, Arvel memutuskan tak jadi pulang ke rumahnya. Ia memutuskan untuk menginap semalam di sini.

"Jangan fa, nanti kamu demam" nasihat Arvel sambil mengelus kepala Rafa

"Enggak pa janji, Afa gak sakit" katanya sambil mengangkat jadi membentuk angka dua

"Jangan ya? Ini ujannya lebat, nanti kalau kamu kebawa angin gimana? Kan papa jadi sedih di tinggal kamu"

"Hiks, hiks, kenapa si? Afa cuma minta ain ujan, bukan barang-barang mahal" melihat anaknya mulai menangis sebenarnya Arvel tak tega tapi mau bagaimana? Kalau di turuti juga anak itu akan sakit. Akhirnya Arvel memutar otaknya untuk membujuk anak itu

"Emm, gimana kalau kita buat kue kering aja? Minta tolong oma. Nanti kita buat sama-sama?" Penawaran Arvel

"Ya udah deh" pasrah Rafa dengan suara seraknya

"Sana panggil oma" Rafa langsung berlari menuju kamar omanya dan mengajak omanya untuk membuat kue kering itu.

"Mau buat kue kering apa fa?" Tanya Agnes setelah keduanya sampai di dapur dan Arvel menyusul

"I want gingerbread cookies oma" katanya semangat

"okay let's make it" lalu mereka tertawa

Arvel kebagian menimbang bahannya, Agnes kebagian mencampur adonan dan si kecil Rafa kebagian mencetak adonannya.

Dapur rumah Agnes terlihat sangat kotor. Tepung berserakan di mana-mana. Semua terlihat putih. Namun itu tak sebanding dengan kebahagiannya. Tawa mereka bertiga menggelegar di penjuru dapur. Ayah dan anak itu sudah cemong semua karena tepung untung saja Agnes tak ikutan.

Setelah di cetak dan diletakkan di loyang, kue itu di masukan ke dalam oven. "Ini berapa lama oma? I want to try as soon as possible" tanya Rafa dengan wajah memelas

"Sabar, 10-15 minutes lagi oke?"

"Lama sekali"

"Sabar prince" kata Arvel sambil mengelus kepala anaknya itu

"Dari pada nunggu ntar bosen, gimana kalau bersih-bersih dapur aja. Lihat tuh! Banyak tepung-tepung berserakan"

"Oke oma, Afa nyapu aja sama papa, oma bersih-bersih meja"

Mereka membersihkan dapur secara bersama, waktu yang panjang dan melelahkan terasa singkat

Ting

"Yey udah mateng oma" kata Rafa melompat-lompat

"Oke kita angkat, awas ya? Panas ini" kata Agnes memperingatkan.

Kue di letakkan di atas meja. Sangat indah. Dan baunya.. hmm sangat sedap. Mereka memulai menghias kue itu dengan icing sugar

 Mereka memulai menghias kue itu dengan icing sugar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yey finish"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yey finish"

"Jangan di makan dulu pindah ke toples dulu"

"Oke pa" rafa mengambil toples di atas meja makan dan memindahkan kue itu ke dalam toples

The Perfect Neighbor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang